Langit terbangun karena bunyi alarem, dengan susah payah Langit bangun dan duduk bersandar di tepian ranjang.
"05.00? Kenapa rasanya cepat sekali ya?" Ujar Langit mengusap perutnya yang kini sudah terlihat membuncit."Sudah 4 bulan aku disini, tapi kenapa masih terlalu asing untuk ku? Padahal dulu aku sering tidur disini dengan Biru hingga bisa ada ka— tunggu tunggu !! Tapi kenapa sejak kecelakaan itu, Biru tidak pernah tidur disini ? Bukanya ini kamar kami ? Biasa kami ti——"
Kruyuk~~Langit hanya bisa menggerutu saat tiba tiba dirinya merasakan lapar yang sangat. Padahal baru semalam dirinya makan mie ayam 2 porsi di tambah martabak telor satu porsi.
"Sabar sayang, kalian itu ya~"
Langit pun keluar kamar dan menuju dapur, untuk mencari makanan dan sekalian menyiapkan sarapan pagi untuk sua——
'Tunggu tunggu!! Biru itu suamiku bukan ya? Tapi katanya kecelakaan itu terjadi saat hari pernikahan berarti ......'"Bodoh ahh yang penting kalian punya ayah ya itu Biru hehehehe " ujar Langit terkeke dan tetap asyik memotong sayuran .
Tak jauh dari Langit atau lebih tepatnya di pintu masuk ke dapur Biru tengah tersenyum melihat kelakuan Langit yang menurutnya sangat lucu.
"Anakku ? Mengenal mu saja aku tidak, apa lagi menyentuh mu ... Langit Langit ..." gumam Biru menggelengkan kepalanya .
Hingga tiba tiba——"Adhu ~ perut ku "
Langit pun langsung menghentikan aktivitasnya memotong sayuran untuk mengusap2 perutnya yang tiba tiba terasa sakit, karena biasanya jika tiba tiba perutnya sakit, Langit hanya akan mengusap perutnya dan lambat raut rasa sakit itu akan menghilang . Namun rasa sakit itu bukannya menghilang, malah tambah sakit.
"Hy !! ka—lian kena—pa? Adu sa—kittt"
Langit pun terduduk di lantai karena tak buat menahan rasa sakit ."Langit, kau kenapa ?"
"Sa—kittt" rintih Langit sambil memegangi perutnya .
"Mana yang sakit?"
"Perutku "Dengan sepontan, Biru mengulurkan tangannya kearah perut Langit mengelusnya.
"Hy jagoan ! Kalian kenapa, hm? Tidak sabar ingin keluar ? Tapi untuk sekarang belum saatnya kalian keluar! Jadi bersabarlah yang tenang disana !! Kasihan Mom kalian "
"Oya Dady akan sabar kok disini menunggu kalian, jadi tenang tenanglah disana !!" Lanjut Biru berusaha setenang mungkin. Sebab entah kenapa, saat dirinya menyebut kata 'Dady' jantungnya berdebar debar dan ada rasa nyaman di hatinya ."Sudah Biru, sudah agak mendingan!!"
"Ohh baiklah—" ujar Biru salting.
"Lebih baik kamu kembali tidur, biar aku lanjutkan lagi memasaknya " ucap Langit sambil berdiri dengan bantuan Biru.
"Benar kau tak apa?" Tanya Biru khawatir .
"Aku tidak apa apa, lagian ini sudah biasa kok. Cuma mungkin tadi mereka bergerak bersamaan jadi terasa sakit sekali ..."
"Baiklah, tapi kalau ada apa apa cepat panggil aku !!"
"Iya, Dady ! Hehe" ucap Langi menirukan suara anak kecil.Deg
Deg
Deg
'Ya Tuhan aku kenapa?'
Gerutu Biru dalam hati."Kalian senang sekarang? Akhirnya kalian dapat pengakuan dari Dady, hehehe "
Monolog Langit sambil sesekali mengelus perutnya, karena sesekali si kembar menendang perutnya.Tbc
Tambah aneh ya ...
Hehehe
Tapi jangan bosan bosan ya, membaca cerita cerita ku ~😇😇😇😇😂😂😂