prolog

11.7K 1.1K 91
                                    

AN;
ini cerita udah lama ada di draft, baru sekarang aja mau nge-up. Jadi tolong kalau seandainya ada kesamaan sama cerita author lain, atau entah beda ship sekalipun, bilang ke aku ya.

 Jadi tolong kalau seandainya ada kesamaan sama cerita author lain, atau entah beda ship sekalipun, bilang ke aku ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keduanya hanya terdiam didepan makam yang masih baru tersebut, yang lain sudah pergi, hening– keduanya sama-sama enggan mengeluarkan suara.

Sampai pemilik surai merah menghela nafas, menepuk pelan pundak sang kakak dengan ekspresi sedih.

“Jangan terlalu berlarut hyung.”

Sedangkan yang baru saja ditepuk menoleh, tersenyum bijak menampilkan dimplenya, surai blondenya berantakan, sama seperti hatinya saat ini karena telah di tinggalkan istri tercinta.

“Aku hanya bingung, sehabis ini aku masih perlu mengurus perusahaan, aku tak tahu, harus mengurus Jungkook bagaimana, ia anak manja yang tak bisa berpisah ataupun lepas dari Seokjin.”

Namjoon, sosok yang lebih tua mengusap wajahnya kasar, mengingat anaknya yang saat ini mengunci diri di kamar saat mendengar kabar kematian sang ibu.

Sosok disebelahnya terdiam sebentar, lalu menyeringai, ia memegang bahu sang kakak lalu menampilkan ekspresi yang meyakinkan.

“Biarkan Jungkook tinggal bersamaku hyung.”

Namjoon nampak terkejut, ia menatap tak percaya adiknya yang saat ini tersenyum simpul. “Apa tidak merepotkanmu? Jungkook itu manja dan sedikit nakal, aku tak yakin kau tak akan kesal. Sebaiknya aku membayar pelayan pribadi saja.”

Sosok dengan surai merah itu berdecak, ia menggeleng tak menyetujui ucapan sang kakak. “Kau itu hyungku, kau sudah banyak membantuku, jadi ini sama sekali tak merepotkan bagiku.”

Namjoon berpikir sejenak lalu mengangguk, tersenyum lega mendapati anaknya akan aman bersama sang adik.

“Aku mempercayakan anakku padamu Taehyung, jaga dia selama aku pergi berbisnis ke Jepang ya.”

Lalu sosok yang dipanggil Taehyung itu mengangguk, mengikuti saudaranya dibelakang dengan seringai tipis yang tersungging diujung bibirnya.

“Terakhir kali aku melihat Jungkook, ia masih berumur 2 tahun, bagaimana ia sekarang? Apakah sama cantiknya dengan Jin hyung?

Namjoon tertawa kecil, mereka dengan tenang melewati tepian-tepian jalan makam, menuju tempat mereka memarkirkan mobil.

“Ya, dia cantik seperti ibunya. Sekarang masih bersekolah di Bighit High School dan baru saja kelas 2.”

“Ah begitu..”

Taehyung memeluk Namjoon, “Percayakan Jungkook padaku hyung, aku akan menjaganya.”










“Untuk ku monopoli tentu saja.”












T B C

Lanjut ngga?
Kalau ngga ngerti alurnya coba kalian baca dulu sinopsis ceritanya ya.

Uncle Tae - [vk]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang