Malam itu gadis itu terpingsan didepan pintu no 101. Dengan masih menggunakan baju sekolah. Datang lah seorang lelaki yang seumur dengannya dari belakang pintuh no 101. Dan langsung mengantarkan ke pintu no 102.
Keesokan harinya...
"Huaah" dengan mengangkat kedua tanggannya. "Oh, tidak jam berapa sekarang?" gadis itu berambut panjang yang acak-acakan langsung mencari jam tanggannya. "Oh, syukurlah masih ada waktu" gadis itu langsung punya semangat untuk bersekolah lagi. Tak banyak basa basi gadis berambut panjang itu langsung bergegas mandi, sesudah mandi langsung bergegas memasukkan kedalam tas hitamnya. Dan tak ketinggalan gadis itu merapihkan rambutnya dengan sisirnya.
"Semoga kejadian kemaren jangan ada lagi" dugam dalam hatinya sambil memegang dadanya. "Oh, iya aku belum sarapan" gadis itu langsung pergi ke tempat makan. Dan melihat dimeja itu terlihat kakaknya, ibu saa ayahnya sedang makan. Gadis itu tak banyak basa basi dan menuju meja itu.
"Kamu mau sekolah? Katanya oppa kamu sakit" ibunya bilang dengan penasaran. "Eeengak kok, kemarin-" gadis itu langsung ingat saat detik dia pingsan sambil menggigit 1 jarinya dengan terheran-heran. "Kamu pingsan terus tetangga untungnya kasih tau oppa, kalau engak kamu udah pingsan di disitu aja" Eunwoo menjelaskan dengan singkat kejadian itu. "Siapa?? Cewek apa cowok??" Mia yang langsung penasaran siapa orang yang menolongnya. "Siapa ya..." Eunwoo sedikit membuat mia kesal lagi. "Cepet siapa?" tiba-tiba gadis itu langsung bicara dengan tegas.
"Oke oke, dia cowok"
"WHAT" Gadis itu langsung terkejut sambil memukul meja makan dan membuat semuanya sedang makan menjadi berantakan.
"Buset, sampe kaya gitu ya terkejutnya" Eunwoo lagi-lagi meledeknya. "Ah, udah makannya aku mau cepet pergi sekolah" gadis berambut panjang langsung pergi dengan muka kesal. "Eomma Appa pergi dulu ya" dengan terburu-buru.
"Entah kenapa anak itu gak mau pergi bareng sama Oppa nya gini" Eommanya dengan terheran-heran. "Hmm, lagian dia kan udah gede lah, gak perlu aku jagain lagi" Eunwoo tampan itu mengeluarkan senyuman manisnya. "Iya kayanya" Eommanya mengiyakan.
Gadis itu kang perjalan menuju tangga itu. Tiba-tiba ada cowok tingginya selehernya dan tak sengaja ia menabraknya. Dan lagi-lagi cowok itu yang ia tabraknya.
"Mian, aku lagi terburu-buru" dengan cepat kembali melanjutkan perjalanan.
"Huh, gadis itu lagi, gadis penabrak tanganku" Bomin langsung tersenyum manisnya. "Lucu" terus lelaki itu menertawakan gadis itu sambil berjalan dengan 3 buah tangga secara bersamaan.
Karena cowok itu sama takut juga ketinggalan bus jadi ia berlari sekeras mungkin, karena jika ia menggunakan sepeda sangat membuah waktu. Gadis itu masuk kedalam bus dan lelaki itu pun langsung naik ketika bus itu penuh. Tak sengaja dia berdekatan dengan gadis tadi dan ia tak tau dibelakangnya lelaki itu dan sebaliknya juga lelaki itu.
Bus itu sangat sempit membuat dirinya menjadi lebih dekat lagi dengan hanya memegang tali untuk penumpang berdiri.
*Mian gak tau namanya jadi bilangnya gitu hehehe
Saat itu juga dia melihat gadis dekatnya adalah gadis itu dan langsung melihat nametag nya.
"Kim... Mi.. a"
Sontak gadis itu langsung melihat kedepannya dan muka gadis itu membalikkan badannya lagi karena dia tau, kalau lelaki itu adalah orang yang ia tertabrak tadi, gadis itu tadinya mau marah tetapi ketika melihat wajah lelaki itu dia tersipu malu.
"Kenapa malu, dasar gadis aneh" Bomin dengan tertawa kecil.
"Mianhae" gadis itu langsung meminta maaf dengan muka takutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revegen Note Versi Fangirl
FanfictionNah! Revengen Versi Fangirl kok aneh sih judulnya? Nah aku kasih tau kalau cerita ini hampir mirip sama dramanya tapi hanya beberapa tokoh, pemain dan semuanya hampir sama tapi yang membedakannya sosok cewek punya aplikasi ini adalah seorang fangirl...