Chapter 4 - Hari yang buruk

104 4 1
                                    

Saat aku sedang menyandar tiba-tiba mba-mba yang tadi menjawab.

"mas tadi nanya ya? mau nanya apa mas?"

Karna tadi aku dicuekin maka akupun malas untuk membalikkan pandanganku padanya, lama kelamaan mba ini terus saja bicara padaku tanpa henti. Akupun kesal dan akhirnya akupun membalikkan pandanganku ke arahnya sampai

"Aaaaaaaa.."

Selontar aku berteriak terkejut karna mba yang tadi bukan merupakan orang biasa. Tapi, dia adalah perempuan yang aku temui saat malam hari di kamar mandiku, kali ini aku melihatnya dengan sangat jelas. Dan aku melihat bibirnya seperti dijahit oleh kawat, aku benar -benar histeris saat melihatnya. Akupun berteriak agar cepat turun dari angkutan umum itu.

"pak.. pak.. kiri pak..."

Dengan cepat akupun meloncat dari angkutan itu, aku terjatuh dan melihat angkutan itu pergi. Saat aku melihat angkutan itu pergi, nampak dari kaca belakang mobil mba-mba yang tadi kembali menjadi normal.

"hah? ko si mba nya gakpapa, lah.. terus yang tadi siapa? setan?"
Gumamku dalam hati.

Aku memutuskan untuk melanjutkan perjalananku menuju rumah sakit dengan berjalan kaki, untung saja lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat aku terjatuh tadi.
Saat aku tiba di rumah sakit, aku mengisi cek kehadiranku. Setelah mengisi kehadiran, aku langsung pergi ke ruang Dr.rano untuk beristirahat sejenak. Tapi sebelum sampai diruangannya aku harus melewati ruang mayat terlebih dahulu. akupun berjalan di lorong yang cukup sepi dan saat aku melintas, aku mencium bau amis di sekitar lorong itu. Bulu kudukupun merinding saat melintas ruang mayat itu, lantas aku berlari menuju ruangannya Dr. rano yang berada di ujung pertigaan lorong. Saat aku tiba di ruangnnya aku mengambil kunci dari saku celanaku dan membuka pintu itu, aku membuka pintu itu dan saat pintu itu terbuka, aku terkejut melihat sosok perempuan itu kembali menampakkan wujudnya.

"Aaaaaa.... set set setann.. "

Selontar aku terkejut sambil berteriak kencang dan badanku tidak dapat aku kendalikan.

Aku berjalan mundur ke arah pertigaan lorong dan pada saat yang bersamaan ada seorang wanita cantik sedang berjalan sembari memainkan handphonenya.

"Mba mba awas mba..."

"Aaaaaaa..."

Kamipun bertabrakan dan wanita tersebut terdorong olehku menuju jendela yang terbuka di ujung lorong. Dan wanita itu terjatuh dari lantai 6 rumah sakit ini.

"Astaga... "

Aku tidak ikut terjatuh namun aku melihat wanita itu terjatuh karna ulahku, akupun melamun dan menangis.
Aku bangun dan berlari masuk ke ruangan Dr. rano, aku sangat melamun dan tertekan pada saat itu. Akhirnya aku putuskan untuk menyembunyikan kejadian ini yang telah menimpa wanita tersebut. Tidak lama kemudian aku mendengar banyak keramaian dari arah bawah, lantas aku bangun dan ingin keluar dari ruangan. Saat aku hendak membuka pintu tiba-tiba

"astagaa.. "

Aku terkejut karna saat aku membuka pintu tiba-tiba polisi dan pihak keamanan rumah sakit datang.

"maaf mas mengganggu, kami dari pihak kepolisian ingin bertanya sesuatu tentang peristiwa yang baru saja terjadi. Apakah mas melihat atau mendengar sesuatu sebelum peristiwa ini terjadi?"

"oh eu.. enggak pak saya tidak mendengar apapun"

Akupun berusaha menyembunyikan peristiwa tersebut.

"baik. jika begitu terima kasih atas infonya"

"iya sama-sama pak"

Dan akhirnya pihak kepolisan tersebut pergi untuk menyelidiki kasus ini.

Pada saat malam hari polisi dan pihak rumah sakit memutuskan wanita tersebut di pindahkan ke ruangan mayat yang tempatnya tidak jauh dari ruangan Dr. rano. karna dari kejadian siang tadi, tidak ada satu orangpun yang mengenali si wanita ini. Bahkan keluarga atau temanpun tidak ada, akupun merasa heran atas info yang telah aku terima dari pihak rumah sakit. Karna aku merasa sangat bersalah, akupun memutuskan untuk mengurusnya sampai wanita tersebut dimakamkan.


NB:Bacalah dengan menggunakan musik Nightmare maka energi ekstitensi itu akan muncul saat kalian membacanya. bacalah cerita ini sendirian:'v

Iblis yang Cantik Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang