"Cinta adalah bakteri. Dengan cepat Ia berkembang biak didalam hatiku, angan-anganku, Dan harapan-harapanku. "Diluar ruangan, awan sedang menangis menumpahkan semua air matanya yang terpendam. Langit ikut menggelap dan angin pun mengamuk. Kegiatan Belajar Mengajar masih tetap terlaksana walaupun cuaca diluar sana sedang buruk.
Saat ini kelas kami sedang free, guru yang bersangkutan sedang berhalangan hadir. Warga kelas kami sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang tidur, bergosip, berdandan, keluyuran dan yang lainnya. Sedangkan aku dan teman-temanku –Lala,Lily dan Lele sedang asyik bercanda ria.
“Oya kamu naksir ya sama si Rey?” tanya Lily padaku
Aku mengernyit, “Rey? Rey mana?”
“Itu loh yang kelas seberang, 9C.”
“A-apaan sih, gak jelas banget.” Aku mengelak
“Halah ngaku aja kali, kamu suka ‘kan sama dia? Kita juga tau kok kamu suka curi-curi pandangan sama dia. Ngaku gak? Kalo enggak, aku tampol nih”
Para temanku meluncurkan tatapan intimidasi padaku. Sungguh tak ada jalan lain selain jujur pada mereka. Tatapan mereka sungguh menyeramkan seakan ingin melahapku hidup-hidup.
Aku menghembuskan nafas pelan. “Ah baiklah. Okay.”
“Aku suka sama dia jauh sebelum aku tau namanya. ” tandasku
Lele bertepuk tangan bangga, “Nah ‘kan, gak percaya banget sih kalian sama aku.”
“Sejak kapan Ca?” Lily bertanya padaku, tak menghiraukan ucapan Lele barusan
Aku menunduk menyembunyikan mukaku yang sudah memerah. “Sejak kelas 8. Dia dulu anak kelas tetanggaku.”
“Cieeee”
“Kalau ‘jadi’ jangan lupa pajak yaa.”
“WOYY! siapa yang jadian nih? ““KEPO!!” seru kami bersamaan
“Ohh, kamu yaa Ca?”
Kelas seketika menjadi riuh
“BERISIK OY!!” Teriak Ali sang ketua kelas. Sesaat kelas kami menjadi hening kembali.🌈🌈
Sepulang sekolah, aku langsung bergegas mandi. Aku punya janji dengan Lily mengantarnya ke toko buku. Menghilangkan rasa bosan, aku pun membuka ponselku dan melihat notifikasi instagram.
“Siapa sih? Kok ribet amat namanya.” gerutuku
@mochryndr mulai mengikuti anda
Karena penasaran, aku menstalk akunnya. Mataku terbelalak, tanganku jadi gemetaran membuka salah satu postingan dia
‘Shit! Dia Rey?’
“Dia si orang dingin itu ‘kan? Kenapa tau akun instagramku?”
“Oh my God, help me please.” Dadaku bergemuruh hanya melihat sosoknya dalam bentuk media foto.
Tanpa pikir panjang, aku mengklik tombol ‘Ikuti Balik’. Aku kembali menstalk postingannya, sungguh kali ini ku akui aku seperti orang bodoh yang terus tersenyum melihat fotonya bahkan tak jarang aku berbicara sendiri mengagumi kesempurnaan wajahnya.
Satu insiden yang membuatku malu sekaligus bahagia yaitu tanpa disadari aku memberikan like pada semua postingannya. Tak lama dari situ, sang pemilik akun mengirimkan pesan pribadi padaku. Sungguh mendebarkan. Bayangkan saja, orang yang kamu sukai mengirim chat padamu.
@mochryndr
Thanks buat semua like-nya
Iya masama, hehe
Aku terus mengharapkan balasan dari dia, namun selama beberapa menit tetap belum ada balasan darinya. Sungguh, aku sangat kesal padanya
“Dasar orang dingin! Udah tau ditungguin eh gak nyampe-nyampe. Bawaannya pengen nabok, untung sayang.”
Karena kesal aku pun memutuskan untuk tidur, melampiaskan kekesalanku.
🌈🌈
Hai guys😊
Gimana buat part ini? Semoga gak ngecewain yaw
Don't forget to vote and comment ya guys😂
Thankss
KAMU SEDANG MEMBACA
Fade
Подростковая литератураReyndra. Dia orang yang dingin tapi dia cukup membuat hatiku berdentum keras tanpa disuruh. Dia sungguh sempurna, bahkan rasanya aku tak kan bisa bersanding dengannya. Tuhan seakan mempermainkan hatiku. Disaat aku terbang akan sikapnya yang lembut...