Ia tersadar dan lekas-lekas mengambil berkasnya dan dengan polosnya ia bertanya "Pak,kok dibawah ada Celana dalam Cewek?" Tak lupa dengan tampang berdosanyaMembuat wajah Daffa menjadi merah padam, "Apa punya wanita tadi?"Tanyanya lagi, saat Daffa akan menjawab pintunya diketuk dan masuklah wanita tadi
"Maaf pak, ada yang ketinggalan""Celana dalam mbaknya?"Tanya Caca langsung membuat wajah wanita itu tak kalah merah padam dan mengabaikan pertanyaan Caca,dan mengambil Celana dalamnya lalu keluar dengan keadaan malu
Sedangkan Daffa masih diam tak bergeming ditempatnya
"Itu sekertaris saya, namanya Liany, kamu bisa tanyakan pekerjaan kamu padanya"Ucapnya akhirnyaCaca hanya mengangguk,dan keluar dari ruangan Daffa
"menarik"Batin Daffa
***
Sudah seminggu lebih Caca bekerja disitu sebagai pegawai yang sama dengan Shasya, walaupun waktu ia awal masuk sempat berdebat dengan sekertaris Daffa yang tak menyukai kehadiran dirinya."Ca?mau pulang bareng?"Tanya Shasya menawarkan
"Aduh maaf Sya, Caca kayanya lembur deh, lo duluan aja"Ucap Caca tanpa mengalihkan perhatian dari laptop
kemudian Shasya mengangguk
"hati-hati"Hari sudah menjelang malam, tetapi tugasnya tak kunjung selesai.
"Kalo kamu capek, kamu bisa istirahat dan lanjutkan besok"Ujar Daffa, saat dikantor sudah mulai sepi dan tersisa beberapa pegawai saja.Caca menatap Daffa "Aduh enggak deh pak, saya kelarin aja biar enak"
"Yaudah saya tungguin"Ujarnya,membuat Caca langsung melotot dan menggeleng "gak usah pak, gaperlu ditungguin"
"Saya gak terima penolakan"Setelah Daffa berucap begitu Caca hanya menghela nafas pasrah,Daffa duduk didekat Caca sambil memerhatikan Caca selama seminggu ini ia perhatikan.
2 jam kemudian tugas Caca selesai, Caca padahal sudah memaksa Daffa untuk pulang tetapi Daffa bersikukuh dan mengatakan bahwa ia tak menerima penolakan
Caca dan Daffa berjalan menuju lift, tempat kerja Caca berada di lantai 3.
"Pak maaf ngerepotin bapak ya"Ucap Caca tak enak"Sudahlah lo gak usah minta maaf,dan kalo jam kantor abis lo gak usah pake bahasa formal.Gue lo aja biar lebih nyaman"Ujar Daffa
"Iya"
Daffa menatap Caca membuat Caca salting, bagaimana tidak ia dapat melihat pahatan Tuhan yang indah didepan matanya,rahang tegas,alis tebal, mata tajam
Kemudian dari tatapan Daffa berganti smirk,di dalam Lift daffa memang sengaja gak pakai CCTV, u knw lah mksdnya
Daffa kemudian mendekat kearah Caca,Caca yang takut pun mundur dan Daffa mengunci pergerakan Caca,semakin lama ia semakin merapatkan tubuhnya ketubuh Caca, siapa yang gak kegoda dengan tubuh Caca yang mengoda iman.
"P,pak mau ngapain?"Tanya Caca"Gue mau lo"Ucapnya kemudian me daratkan ciumannya tepat di bibir Caca yang terasa manis, ia semakin bersemangat bahkan mengulum bibir Caca hingga mendorong tengkuk Caca agar memperdalam ciuman, tapi yang caca lakukan hanya diam tak bergeming dan meneteskan air mata.
"Lo kenapa nangis hm?"Tanya Daffa di sela-sela ciuman
"B,bapak ambil first ki mppft"
Daffa kembali mencium Caca, seakan-akan ia gamau ciuman ini berakhir.
"Pak,udah emphh, kita udah sampe di basemant"Dengan terpaksa Daffa mengakhiri ciuman yang saat ini menjadi candu bagi dirinya.
Daffa membukakan pintu untuk Caca, dan memutar memasuki mobilnya
"Rumah lo dimana?"Tanya Daffa
KAMU SEDANG MEMBACA
filthiness
Teen Fiction18+ Caetyln Azhara Pratama Si gadis polos yang di Pertemukan tanpa sengaja dengan pria gila,berotak mesum, tetapi sangat di kagumi siapa lagi kalo bukan Aldaffa Mathew Bagaskara Seorang CEO muda, yang dimana diusianya yang masih muda sudah bisa memi...