Bab 1

12 5 1
                                    

LANJUT LAGI YAA.... SEMOGA SUKAA....

-----------------------------------------------------

Ditengah keheningan suatu ruangan dengan suasana mencengkram, samar-samar terdengar langkah kaki yang membuat seorang wanita dengan pakaian kurang bahan dan tidak seharusnya dipertontonkan itu ketakutan.
Perlahan namun pasti suara langkah kaki itu mendekat, semakin mendekat, semakin mendekat dan...

DDUARR......

Terdengar suara pintu yang dibuka secara paksa dan menampilkan sosok hitam tinggi dan besar yang semakin membuat wanita itu ketakutan.

Bersamaan dengan kejadian dalam sebuah cerita film yang tengah ditonton Azzam tanpa ia sadari Khadijah berdiri dibelakangnya dengan wajah terkejut diikuti tangan yang berada di pinggangnya. Merasa ada yang berdiri di belakangnya Azzam pun menengok ke belakang.

"Eh... Ummi, ada apa ummi? Tumben ga ketok pintu biasanya ketok dulu" Tanya Azzam yang memperlihatkan sederet giginya didepan umminya.

"Sejak kapan abang nonton begituan?"Dengan nada datar dan mata yang penuh selidik.

"Ekhm...engga ummi tadi tu cuma penasaran sama..." Azzam pun menjelaskan pertemuannya dengan Saddam diperpustakaan tadi.

Flashback on

Ditengah keheningan ruang perpustakaan, terlihat lelaki yang bernama Azzam yang sedang membaca buku tentang kiat sukses masuk perguruan tinggi, hingga tanpa ia sadari Saddam teman sekelasnya mendatanginya.

"Hai bro... belajar muluk, sekali-kali refreshing lah... liburan kek nonton film kek, tambah kusut aja tu muka"

"Apa sih lo Dam, gue fine-fine aja ngejalaninya kenapa elo yang repot?"

"Hm... ya ya serah lu tong, eh btw gua punya film horor bagus nih... kemaren abis download gila sumpah serem banget... lo tonton ya!"

"Ga... ah males gua, ga pernah nonton begituan"

"Justru itu, lo butuh refresing kali aja dengan nonton film ini lo bisa terhibur... " Sambil menyondorkan flashdisk yang sudah berisi beberapa film horor.

"Gak.. gak gak mau gua" Balas Azzam sambil mengembalikan flashdisk yang disondorkan kepadanya.

"Lo takut yaaa??? Ngaku deh lo, gue tau pasti lo takut makanya nolak iya kan?" Sindir Saddam diikuti senyum meremehkan.

"Gak siapa yang takut, takut tu cuma sama Allah... bukan sama setan yang hanya dibuat-buat kaya di film ga jelas lo itu"

"Bilang aja takut... gitu aja repot, udah ah... bisa stres gue liat lo sama buku terus" Sambil mengambil langkah meninggalkan Azzam.

"Eh... nih flashdisk lo, bawa sekalian gua ga tertarik!"

"Lo bawain dulu, gue buru-buru... kali aja lo berubah fikiran... tapi jangan lupa lo bawa tu besok flasdisknya" Balas Saddam yang sudha hilang dari pandangan Azzam.

Ya Allah punya temen gitu amat yak, ga penting banget ngasih flashdisk kaya ginian.

"Tapi isinya apaan ya? Jadi penasaran gua, nantilah gua cek dirumah.." batin Azzam.

Flashback off

"Astagfirullah...jadi kamu nonton film tadi karena penasaran, bukan karena yang lain kan bang?"

"Iya, ummi maafkan Azzam ummi" balas Azzam yang mulai mendekat kepada umminya untuk meminta maaf.

"Untuk kali ini ummi maafkan, tapi jangan sampai abi tau kamu menoton beginian, ummi ga tau apa yang akan dilakukan abi"

"Iya, ummi sekali lagi maaf ya ummi, Azzam bener ga tau kalau isinya kaya gitu ummi" dengan wajah penuh penyesalan.

"Iya.. iya jangan sampai abi tau, kalau sampai tau ummi ga tau harus gimana lagi... "

"Iya ummi, semoga abi ngga tau"

"Apa yang ga boleh abi tau?" Suara dingin penuh penekanan terdengar dari pintu masuk kamar Azzam.

"I-tu... Abi hm..khm..." Balas Azzam dengan wajah sedikit terkejud dan suara gugup keluar dari mulutnya.

"Itu apa yang ada di laptop kamu?" Tanya Abdullah yang mukai mendekat dan tahu apa yang ada di laptop itu.

"Astaghfirullah... apa yang kamu lakukan Zam, itu apa yang kamu tonton?"

"I...tu a..bi" Tamparan lolos ke pipi kirinya sebelum kalimatnya terselesaikan.

"APA ABI PERNAH MENGAJARKAN KAMU HAL SEPERTI ITU ZAM? HAH? JAWAB ZAM" Suara Abdullah yang cukup keras dan mengintimidasi.

Azzam hanya terdiam dengan kepala menunduk dan menelan aor liurnya, mulai menyesal dengan apa yang tekah dilakukannya, seharusnya rasa penasarannya tidak dapat mengalahkan prinsipnya tapi justru sebaliknya.

"Abi... udah Azzam ga salah dia hanya... "

"Hanya apa ummi? Ini sudah tidak benar ummi, kalau dibiarkan dia bisa saja mendekati zina bahkan..." kata kata itu terpotong karena ia tak kuasa menahan gejolak kemarahannya.

"Sudah... abi, istighfar...itu tidak akan terjadi ini kali pertama dan terakhir Azzam berperilaku seeperti ini.

"Astagtirullah... aku sudah gagal dalam menidiknya" suara lirih Abdullah diikuti langkah kaki yang mulai meninggalkan kamar anaknya.

"Ummi,... maafkan Azzam, Azzam janji tidak akan mengulanginya lagi" Suara Azzam diikuti isak tangis yang melambangkan penyesalan.

"Iya.. ummi tahu, ummi harap apapun keputusan abi Azzam harus terima, udah jangan nangis masak cowok nangis."
Balas Umminya yang mulai mengejar suaminya.

-----------------------------------------------------

Afwan, Tulisannya agak ngawur hehe... Baru belajar... Harap dimaklumi ya kritik dan saran ditunggu di kolom komentar ya...
Selamat membaca!
Jangan lupa vote dan komentar ya!

Karena itu yang bisa pembaca lakukan agar author mau lanjut lagi hehe
Terimakasih

Jangan lupa baca Al Qur'an 😄

Inikah Jalan-Nya? [ REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang