move on

143 27 33
                                    

Karena dia merubah semuanya.

《○》

Abela miranda, gadis manis yang hampir tak pernah murung. Malam ini ia terbangun kembali karena mimpi itu. Lagi lagi dia memimpikan dia,ya dia.

Suara isakannya mulai terdengar. Abela meracau lagi. Hatinya hancur berkeping keping ketika mengingat kejadian itu.

Hari dimana harusnya ia berbahagia justru sekarang menjadi hari yang paling dibencinya.

Ingatan itu kembali. Dia si pria manis dengan sejuta gombalan yang mampu meluluhkan hati Abela.

Abela masih ingat betapa manisnya pria itu mengucap janji. Janjinya yang begitu manis membuat Abela akhirnya luluh dan harus terjebak dalam perangkap pria manis dengan sejuta janji yang berakhir tragis.

Kenapa? kenapa dia membuatku masuk kelubang yang sama untuk kesekian kalinya?? Aku ingin membencimu. Tapi kenapa aku malah semakin mencintaimu Ri.

Abela menghela nafas untuk mencoba menenangkan hatinya. Fikirannya kosong, tatapannya begitu sendu. Jika ibunya tau ia menangisi pria itu lagi. Mungkin ia akan dibawa ke asrama untuk kedua kalinya.

Apa kalian ingin tahu apa yang rasakan?. Sakit. Nafasnya tersenggal senggal, seakan hidupnya akan direnggut malam ini juga.

Jujur ia masih tak rela.

Jujur ia sulit melupakannya.

Tapi ia bisa apa?.

Lelah.

Abela mulai lelah. Jujur, ia mampu menghabisi hidupnya saat ini juga. Tapi ia sadar jika ia mati apa masih ada orang  yang akan menangisinya?.

Apa kalian pernah mencintai seseorang yang sahabat kalian suka?

Jika pernah,kuyakin kalian hanya akan memilih dua opsi.

Meninggalkan sahabatmu ata dia.

Tapi Abela memilih jalan yang sampai saat ini masih disesalinya.

Dia memilih membiarkan kekasihnya menjadi kekasih sahabatnya juga.

Jangan katakan itu.

Kumohon, jangan katakan Abela bodoh.

Dia hanya tak tau mana yang benar dan salah. Cintanya juga tak salah. Hanya saja takdirnya yang kurang baik.

Malam ini Abela seperti menjilat ludahnya sendiri. Ia masih ingat saat dirinya mencaci sahabatnya yang menangis karena ditinggal kekasihnya.

Abela melangkahkan kakinya menyusuri lorong menuju kelas. Senyumnya tak pernah luntur semenjak bangun tadi pagi.

Entah, entah apa yang membuatnya bersemangat hari ini.

Abela mengernyit saat telinganya mendengar suara isakan yang berasal dari kelasnya.

"Nggak mungkin kan pagi pagi ada hantu,"

Abela mencoba tak perduli. Ia memasuki kelasnya yang terlihat masih sepi. Abela memiringkan kepalanya. Mata Abela melebar saat menyadari siapa yang tadi mengeluarkan isakan.

"Yaa, lia?"

"Abel hiks..hikss...sakit bel hiks..sakit.."

Abela merengkuh tubuh Lia, ia mencoba menenangkan Lia. Sapuan halus dipunggung Lia membuat isakannya mulai mereda.

"Lo ada masalah apa sih Li?"

"Cerita yah sama gue,"

"Aldo Bel, Aldo ninggalin gue gitu aja dan lebih milih Tiara"

Let's Move On  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang