Hari minggu, hari biasanya dipakai gina untuk bermalas-malasan di rumah kini, ia harus pergi untuk menemani risa jogging. Iya dengan niat yang agak menyimpang, demi melihat kecengan yang tempo hari ia lihat di auditorium fakultas ilmu komunikasi. Ia tahu aktivitas cowo itu dari akun sosial medianya.
Aku dan risa janjian di salah satu halte yang berdekatan dengan tempat jogging. Rupanya risa telah sampai duluan.
"Tumben, lo tepat waktu ris." Sambil ia berjalan meninggalkan risa.
"Ya kan supaya gue ketemu si doi dong, kalo gue datengnya telat nanti dia keburu pulang dong." Jawab tisa masih anteng memandangi handphonenya.
Tidak banyak obrolan antara mereka berdua, gina langsung masuk jogging track, ia meninggalkan risa yang masih antengnya memandangi handphone di pinggir track, sampai gina sudah satu kali mengitari track, risa belum juga memulai jogging.
"Kalo cuma mau mainin handphone, mending di rumah aja kali ris." Sambil lari kecil
"Iya iya ini mau lari." Jawab risa sambil memasukan handphonenya kedalam saku celana, lalu ia menyusul gina. Tidak banyak obrolan antara mereka berdua.
Tak terasa mereka telah mengitari berkali-kali jogging track, lalu, mereka beristirahat dipinggiran track. Mata risa kembali mengitari setiap sudut tempat ini, untuk mencari cowok yang ia taksir. Namun ia tak menemukannya, hingga hak terasa waktu berlalu hingga waktu telah menunjukan pukul 10.30, merekapun memutuskan untuk pulang ke rumah masing-masing.
***
Senin pagi setelah sholat subuh, gina kembali merebahkan tubuhnya di kasur, hingga dia kembali kedalam dunia mimpi. Tak terasa waktu menunjukan pukul 7, mama sudah memanggil dari dapur untuk membangunkan gina.
"gina, kamu ga ada jadwal kuliah? Ini udah jam 7." Teriak mama dari dapur. Tak ada sautan dari anaknya akhirnya, mamanya pun mendatangai kamar gina. Mama mengetuk tiga kali pintu kamar gina, lalu membuka pintunya.
Melihat gina yang masih berbaring, mama menghampiri gina dan bertanya."gina, kamu ga kuliah?" sambil menggoyahkan tubuh gina dengan pelan. Tak butuh waktu lama akhirnya gina langsung terbangun, dan melihat ke arah jam dinding.
"Aku masuk kuliah, jam 9 ma." Sambil mengucek matanya.
"udah siang gin, anak perawan ga bagus bangun siang-siang." Nasihat mama. Lalu gina terbangun dan membereskan tempat tidurnya.
"udah itu mandi gin, terus sarapan dulu." Tanpa menunggu jawaban dari anaknya mama keluar dan kembali ke dapur.
Tiga puluh menit berlalu, gina telah beres, lalu ia bergegas turun ke dapur dan menghampiri mamanya.
"mama masak apa hari ini?" tanya gina sambil berjalan mendekati meja makan.
"mama masak oseng cumi sama tempe mendoan gin." Sambil menggoreng tempe mendoan. Ginapun mengambil piring dan sendok, lalu ia makan dengan santai. Selesai makan ia membereskan piring bekas makan lalu memcucinya.
Jam sudah menunjukan pas pukul delapan. Ginapun pamit pada mamanya.
"ma aku berangkat kekampus ya." Sambil mencium tangan mamanya.
"hati-hati dijalan sayang." "iya siap mamaku sayang.
Lalu Gina pergi meninggalkan rumahnya dengan scoter maticnya, dengan kecepatan standar. Tiga puluh menit di perjalanan akhirnya gina sampai di kampus, lalu ia memarkirkan motornya. Setelah membuka helm lalu gina melihat handphonenya lalu membalas chat dari Risa yang menanyakan dia sedang dimana, tak lama dari pesan Gina yang dikirim ke Risa, ada suara teriakan memanggil namanya, ya siapa lagi kalau bukan sahabat tercinta.
Lalu Gina menghampiri Risa, setelah jarak antara ia dan sahabatnya sudah cukup dekat lalu ia berbicara pada Risa.
"Risa ini bukan hutan, jadi lo ga perlu teriak-teriak kaya gitu. Gue malu liat noh orang-orang liatin." Dengan nada sedikit meninggi.
"ya gimana lagi Gin, gue suka keceplosan, hehe." Lalu dibalas cengiran oleh Risa, Gina sebenarnya sudah atau sifat Risa yang kalau ngomong suka ga bisa di pelanin volumenya. bahkan dia sudah memberitahunya berkali-kali agar memelankan volume suaranya, tapi tetap saja seperti itu.
***
Selesai mata kuliah Gina dan Risa melipir ke kantin untuk makan siang. Mereka mencari tempat duduk yang kosong, tapi semua meja sudah terisi di sana, lalu mereka memutuskan untuk makan siang di luar. Jarak tempat makan yang mereka pilih tidak terlalu jauh karena mereka malas untuk membawa motor keluar dari pelataran parkir kampus.
"lo mau makan apa Gin?" tanya risa."gue pengen bakso aja Ris." Sambil duduk di kursi di pojokan warung.
"minumnya mau apa?" tanya Risa lagi.
"air putih aja deh gue Ris," tak lama Risa menghampiri pelayannya dan memesan makannya.
Sambil menunggu pesanan datang mereka mengobrol ngalor ngidul mulai dari mata kuliah yang tadi mereka ikuti hingga makanan yang mereka pesan. Mereka tak menyadari ada seseorang laki-laki masuk ke warung tersebut dan menghampiri pelayan untuk memesan makanan, setelah memutar tubuhnya laki-laki itu menghampiri Risa dan Gina.
"eh mba, kita ketemu lagi." Sambil tersenyum pada gina. Ginapun mengangguk dan pada laki-laki tersebut.
"siapa Gin?" tanya Risa.
"Mas yang kemarin gue tabrak, yang pas lo cari cecengcengan lo di auditorium fikom itu loh."
"yang mana?" tanya Risa lagi.
"udah lah ga akan inget orang lo lagi nyariin dia."
Tak lama pesanan kami datang, akhirnya kami fokus pada makanan masing-masing. Setelah habis kami memutuskan untuk pergi ke kampus lagi karena ada mata kuliah tambahan yang akan dimulai setengah jam lagi.
YOU ARE READING
Menantimu
RomanceDia meninggalkan seribu kenangan yang masih kusimpan dalam ingatanku, entah sampai kapan aku akan seperti ini. Mengingat dia yang lebih memilih wanita lain, seolah menorehkan luka pada hati ini. -Gina khayla putri