"Mey tungguin gua napa, cepet banget dah jalannya" Ucap gadis itu sambil terburu buru.
"Kita tuh hampir telat nay!!" Teriak kesal seorang meisya.
"Lah kok marah marah sih? Kan lu yang salah, abisnya pake seragam aja lama banget kaya penganten aja lu"Gerutu Kanaya dengan kesalnya.
Pagi itu adalah pagi yang menyebalkan bagi Kanaya dan sahabat karibnya Meisya,Mereka harus rela mendapat hukuman membersihkan perpustakaan dalam satu jam di pagi itu.Mereka terus saja saling menyalahkan, tapi begitulah sahabat selalu penuh dengan keributan tapi satu sama lain tetap saling menyayangi.
"Capek banget ya, bersihin perpus, badan serasa mau remuk deh nay" Ucap meisya dengan nada lelah.
"Yaa, makanya jangan telat lagi,lu sih pake seragam aja lama banget, dipandangin mulu tuh kaca,kaya badan lu kurus aja" Ucap naya sambil tertawa terbahak bahak.
"Gak usah bawa - bawa fisik deh, mentang mentang langsing seenaknya aja lu" Ucap meisya dengan nada ketus.
Kanaya masih saja terus tertawa.
Begitulah mereka, sifat keduanya jauh berbeda tapi persahabatan mereka melawan segala perbedaan itu dan kuatnya rasa kasih sayang di keduanya membuat mereka yakin bahwa segala tantangan dapat dilewati bersama.
Bel istirahat berbunyi. Meisya dengan kencangnya menarik tangan Kanaya,terlihat dari mimik wajahnya Meisya terlihat sudah sangat lapar semenjak selesai membersihkan perpus. Dan pada saat sudah sampai di kantin tak disangka Gadis berponi, putih itu memandang seseorang yang belum ia pernah lihat yang membuat dirinya tidak mampu berkedip sehingga reflek tangannya menepuk pundak Meisya.
"Mei,dia itu siapa sih kok gua belum pernah liat?" Tanya Kanaya sambil terus memandangi wajah asing tersebut.
"Siapa sih?" Tanya balik meisya
"Itu lho, yang lagi senderan di tembok, itu yang lagi ngobrol ama temen temen nya masa sih lu gk liat?" Ucap Kanaya sambil sedikit menunjuk ke arah seseorang itu.
"Ohh itu gua sih juga belum pernah liat nay, kayanya sih anak baru, emang kenapa nay?" Ucap meisya.
"Ohh, gak papa mei, asing aja mukanya"Pandangan itu membuat Kanaya tak pernah melupakannya, bagaimana ia bisa melupakannya, wajah asing itu berbeda dari yang lainnya, wajah itu sangat nyaman dipandang, senyumannya manis dengan mata yang tidak terlalu sipit, wajahnya putih bersih, bibir yang mungil ditambah dengan postur tubuh yang ideal membuat Kanaya tak bisa berhenti memandanginya.Kanaya bukan tipe perempuan yang gampang mencintai seseorang tapi baru kali ini Kanaya menemukan seseorang yang membuatnya menjadi bertanya tanya, Siapakah dia?.
Kanaya Indrifanti,gadis cantik,berponi dengan rambut yang selalu dikuncir satu, putih dan terkenal sebagai siswi yang ramah,rajin dan mudah bergaul itu tak menyangka dirinya dapat merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama tapi ia terus saja mengalihkan fikirannya pada wajah asing itu, namun dalam hatinya ia sangat penasaran dengan seseorang yang ia lihat tadi.
Jangan bosan baca cerita saya ya, vote dan terus ikuti ceritanya, Terimakasih. 🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Sebuah Rasa
RomanceHati ini berhak mengagumi, berhak menyukai, berhak mencintai siapapun. Rasa khawatir, Rasa cemas berhak berubah menjadi Rindu. Tapi tentang Rasa ini.... akan ku pastikan dia tak berharap dimiliki. Ini janjiku pada diri ini, pada hati ini, dan segala...