"rasa itu mulai ada"

42 6 1
                                    

Hari-hari sudah kujalani dengan baik
Pada akhirnya aku mendapatkan sahabat yang sangat baik padaku, indah namanya dia adalah sahabatku, citra, ajeng, dan khofifah mereka juga sangat baik padaku.

Pada suatu hari aku sedang asik memainkan ponsel ku, laluu kulihat story whatsapp teman ku ,billy namanya dia teman smp ku baik sekali anaknya.

Lalu setelah aku melihat storynya, aku ingin diperkenalkan dengan salah satu cowok yang ada di story temanku itu.

Hmm sepertinya aku gabut sekali ya wkwkk

"eh bill mau dong satu hehe"
"eh azizah ,ada ni dia anak paskib, ganteng lagi"
"ohh yaudah okee "

Lama berjalannya waktu,

Tringgg bunyi pesan masuk dari whatsappku
"haduhh siapa ini orang lagi ulangan kok sibuk saja menggangu"

Aku masih belum membuka pesan itu, karena aku juga masih sibuk pada hari itu
Setelah aku pulang, aku baru sempat membuka pesan nya.

"rizki? Siapa si orng ini"
Oh ternyata dia teman billy, yang ingin billy kenalkan denganku.

Pada saat itu aku masih seperti tak memperdulikan orang ini wkk karena besoknya ada jadwal ulangan mtk hadeuhh.

Hari ini hari yang paling menyebalkan, karena pelajaran yang aku pelajari malam tadi, hanya sedikit yang masuk pada selembar kertas ini.

Jam istirahat pun tiba, sudah lapar perut ini, akhirnya aku pergi kekantin bersama sahabatku ,membeli semangkuk bakso dan segelas es teh.
"Eh untuk ulangan yang lainnya kalian sudah belajar belum? "
Tanya khofifah...
"belum:("
Serentak aku, indah, intan dan ajeng dengan lantangnya mengatakan bahwa kami belum belajar untuk mata ulangan selanjutnya...
"bagaimana mau belajar yang lainnya yang matematika saja aku tak belajar hehee" intan tersenyum malu
"aku kesal hari ini, sudah banyak yg aku pelajari malam tadi namun yang masuk hanya sedikid huuu".

Sampai dirumah, aku mulai penasaran dengan laki-laki yang kemarin mengirim pesan padaku, lelaki ini membuat ku semakin penasaran
"kenapa dia tidak mengirim pesan lagi ya padaku"

Aku selalu menunggu pesan itu, ingin jari-jari ku mengetik haii padanya, tapi rasa takut dan rasa malu yang selalu menghantuiku, aku hanya bisa menunggu kapan lelaki itu kembali mengirim pesan padaku

Tak lama kemudian, *tringgggggggg*
Suara pesan masuk dari whatsapp, aku berharap dia ,eh ternyata pesan dari grup kelasku.
Hmm, aku semakin penasaran dengan lelaki ini tapi kenapa dia tidak penasaran juga ya padaku?

Tak lama kemudian ada pesan masuk lagi, ah aku sudah malas membukannya, jika tak pesan dari grup kelas paling-paling pesan dari sahabatku.

Namun aku salah, orang yang aku tunggu-tunggu ternyata mengirim pesan padaku.
Rizki namanya, dari awal percakapan dia sangat asik lalu kami saling bertanya satu sama lain.

Ohh ternyata dia anak paskib, keren sih
Kata orang-orang si dia orangnya manis, badannya tinggi.
Tapi aku belum terlalu percaya sih karena belum ngeliat aslinya hehe.

Baru awal kenapa aku sudah senang ya, saat dia mengirim pesan untukku, apakah ini tandanya aku sedang jatuh......
Ah sudahla, lagian kan juga baru kenal tak mungkin secepat itu menyukai sesorang.

Semakin lama, aku semakin dekat dengannya
Dan semakin aku tau sifatnya
Awal aku tau rizki itu orangnya cuek terus ga perdulian sama orang, tapi lama kelamaan sifat ini semakin memudar dan dia semakin menjadi lebih baik.

"pagiii"
Pesan masuk dari whatsapp
Baru juga terbangun sudah mendapat notif saja darinya.
Pagiku jauh lebih berbeda dari pagi-pagi sebelumnya
Aku jadi lebih semangat, lebih ceria
Beda dengan hari-hari sebelum ada dia.

Disekolah pun begitu, rasanya lebih berbeda dari yang sebelumnya.

"kamu hari ini ada kegiatan ga?"
"ada sih nanti pulang sekolah aku latihan padus"
"ohh ok de"

Jujur, walaupun hanya dengan sebuah pertanyaan sederhana itu , itu sudah membuat aku jauh lebih bahagia dari sebelumnya, seperti aku di perhatikan olehnya.
Ya aku tau sih aku bukan orang yang berarti dalam hidupnya, tapi aku suka cara dia memperhatikan ku
Kita memang beda sekolah, bertemu paling hanya 1 kali dalam sebulan whoahaha
Tapi tak apa aku mengerti kesibukan yang dia punya.

Lama kelamaan kita dekat, tak seperti yang kalian bayangkan.
Banyak masalah yang datang, hingga kita hampir kehilangan satu sama lain.
Hanya masalah sepeleh yang terkadang dibutakan oleh ego kita masing-masing.
Aku memang egois, aku menyukainya karena dia bisa memaklumi sifat ku yang keras ini, aku menyukainya karena dia selalu sabar menghadapi aku yang seperti ini.

Aku bertanya pada diriku sendiri, mengapa rasa ini semakin menjadi jadi, kenapa aku semakin tak ingin lepas darinya?
Hatiku menjawab, karena kamu sudah nyaman dengannya.
Kenapa hanya aku disini yang mencintainya? Apakah dia juga mencintaiku?
Ah sudahla itu tak akan mungkin terjadi.

Sweet ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang