Aku Lucyana

52 1 0
                                    

Pagi pertama dirumah baru membuat Lucy tampak termenung, raut wajahnya tak nampak bahagia ataupun sedih hanya datar tanpa makna. Lucy yang masih terbaring dikasur melirik kearah jam dinding terlihat jam itu menunjukkan pukul 06.30 tandanya dia harus bergegas untuk pergi ke sekolah,,yaa tepatnya itu sekolah baru. Ia pun beranjak dari kasur sambil berpikir apa yang akan terjadi saat ia tiba di sekolah baru dan dikelas barunya. Selang 20 menitpun berlalu tak lama Lucy keluar dari kamar dengan seragam putih abu dan tas hitam putih dengan gantungan boneka panda. Ia berjalan menuju meja makan untuk sarapan . Raut wajah Lucy masih tanpa senyum pagi itu. "Hei Cy lu kenapa dek? ga enak badan? atau lu ga mau sekolah?" (sambil mengoles selai keatas roti) "Apaan sih kak diem deh aku lagi gak mood buat bercanda hari ini" (ketusnya sambil meraih roti yang ada ditangan kakaknya lalu menyantapnya) "Lucy itukan roti gue!" (ia melempar pisau selai dan menggelitik Lucy) ibu yang melihat anaknya bercanda gurau hanya tertawa. Ayah meletakkan cangkir kopi dan mengelus rambut panjang Lucy dan kakaknya pun berhenti menjaili Lucy "Cy, hari ini kan hari pertama kamu sekolah disekolah baru dan sekarang kamu udah kelas 3 juga , ayah harap kamu sehat terus ya nak dan bisa lulus dengan nilai yang bagus"(ucap ayah dengan penuh harapan sambil mengelus rambut Lucy yang tengah melahap  roti) "Iya yah, Ucy pasti belajar kok kan biar bisa jadi dokter kayak ayah"(memeluk ayahnya). Disisi lain kak Tio  melihat jam tangan menunjukkan pukul 07:15 dan ia pun berpamitan dengan ayah dan ibu untuk mengantar Lucy ke sekolah. "Yah ,,bun,,  Tio pergi dulu yaa Assalamualaikum" (mencium tangan ayah dan ibunya, diikuti oleh adiknya lalu mereka masuk ke mobil dan pergi). 

Setibanya disekolah ternyata upacara bendera tengah berlangsung lalu penjaga sekolah pun meminta Kak Tio dan Lucy duduk diruang tunggu. Setengah jam berlalu upacara pun selsai kepala sekolah menghampiri Kak Tio dan Lucy yang masih menunggu diruang tunggu. "Selamat Pagi, Anda Pak Tio?" (Sosok pria tua dengan senyum diwajahnya yang keriput) "Ah iya Selamat Pagi Pak, Saya Prastio Valentia kakaknya Lucyana" (berjabat tangan sambil mengenalkan diri) "Jadi kamu Lucyana?" (melihat ke arah Lucy yang ada tak jauh dari kakaknya) "Selamat Pagi Pak, saya Lucyana Valentina"(sambil menundukkan kepala) "Baiklah nak, mari keruangan saya akan saya jelaskan bagaimana sekolah dan murid-murid disini". (sambil berjalan keruangan kepala sekolah). Setelah urusan mereka selsai Kak Tio pun pulang dan Lucy diantar masuk kekelas oleh Kepala Sekolah. Lucy terbilang anak yang cukup terampil dan pintar kepala sekolah memutuskan untuk memasukkan Lucyana kekelas 12 A dimana didalamnya adalah anak unggulan yang sering mengharumkan nama sekolah. Setibanya didepan kelas Lucyana terlihat gugup karena melihat anak murid dikelas itu tampak seperti anak asrama mereka hanya diam saat guru sedang menjelaskan. (mengetuk pintu)"Permisi Bu Siska,wahh kebetulan wali kelasnya sedang disini saya serahkan anak baru ini kepada ibu saja, Lucyana ini kelas kamu dan ini Bu Siska mulai sekarang ia adalah wali kelas kamu jadi kalau perlu sesuatu ataupun ada yang ingin ditanyakan, langsung ke Bu Siska ya nak. Kalau begitu bapak pergi". (menepuk pundak Lucy) "Baik pak terimakasih". (sambil membungkuk).

 "ahh yasudah ayo masuk nak perkenalkan diri dulu" (merangkul Lucy masuk kekelas lalu meminta perhatian kepada murid yang ada dikelas) " Anak-anak pagi ini kita kedatangan teman baru dari Bandung, sekarang dia mau memperkenalkan diri jadi tolong perhatiannya ya"' (ucapnya sambil menutup buku pelajaran yang ada didepannya). "Hmm,, Selamat Pagi semuanya, namaku Lucyana Valentina pindahan dari SMAN 3 Bandung jurusan IPS. Aku harap kita bisa berteman yaa ,, salam kenal semuanya". (melambaikan tangan dan membungkuk sambil tersenyum lebar). Murid dikelas tampak senang dengan kedatangan Lucy karena kesan dari Lucy yang ramah dan tersenyum membuat mereka ingin berebut untuk duduk dengan Lucy. "Buk! Lucyana duduk sama saya aja buk!" (tegas Yohan yang duduk paling belakang) "Gausah buk mending Lucy sama saya aja buk!" (seru Frans yang duduk paling depan) "Udah lah buk dia duduk sama Faris aja lagian dia sendirian kok". (santa memotong omongan Frans dan menunjuk kearah bangku yang kosong didekat Faris) "Yasudah kalau gitu Lucyana duduk sama Faris aja ya, kebetulan anak yang duduk disitu dipindahkan kelasnya, silahkan kamu duduk disana".(Lucy pun duduk disebelah Faris dan Bu siska pergi keluar kelas). Beberapa menit setelah Bu Siska pergi dari kelas, bel istirahat pun berbunyi mereka mengepung tempat duduk Lucyana dan menghalangi jalan keluar Faris. "Duh kalian ini bisa minggir nggk gua mau keluar geser dikit dong kalo mau kenalan liat situasi kenapa sih jangan norak gitu". (tegur Faris dengan kasar dan tidak sengaja menumpahkan botol air minum Lucy yang ada ditepi meja, ia hanya melihat tanpa mengatakan maaf). "Ih dasar Faris ga sopan, maklumi dia ya Lucy, soalnya dia emang kejam gitu kalo ngomong tapi sebenarnya dia baik kok. Oh iya gue belum ngenalin diri kan? nama gue Santarina Oktrin biasa orang manggil gue Santa. Gue duduk disebelah sana yang ada tas biru tulisan Santa". (ia memperkenalkan diri sambil memberi tau tempat duduknya lalu menjabat tangan Lucy) "Ahh iyaa Santa makasih,, seneng bisa kenal kamu."(berajabat tangan).Lalu saat mereka sedang asik mengobrol terdengar kegaduhan di lorong kelas tepat didepan kelas 12A. Santa yang penasaran pergi meninggalkan Lucy dikelas, begitu juga dengan teman yang lain, mereka menghampiri arah kegaduhan itu. Tak di sangka ternyata yang berulah itu adalah Rangga yaitu murid dari kelas 12A yang dipindah kekelas 12C lebih tepatnya temen sebangku dan temen se-gengnya Faris. Setelah dia ngegaduh di lorong kelas 12A dia masuk kekelas dan nyamperin Lucy yang lagi ngepel bekas air minum dia yang tumpah. "Heh anak baru! jadi lo yang ngisi tempat duduk gue!"(ia mengambil kain pel yang di pegang Lucy dan nyiram air pel yang diember ke rok Lucy) "ehh rok lu kotor juga ternyata sini biar gue pel sekalian". Lucy berusaha untuk tidak membuang tenaga untuk marah dengan orang seperti Rangga. Ia hanya menepis kain pel yang menyentuh roknya lalu pergi dengan mendorong Rangga tanpa bicara sepatah katapun. "Woi kurang ajar banget lo jadi cewek! Dasar anak pindahan ga sopan!" (ia melempar kain pel dan membersikan tangannya) Lucy yang masih didepan pintu melihat ke arah Rangga dan berteriak "Nama Gua Lucyana bukan anak pindahan! Dasar cowok ga punya malu berani sama cewek dasar pengecut!"(teriaknya membuat orang disekitar kelas dan dilorong kaget dengan ucapannya, Lalu ia Pergi dan melapor ke Bu Siska atas apa yang terjadi padanya) "wah gilak ni anak punya nyali".(ucap Santa dengan kagum sambil bertepuk tangan). Sedangkan Rangga yang masih didalam kelas cuma diem tanpa sepatah kata , karena dia baru pertama kali denger orang berani ngatain dia pengecut dan akhirnya dia balik kekelas dengan raut wajah emosi dan menggerutu menyebut nama Lucyana. "Liat aja Lucyana gue bakal bales lo lebih dari ini" (gumamnya yang tak berhenti).

Tears Of Love LucyanaWhere stories live. Discover now