Mine - 1

570 61 5
                                    

Brughh....

Dugh...

Ahhhhh...

......Hahahahhaha...

Diruang sempit belakang sekolah segerombolan murid tengah bersenang-senang. Memukuli 3 murid lain yang mereka anggap nerd.

"BANGUN!!" Kata salah satu si pembuli kepada salah satu nerd dengan menarik kerahnya kasar

Bughh....

"Aaakhhh!"

Si pria tinggi pembuli itu tersenyum sinis. Menatap pemuda didepannya dengan mata merendahkan.

"Kau pecundang. Tapi kau pun tidak mempunyai uang banyak. Jadi untuk apa kau hidup bodooh!" Teriaknya

Hahahhahhahhahaha...

Yang lain tertawa sangat keras sementara 2 anak nerd yang sedang berlutut di tepi dinding terdiam kaku

Sang pemuda pucat itu pun hanya diam tak berani menjawab

"Dan aku juga sering memperingatkanmu. Jauhkan mata bodohmu itu darinya! Kau cukup tau bahwa aku tidak pernah main-main dengan ini"

"Aku rasa dia tidak takut padamu. Itulah mengapa dia tidak peduli"kata salah satu temannya dibelakang.

Mata si pria jangkung itupun semakin menajam. Memandang bengis pada pemuda yang terus menuduk dihadapannya.

"Apakah benar yang dikatakannya nerd?!"

"A..aa..aniya. Aku tidak bermaksud sep..seperti itu" jawabnya takut.

Tapi bukannya mereda. Pemuda pembuli itu malah terlihat semakin marah

Dia melangkah mendekat sementara pemuda yang sudah babak belur itu berjalan mundur dengan takut

"Tapi kau tak mematuhi kata-kataku bajingan!"

Tangannya sudah siap melayangkan bogeman mentah yang pasti akan sangat keras dan sakit.

"Chanyeol hyung!!"

Seorang pemuda dengan tubuh langsing dan jenjang. Tetapi terlihat manis dengan rambut abu-abunya.

Poninya terlihat lembut hampir menutupi kedua matanya.

Chanyeol yang dipanggil pun tak jadi memukul orang didepannya. Dan malah melangkah senang menyambut pemuda yang baru datang itu.

"Kai ah.. kau kesini?"

Senyumnya merekah dengan gigi-gigi rapi membuatnya begitu terlihat baik dan menyenangkan. Berbanding terbalik dengan ekspresinya tadi

Bagaimana itu bisa terjadi? Bahkan teman-temannya hanya bisa menggelengkan kepala

"Ya aku mencarimu dan kau..." Kai memiringkan kepalanya mencoba melirik apa yang ada dibelakang tubuh Chanyeol.

"Apa kau membulli seseorang lagi hyung?"

Chanyeol pun membalikkan tubuhnya. Memandang teman-temannya dengan dingin.

Ini seperti mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Ya, tugas mereka adalah memastikan bahwa Kai tengah sibuk dengan sesuatu hingga dia tidak melihatnya terlihat buruk seperti ini.

Teman-temannya hanya tersenyum dengan kaku. Mereka tau bahwa mereka ada dalam masalah.

Chanyeol kembali menghadap ke arah Kai dengan senyuman manisnya.

"Ini tidak seperti yang kau pikirkan Kai. Aku bahkan datang kesini untuk menghentikan teman-temanku"

Kai menyipitkan matanya. Dia sama sekali tidak mempercayai itu.

"Aku melihatmu hampir memukulnya hyung. Berhentilah berbohong" kata Kai malas.

Chanyeol akhirnya menghela nafas. Dia tau bahwa dia tidak bisa membohongi pemuda manis didepannya ini.

"Oke. Oke. Aku tidak berniat membulinya. Tapi dia yang membuat gara-gara denganku."

"Tetap saja kau tidak boleh seperti itu hyung" kata kai kesal.

"Ara.... Aku tidak akan mengulanginya lagi. Teman-teman ayo kita pergi. Tinggalkan mereka"

Kai membuat mimik kesal pada Chanyeol lalu berjalan melewatinya. Mendekati pemuda putih yang tadi dilihatnya hampir dipukul Chanyeol.

"Apa kau baik-baik saja?" Pemuda itu hanya terdiam tak berkedip. Ternyata dia sudah terpaku dari sejak Kai datang tadi.

Kai meringis lalu mencoba menyentuh dengan hati-hati sudut bibir pemuda itu dengan hati-hati.

"Apakah ini sakit? Eee Oh Sehun?"

"K..kau..tau namaku?"

Kai tersenyum.

Deg... jantung Sehun berdetak sangat cepat. Senyum itu..meruntuhkan pertahanannya.

"Aku melihat name tag di seragammu. Pergilah ke UKS dan segera obati lukamu"

Kai memandang ke arah 2 orang lainnya.

"Kalian juga harus mengobati luka kalian. Maafkan teman-temanku ya. Tolong jangan melaporkan ini, aku sebagai wakil dari mereka sungguh meminta maaf"

Mereka bertiga hanya mengangguk. Tanpa mengatakan apapun

Chanyeol yang dari tadi terlihat geram karena Kai yang begitu perhatian pada orang lain akhirnya mendekati Kai.

"Kai ah.. Ayo! Sebentar lagi kelas akan dimulai"

"Iya-iya"

Kai melihat ke arah Sehun sekali lagi. Lebih tepatnya ke arah mereka semua yang di buli oleh Chanyeol

"Aku bersungguh-sungguh tentang ini. Cepat obati luka kalian".

Chanyeol yang tak sabar akhirnya menarik tangan Kai

"Ayo..."

Kai pun akhirnya mengikuti Chanyeol. Begitu gerombolan mereka sudah tak terlihat

Sehun masih melihat kearah itu sampai akhirnya tersadar begitu salah satu diantara mereka berbicara.

"Aku masih tak habis fikir. Bagaimana orang sebaik dan selembut Kai berada diantara mereka"

"Ya benar. Kalau bukan karena kata-kata Kaii tadi, aku sudah berniat mengadukan ini pada ayahku"

Sehun bangun dari duduknya lalu berjalan tertatih.

"Hai mau kemana kau?"

"Mengobati lukaku.."jawabnya dengan senyum bahagia.

Pendek ya?
Hehe ini baru permulaan.
Karena gua baru bangun dari tidur panjang gua...
Komen dan vote untuk ngasih tanda gua harus lanjut atau hapus cerita ini gengs...





Mine (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang