-3-

141 20 0
                                    

"Anyonghaseo... my name is Lee Felix, i was born in Australia... aku ingin menjadi idol kpop..."

Felix mendesah, ia memikirkan kata-kata yang ia ucapkan dimasa lalu. Apakah pilihannya benar? Karena ternyata menjadi idol kpop bukanlah hal yang mudah, terlebih untuk orang asing sepertinya.

"Ah ketemu... Felix-a aku mencarimu dari tadi..." Areum yang sedari tadi mencari Felix akhirnya menemukan bocah itu diruang auditorium.

"Minumlah, minuman manis akan membuat perasaanmu menjadi lebih baik..."

-Felix Pov-

Aku mengambil banana milk yang diberikan oleh Areum nunna, benar katanya setelah meminum minuman manis membuat perasaanku menjadi lebih baik.

"Gimana? Kau mau kembali?" Tanyanya. Aku menggelengkan kepalaku, aku masih enggan untuk kembali ke dalam studio rekaman, mungkin saat aku kembali nanti para hyung akan memarahiku lebih parah.

"Ya sudah kalau begitu aku duduk ya, kita istirahat dulu disini..."

Areum nunna duduk disampingku, ia memejamkan matanya berusaha mencuri waktu untuk beristirahat. Aku diam saja karena rasanya canggung berdua saja dengannya. Aku bukan tipe yang akan memulai pembicaraan, jadi kami berdua hanya diam membisu.

"Berat ya?" Pertanyaan Areum nunna menohok perasaanku.

"Aku tahu beratnya proses menjadi seorang idol, latihan tiap hari, latihan vocal, dance, rapp, music bahkan akting. Harus jaga pola makan, diet ketat, tidak punya waktu untuk bermain dan bersenang-senang, bahkan jam belajar dan tidur pun terganggu..."

Aku menatap nunna heran, kenapa dia bisa tahu sedetail itu?

"Ara... aku mengetahuinya karena aku juga mantan trainee... saat SMA dulu, waktu di Indonesia aku adalah trainee yang lolos dari audisi global, cita-citaku ingin menjadi seorang idol, jadi aku berlatih selama setahun, dan aku tahu bagaimana rasanya..."

"Lalu kenapa kau berhenti?" Tanyaku penasaran.

"Aku berhenti karena keadaan, beberapa bulan sebelum pemilihan line debut dan berangkat ke Korea, aku mengalami kecelakaan. Tendon kakiku robek, bahuku mengalami dislokasi, jadi aku terpaksa menghentikan cita-citaku."

Aku menundukkan kepalaku, aku tak menyangka kalau Areum nunna mengalami hal yang cukup berat. Aku jadi kehilangan kata-kata, aku bingung apa yang harus ku lakukan.

"Kau pasti bingung, kenapa aku menceritakan pengalamanku padamu..." ujarnya, seolah-olah ia membaca pikiranku saat ini.

"Felix-a..." ia memegangi kedua pipiku dan mengangkat wajahku.

"You did well Felix... kau sudah sejauh ini, kau sungguh hebat! Aku sudah memarahi Changbin, jadi tolong maafkan Changbin oh? Kau tahu kan, dia selalu sensitif kalau saat rekaman lagu? Apalagi ini comeback kalian yang pertama, dia, kau, bahkan aku pasti menginginkan sesuatu yang sempurna..."

Kelembutan Areum nunna menghangatkan hatiku, aku sangat bersyukur memilikinya. Aku sangat menyukainya...

"Gumawo nunna, aku bersyukur karena kau adalah manager kami..."

-Areum Pov-

Akhirnya sesi rekaman berjalan dengan lancar, walau sempat berseteru, Changbin dan Felix sudah berbaikan. Setelah semua selesai aku menepuk maknae line, Jeongin, Seungmin dan Hyunjin dan menyuruh mereka untuk bersiap untuk bersekolah.

"Shireo... bisakah aku membolos hari ini?" Tanya Hyunjin.

"Andwe! Kau dan Seungmin sudah kelas tiga, perusahaan hanya izin setengah hari, kau harus tetap sekolah hari ini." Ujarku.

"Enaknya Felix, ia tak perlu repot untuk sekolah." Ujar Seungmin sambil merangkul Felix.

"Tapi tetap saja aku harus kursus bahasa..." ujar Felix.

"Sudah-sudah cepat ganti baju kalian!" Aku menepuk punggung Hyunjin, Seungmin dan Jeongin.

Walau terlihat ogah-ogahan tetapi mereka tetap menurutiku. Tiba-tiba Woojin mencolek lenganku.

"Areum-ah... boleh aku menumpang? Aku ingin ke toko buku, aku mau beli sketch book." Ujar Woojin.

"Oh oke... eh tunggu, tadi kau memanggilku apa?" Kalau aku tak salah dengar, Woojin hanya memanggil namaku, tidak dengan embel-embel nunna seperti biasanya.

"Areum-ah... bolehkan aku memanggilmu seperti itu?"

"Chua... gitu dong dari dulu, kita kan seumuran, kalau kau memanggilku nunna rasanya aku terlihat lebih tua."

"Mulai sekarang aku akan seperti ini..."

"Oke, yuk liat para maknae sudah siap apa belum mereka ini."

-Hyunjin Pov-

Aku hendak memasang dasi tetapi tidak mengerti caranya, biasanya aku tak pernah mengenakan dasi tetapi karena hari ini adalah hari spesial, dimana akan ada kunjungan dari komite kesiswaan, khusus untuk hari ini semua diwajibkan berpakaian rapi.

"Seungmin-ie tolong pakaikan dasiku..." pintaku pada Seungmin.

"Me too... aku juga mau hyung..." ujar Jeongin.

"Jika memakaikan dasi untuk diri sendiri aku bisa melakukannya, tapi kalau memakaikan untuk orang lain aku tak bisa, mian..."

Pintu diketuk, ternyata Woojin hyung dan Areum nunna yang datang.

"Kalian sudah siap?" Tanya Areum.

"Sudah, tapi aku dan Hyunjin tak bisa memakai dasi. Hyung tolong pakaikan dasi untukku." Ujar Jeongin.

Woojin hyung memakaikan dasi untuk Jeongin, sedangkan Areum nunna menghampiriku dan mulai membantuku untuk memakai dasi.

"Tiga tahun bersekolah tapi kau tak bisa memakai dasi dengan benar? Ckckck..." Areum nunna menarik dasiku hingga tubuhku sedikit condong kedepan.

"Turunkan kakimu sedikit..." aku menurutinya, lalu melakukan manner leg agar tinggiku sejajar dengannya.

"Perhatikan aku baik-baik, ini caranya memakai dasi dengan benar." Ujarnya. Ia pun memakaikan dasi untukku, aku tak memperhatikan prosesnya, aku malahan sibuk menatap wajah nunna yang saat ini begitu dekat denganku. Baru kali ini aku melihat wajahnya sedekat ini, ternyata Areum nunna sangat...

"Nunna... wajahmu..."

"Hmm... wae?"

"Wajahmu... ada jerawatnya tuh."

"Ish..." ia membalasku dengan menarik dasiku hingga aku tercekik.

"Ugh... to... aku kehabisan na... uhuk uhuk..." syukurlah nunna melepaskanku, setelahnya aku terbatuk-batuk lalu berusaha mengatur napasku kembali.

"Aku jerawatan karena stress ngurusin kalian tahu! Apalagi kau Hwang Hyunjin, kau benar-benar membuatku stress! Tiga tahun bersekolah tapi ga bisa pakai dasi? Bukannya memperhatikan cara pakai dasi malah ngeliatin wajahku."

"Ah molla! Lagi pula aku bersekolah tinggal beberapa bulan lagi ini." Aku mengambil tasku lalu keluar dari ruangan terlebih dahulu.

"Ia sangat lucu kalau marah..." Aku tersenyum puas karena telah berhasil menggodanya, padahal kalau boleh jujur Areum nunna tetap cantik walau ada beberapa jerawat kecil diwajahnya.

I LOVE YOU MANAGER-NIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang