BAB 1 "APA YANG TERJADI?"

186 32 3
                                    

Entah kenapa semua jadi seperti ini. Sudah seminggu dan keadaan semakin memburuk, kami kelaparan dan semakin ketakutan dengan apa yang terjadi diluar. "TOLONG!!!!" hanya itu yang ingin kami teriakan saat ini, tapi kami sangat takut, kami takut mereka datang, kami takut mereka membawa kami dan kami takut mereka memakan kami. Walaupun sebenarnya kami tidak tahu siapa dan seperti apa mereka. Tapi jeritan orang-orang diluar bisa menggambarkan betapa seramnya mereka.

Dikamar No. 25 lantai 2 aku terjebak bersama adikku Nina. "Takut, kak Dimas Nina takut". "Sabar Nin bantuan akan segera datang percaya pada kakak". Hanya harapan itu yang selalu aku ucapkan pada adik perempuanku. Aku tidak tahu apa yang kini sedang terjadi, pikiranku sangat kacau. "Kak kapan ayah dan ibu menjemput kami?" pertanyaan lain dari Nina yang selalu tidak bisa aku jawab, karena aku sendiripun tidak tahu dimana mereka sekarang. Kami terpisah, saat dimana banyak tentara mengubrak-abrik desa kami. Para tentara itu membawa orang tua dan anak-anak secara terpisah.

Beberapa dari kami berhasil kabur saat tentara-tentara itu sedang beristirahat dan beberapa juga ada yang tertembak ditempat. Aku dan Nina adalah beberapa anak yang berhasil kabur dari tentara kejam tersebut. Tanpa sengaja kami terpisah, hingga aku menemukan gedung apartemen kosong dengan beberapa makanan yang sepertinya akan cukup untukku dan Nina.

Sudah seminggu kami disini, kami sering mendengar jeritan orang-orang dibawah gedung sana yang selalu membuat kami ketakutan. Entahlah apa yang terjadi disana hingga aku memberanikan diri untuk melihat keluar jendela yang sengaja aku tutup selalu gordennya. "Astaga" aku berusaha menahan suara dan nafasku, banyak sekali mayat-mayat manusia yang berserakan di bawah gedung ini.

FEARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang