Part 5

6 0 0
                                    

Seorang pria berwajah manis, berbadan tegap, tinggi, dan yang paling penting itu adalah kulit wajahnya yang bersinar seolah sedang melawan teriknya matahari itu membuat kaum hawa mulai tersihir oleh pesona nya.

Naufal Adhyasta.

Seorang anak konglomerat berwarga kenegaraan Korea yang kini tengah menetap di Indonesia itu sedang memesan makanan nya kepada pelayan dan setelah selesai dengan pesanan nya ia pun langsung mencari tempat duduknya.

Karena menunggu itu membosankan, akhirnya ia memutuskan untuk mengabari kekasihnya terlebih dahulu bahwa ia telah sampai di tempat tujuan.

Karena merasa diperhatikan, Naufal pun melirik kan matanya ke segala arah dan akhirnya menemukan sosok wanita berpipi chubby tengah menatapnya heran.

Lumayan tuh cewek. Tapi sayang gue udah punya doi.

Baru saja ia mengeluarkan ponsel dari saku jaketnya, sang pelayan kini telah tiba di depan nya sambil membawa pesanan nya.

Berhubung saat ini ia merasa kelelahan dan juga lapar, akhirnya ia mengurungkan niatnya untuk mengabari kekasihnya karena menurutnya jika tenaga nya sudah diisi kembali, maka ia akan menjalani aktivitas dengan lancar tanpa hambatan sekalipun ada tikungan tajam di depan.eaa:v

Setelah selesai dengan makanannya, Naufal mengeluarkan ponsel dari saku nya. Namun lagi lagi, ada seseorang yang berhasil menggagalkan rencana nya untuk mengabari kekasihnya.

"Naufal..." Teriak Arga

Naufal pun mencari asal suara tersebut, ia menagih bill nya kepada pelayan lalu menghampiri orang yang memanggilnya.

Arga yang melihat Naufal berjalan menuju ke arahnya pun langsung berdiri dan setelah tepat di depan nya ia langsung memeluknya ala cowok.

"Bro, kapan lu balik?" Tanya Arga sambil melepaskan pelukan nya

"Kemaren sore. Lu sendiri ngapain disini?" Ucap Naufal sambil mematikan ponsel gold nya lalu memasukkan ke dalam saku nya

"Gue kesini sama sahabat gue. Lu duduk aja dulu disini ngumpul bareng kita." Ucap Arga

Keduanya pun duduk lalu mengobrol bersama hingga sebuah suara deheman berhasil menghentikan percakapan nya.

"Ekhem.." Ucap Cici

"Eh iya sorry. Gue lupa mau ngenalin lu berdua. Jadi...." Ucap Arga

"Eh, gue izin ke toilet bentar ya." Potong Cici lalu pergi

"Ok. Kenalin dia Arvin dan cewek tadi namanya Cika biasa dipanggil Cici." Ucap Arga

Arvin dan Naufal pun berjabat tangan sambil melempar senyum tipis lalu melepaskan nya.

"Fal, lu jadi sekolah disini?" Tanya Arga

"Iya. Tapi ke kelas 10 lagi." Ucap Naufal santai

"What? Bukan nya lu harusnya kelas 12 ya?" Ucap Arga

"Gue kan kagak sekolah dua tahun. Ya kali langsung loncat ke kelas yang seharusnya kan aneh." Ucap Naufal

"Btw, lu mau sekolah dimana?" Tanya Arvin

"Di SMA Negeri 1 Purnama."

Cici POV
Duh,, sejak kapan gue ketemu sama cowok itu gugup?

Terus gue sekarang harus gimana?

Ishh mana gue di toilet lagi. Harusnya otak gue udah encer sekarang.

Ya. Gue kini sedang berada di dalam toilet yang cukup luas dan juga terdapat beberapa kaca dengan ukuran besar bahkan yang lebih parah nya lagi, ada cewek yang lagi selfie di depan kaca toilet.
Njir, untung gue kagak alay:)

Who You Are?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang