Part 3

20 5 1
                                    

Saat sudah sampai di rumah Laura pun langsung tepar di kasur karena ia begitu sangat capek,gimana tidak capek dia membersihkan wc guru dan juga wc murid bayangkan saja kawan-kawan. Baru ia ingin memejamkan mata tiba-tiba ada yang menelfonnya siapa lagi kalo bukan sahabatnya itu.

" apasih cer berisik banget lu udh tau gw capek... ".kata Laura dengan kesal.
"hehehe maaf ra...yaudah deh gw matiin byyy..." ucap ceri sambil memutuskan sambungan.
"dasar si ceri udah tau gw capek dikit lagi udh masuk ke alam mimpi eh malah di ngangu dasar mak lampir" ucap Laura sambil berjalan ke arah kamar mandi.
Selesai mandi Laura langsung turun kebawah untuk membantu tantenya menyiapkan makan malam.

"tante ada yang bisa dibantu?"tanya Laura
"gk usah mending kamu duduk sama om sama si Citra"ujar tante Maura.
Dan akhirnya Laura pun duduk bersama om dan Citra.

"raa gimana sekolah kamu? " kata om Candra.
"baik kok om...om gimana lancar bisnisnya? "ucap Laura.
"lancar kok...doain ya biar bisnisnya laris manis" ucap om Candra.
Akhirnya mereka pun makan malam bersama. Setelah makan Laura langsung pergi ke kamarnya untuk istirahat.

Kringggggggg....

Alarm pun berbunyi dengan keras tatapi yang mempunyai alarm tetap tidak bangun memang dasar ia kebo.

"duhh berisik banget sih..."ujar Laura sambil menghentikan alarmnya.
"udah jam berapa sih... "kata Laura sambil mengucek mata.
Saat melihat jam menunjukan pukul 08.00 itu tanda bahaya bagi Laura karena dia terlambat ke sekolah.
"mampus telat lagiiii... " ujar Laura sambil pergi ke kamar mandi.
Setelah selesai Laura langsung turun kebawah dan menemukan tante tercintanya siapa lagi kalo bukan tante Maura.
"tante aku berangkat yahh...byeeee" kata Laura sambil mengecup pipi Maura.

Setibanya di sekolah Laura kebingungan bagaimana ia bisa masuk ke sekolah karena gerbang sudah ditutup. Kalo ia memanjat pasti sudah ada bu Supri yang setia menjaganya.

"gw punya ide apa gw lewat pintu belakang aja yaa...iya gw lewat situ aja deh dari pada ketauan nenek lampir bisa mampus gw denger ocehannya"kata Laura sambil melenggang pergi.

Saat sampai di pintu belakang ternyata ia melihat Bagas sedang memakirkan motornya dia yakin Bagas juga telat seperti dirinya, ya Bagas adalah pemilik sekolah di SMA JAYA makanya dia bisa seperti itu.

"bagas... "panggil Laura sambil berjalan kearah Bagas.
"eh elo raa ngapain telat juga? " tanya bagas.
"iyanih hehehe...yukk" ucap Laura sambil menyegir.
Akhirnya mereka pun jalan bersama menuju kelas masing-masing.

Kringggg
Bel istirahat pun berbunyi.Laura dan sahabatnya pun pergi ke kantin bersama. Saat mereka sampai dikantin Laura melihat Bagas bersama Qiara sedang bermesraan dan itu membuat Laura sangat marah tapi dia harus bersikap biasa aja karna jika dia marah pasti Bagas kebingugan atas sikap Laura.
Dia menghiraukan hatinya yang sangat panas karna melihat Bagas sedang bermesraan. Dan Laura pun memasan dan memakan makanan yang ia pesan.

Kringggg bel pulang berbunyi

" raaa lo pulang bareng siapa?"tanya Siska
"ohh gw pengen ke toko buku dulu Sis lo duluan aja gw bisa sendiri kok"ucap Laura.
"oohh yaudah gw deluan ya sama Linda byeeee" ujar Siska.
"yahh elah udah mana sopir gw lagi sakit, gw naik apaan yah kesana...hp juga ketinggalan" ucap Laura sambil berjalan keluar.

Tiba-tiba ada seseorang yang membawa motor berhenti tepat didepannya dan ternyata itu adalah Bagas.
"lahh kok lo bisa disini" kata Bagas sambil mematikan motornya.
"ehhh i...iya nih lagi nunggu angkot gas"ucap Laura sambil gelapan bagaimana tidak gelapan ia sangat terpana dengan ketampanan Bagas yang hanya memakai baju kaos putih polos.
"angkot...emng lo mau kemana?"tanya Bagas.
"mauu ke toko buku gas"kata Laura
"yaudah gw anter ayok dari pada lu nunguin angkot lama mending naik motor gw aja"tawar Bagas.
"iyaudah boleh deh"ucap Laura dalam hati Laura sungguh teramat senang karena bisa dibonceng oleh bagas kapan lagi coba.

Segini lu guyss jangan lupa vote dan baca teruss yaaaa...

Laura'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang