Kelas

14 3 0
                                    

"dasar gak tau diri. Udah salah, gak minta maaf. Awas aja ya tu tiga cewek norak kalo ketemu lagi, bakal gue abisin," ucap Qesyi kesal sembari duduk di kursinya.

"Ya ampun Qesy, masih marah juga lo. Udahlah jangan dipikirin lagi tu orang norak," sahut Jenika.

"Ih....gimana gue gak marah Jen, baju gue ini looo
iiiiiii........," ucap Qesyi menghentakan tangannya ke meja.

"Aduh aduh aduh....kayaknya ada yang lagi kesel ni," ledek Bembi, yang sedari tadi sibuk memainkan gitarnya di pojok kelas.

"Kenapa lo Qesy pagi-pagi uda kesel aja?," tanya Bembi sambil memainkan gitarnya.

"gimana gue gak kesel tau gak Bem. Lo liat gak sih? Baju gue itu jadi kotor gara-gara ditabrak sama tu cewek norak waktu gue lagi minum di kantin," ucap Qesyi menunjukan baju nya yang kotor ke Bembi.

"cewek norak?
Siapa?," tanya Bembi bingung sambil meletekan gitarnya, dan beranjak duduk di hadapan Qesyi.

" ya ampun Bem!!
lo kayak gak tau aja. Yang mana lagi cewek norak di sekolah ini kalo bukan geng nya star club," celetuk Jenika mendelikan matanya.

"apa star club?," ucap Bembi terkejut.

"emang dasar ya tu cewek, selalu aja cari masalah.
Sini biar gue samperin tu tiga cewek norak," ucap Bembi lagi, seraya beranjak dari kursinya.

"eh eh...Bem, udah deh jangan cari ribut. Lagiankan masalahnya Qesyi sama mereka juga udah selesai," sahutku, sambil menarik tangan Bembi.

"Tauk ni Bembi, kerjaannya cari masalah mulu.
Kalo berantem sama cowok iya mending, ini berantem sama cewek, mau jadi apa lo?," ucap Devin di depan pintu kelas.

"Nyamber aja lo Dev," sahut Bembi, sambil duduk lagi di kursinya.

"terserah gue lah," celetuk Devin, seketika menjitak kepala Bembi.

"woy....udah jangan pada berisik, tu ada bu Lita di depan," ucap Fino seketika melihat bu Lita  di depan kelas.

........

"Iya- iya oke bu," ucap bu Lita pada guru lain di depan kelas kami.

"Assalamu'alaikum semua," ucap bu Lita guru seni di sekolahku

"Wa'alaikumsalam.....," jawab kami kompak.

"Aduh maaf ya ibu ganggu jam nya sebentar," ucap bu Lita dengan ciri khas berbicaranya yang genit.

"Iya buuuu....," jawab kami kompak.

"Jadi begini anak-anak, ibu ada sedikit informasi.
Berhubung minggu depan kita akan merayakan ulang tahun sekolah kita ini, jadi ibu berniat untuk mengajak club dance kelas kalian ini untuk ikut berpartisipasi," ucap bu Lita bersemangat.

"Wuuuuuuuu........," seru kami riuh.

"Wishhh.....dapat job lagi kita Gret," bisik Bembi penuh semangat padaku.

Jawabku tersenyum lebar pada Bembi.

"Wow.......bakal terkenal lagi ni group dance kelas kita," ucap koko teman sekelasku.

"jadi gimana Greta, kalian siapkan buat nampil di acara ulang tahun sekolah nanti?" Tanya bu Lita.

"gimana?" Tanyaku pada Fino,Devin, Bembi,Jenika dan Qesyi.

"iya iya," jawab Fino,Devin, Bembi,Jenika dan Qesyi sambil mengacungkan jempol menyetujui tawaran bu Lita.

"Emm.....siap bu," seruku penuh semangat.

"Oke,  kalau begitu nanti sepulang sekolah ibu tunggu kalian di ruang latihan," ucap bu lita tersenyum ria.

"Siap bu," jawab kami semangat.

"Oke, itu aja sih informasi dari ibu. Kalau gitu ibu permisi ya  Assalamu'alaikum," ucap bu Lita sambil berjalan keluar kelas.

"Wa'alaikumsalam........," jawab kami kompak.

"Yessss.....ngedace lagi," pekik Bembim.

"Berisik Bem," teriak Devin menutup kupingnya.

"Suka suka gue lah," ledek Bembi memanyunkan bibirnya.

"Oke guys, nanti pulang sekolah kita langsung ke ruang latihan ya," perintah Fino.

jawabku, Devin, Bembi, Jenika, Dan Qesyi Kompak dengan mengangkat tangan kami di atas pelipis, seperti sedang hormat pada tiang bendera.

Dev mengacungkan jempolnya tanda ia mengerti dengan jawaban kami.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANCE CLUBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang