Silver 1

9 1 0
                                    

Jejak imajiner dari sepatuku menempel pada lantai gerbong kereta. Sebatang smartphone terus merekam sepanjang kulalui deret kursi, lalu terselip aman pada saku celana, sementara mataku menelusuri huruf pada bingkai jendela. Aku berhenti dan bersuara pada sekelompok manusia paruh baya. Berniat mengakui kursi di antara tiga yang saling berhadapan, namun urung saat nenek sosialita mengarahkanku pada gerbong yang benar sesuai tiket yang kupegang.

SilhouetteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang