Penyakit hati (1)

3 2 0
                                    

Keyyvan. Seorang badgirl, terkenal dengan penampilannya yang berantakan dan berwajah cantik. Ia populer, pastinya. Karena selain badgirl dan kecantikannya, ia terkenal karena dia lah yang memiliki sekolah ini.
Sikapnya yang cuek dan dingin Keyyvan membuat semua orang termasuk sahabatnya tidak tahu tentang kehidupan Keyyvan.
Guru-guru di sekolah tersebut pun takut dan ragu jika ingin menghukum Keyyvan. Padahal Keyyvan tidak peduli itu dan jika drop out? Ia bisa membeli sekolah lain.
Easy bukan?
Namanya yang cukup aneh juga bahkan selalu menjadi pusat perhatian. Itu lah yang membuat Keyyvan pusing. Bukan, bukan karena pusing menjadi pusat perhatian. Ia pusing, karena apakah namanya se aneh itu? Keyyvan pun mendecih. Kini pikirannya beralih memikirkan...
Kennen.
Kennen, yang kini malah menjadi pikiran baru Keyyvan. Bagai rumah yang menetap, tidak pergi sama sekali.
Keyyvan menyeruput milshake milo nya. Keyyvan kini berusaha menahan segala perkataan netizen yang sudah ia anggap sarapan buruk sehari hari.
"Wah mentang mentang pemilik sekolah"
"Kalo bukan pemilik sekolah, mending Drop Out aja tu bocah"
"Makin cantik ya"
"Penampilannya, iwh ga banget"
Begitulah kira kira santapan yang Keyyvan makan.
"Oalah ga ngajak nih!" Seseorang menepuk pundak Keyyvan. "Lo udah beres Je?" Tanya Keyyvan. "Iya Key. Jamkos." Jawab Ajeng, sambil memesan minuman favoritnya, juice alpukat. "Lo ga kapok apa di hukum?" Tanya Ajeng, gemas karena kelakuan sahabatnya yang tidak bisa diubah. Keyyvan hanya mengendikkan bahu. "Kalo lo mau temen anak baik-baik, lo gausah jadi temen gue aja sana." Ajeng membelakkan matanya. "Bukan gituuu maksud gueee Keyyy"
"Maksud apa Je?" Tanya Ratu, yang tiba-tiba muncul bagaikan setan:)
"Ga ah, kamunya kaya setan"
"Sialan lo ny*t"
"Aish santai aja kali"
Keyyvan memutar bola matanya jengah.
Ia memilih bangkit, pergi menuju lapangan. Setahunya, ada pertandingan bola basket antar kelas 12 tadi.
Sampailah Ia kini di pinggir lapangan, siap duduk untuk menonton pertandingan tersebut. Namun di tengah-tengah Keyyvan menonton, seseorang menghalangi pemandangan Keyyvan, karena tubuhnya yang lumayan besar itu.
"Lo ngalangin pemandangan aja," kesal Keyyvan, menarik baju seragam cowok itu supaya menghadap kepadanya. "Berisik amat lo" cowok itu menoleh, menatap siapa yang beraninya membuat cowok tersebut emosi.
"Lo nya gede, mana gue bisa nonton!" Protes Keyyvan. "Ya badan lo aja kecil bak kerdil!" Balas Kennen. "Enak aja lu!" Keyyvan pun memilih meninggalkan lapangan, daripada ia harus berdua dengan cowok yang baru dikenalnya itu.
Keyyvan memegangi dadanya yang berdegup kencang. Padahal ia baru bertemu dengan Kennan 1 jam yang lalu, namun hatinya mampu membuat Keyyvan merasakan anehnya hati Keyyvan.
Apakah dia...
Jatuh cinta pandangan pertama?
Keyyvan menepis rasa itu, sejauh mungkin.
Tampan memang Keyyvan akui, namun kelakuannya membuat Keyyvan naik darah. Dan...
Ia tidak ilfeel dengan kelakuan Kennen tadi.
Biasanya ketika Keyyvan melihat orang lain melakukan hal yang buruk, meski sedikitpun ia sudah sangat ilfeel.
Aneh? Entahlah.

...

Keyyvan menyusuri koridor kelas. Ia terlambat bangun hari ini. Ralat. Setiap hari ia terlambat bangun tidur. Kini waktu menunjukkan pukul 07.30. Keyyvan harap Ia bisa bangun tepat waktu, namun mimpi terburuknya tidak pernah berhenti. Selalu saja mengganggu kehidupan Keyyvan.
"KEYYVAN ANINDHYA!"
Keyyvan membalikkan badannya. Ia berlagak sopan, "iya Bu?"
Ibu Bacod namanya. Bukan. Nama aslinya Ibu Baca. Guru BK langganan Keyyvan sejak pertama masuk sekolah. Andai saja dia tahu BK sejak dulu. Pasti Keyyvan hapus program BK.
Hmm boleh:')
"KENAPA KAMU DATANG TELAT!" Teriaknya. Keyyvan menghela nafas. "Bukannya setiap hari telat?" Tanya Keyyvan. Ajaib memang, berani dengan guru yang terkenal killer nya itu.
"Ah iya, setiap hari! Gabosen kamu setiap hari selalu begini?!" Bentak Bu Baca. "Kan biar ibu ada pekerjaan, gimana sih Bu?" ucap Keyyvan santai. "Iya tapi tidak begini juga!"
"Ibu pemberani?"
"Iyalah!"
"Ibu kalau mau Drop Out saya aja. Kan ibu pemberani,"
Bu Baca membelakkan matanya. Mana ia berani mengeluarkan anak yang memegang sekolah ini. Gajinya bisa terpotong nanti.
"Dadah ibu~"
Bu Baca hanya menghela napas, dan kembali ke ruang BK.
...

"Lo jadi deket sama anak pemilik sekolah ya Ken?"
"Cih orang berandalan gitu ga pantes buat disukai."
Deg! Keyyvan terdiam. Ia menjadi pengendap hari ini. Mendengar percakapan Kennen dengan temannya.
Ada rasa sakit di hatinya, apakah Ia terkena penyakit atau... ?
"Wah stalker sejati juga toh!" bisik Ajeng. Ia paling peka terhadap keadaan, tidak seperti Ratu yang seharusnya berbisik namun Ia malah berteriak.
"Ah lo mah nambah sakit aja hati gue. Ini penyakit apa sih?" Keyyvan menarik Ajeng, pura-pura permisi ke toilet.
"Penyakit? Hah?"
"Iya pas tadi mereka ngobrol. Lo nguping kan?" Tanya Keyyvan.
"Yaiyalah to"
"Nah hati gue sakit. Kenapa ya?"
Ajeng membelakkan matanya. Ia bersiap-siap menjitak kepalanya namun tidak tega dengan wajah mulus dan kepolosan Keyyvan. "Tolol!" Umpat Ajeng.
"Njir, apaan si lo Njeng" bisik Keyyvan.
"Sakit hati itu namanya bege!"
"Penyakit macam apa ini?"
"Itu maksudnya cemburu atau apalah soal cinta."
Keyyvan mengangguk-angguk dan,
mulai sadar.
"HAH? BILANG APA LO goblok?"
"Kedewasaan lo baru bangun ya?"
"Apaan lo, dah ah"
Ajeng terkekeh. Patut digelengkan kepalanya karena sikap temannya yang amat aneh itu.
Badgirl badgirl polos. Wkwk.

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan komen karena semua itu gratis, oke?:)

"Kamu tidak melihatku? Tak apa.
Mengenalmu saja itu sudah lebih dari cukup."

- Keyyvan A.-

KeyKenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang