enough

182 46 0
                                    





"hes, gue liat cewe lo tadi di kantin sama daffa."



radenta jisung mahesa yang sedang membereskan tasnya langsung melihat tagita heejin amelia dengan wajah yang bingung.




"alah, mana berani dia sama cowo, git."



"tapi, gue ini ngomong jujur loh?"



"ah, ga mungkin. salah liat kali."




sepupu hesa— gita merengut sebal. hesa yang melihat sepupunya ini yang masih seperti anak kecil, mengacak rambut gita gemas.




"HESA, RUSAK NIH? KASIH TAU AYAH!"




hesa terkikik geli yang diikuti oleh kekehan gita.




ting!

mas adit
hes, anterin adis sampe rumah ya.
ada urusan nih bro.




"eh, git. lo pulang naik gojek aja ya, gue mau nganter calon dulu."



radenta jisung mahesa langsung berlari mencari adis di kelasnya. namun, ia tidak menemukan siapa siapa di sana.



hesa mencari adis dimana-mana, tapi tidak membuahkan hasil sama sekali.



tanpa pikir panjang, radenta jisung mahesa langsung bergegas menuju rumah adis untuk sekedar mengecek keadaan gadis itu sekarang.



apakah dia sudah pulang? atau belum.




radenta jisung mahesa memberhentikan motornya tepat sebelum taman, nyaris tidak bersuara sama sekali.



ia menemukan kejanggalan di komplek adis. mulai dari, melihat mobil yang tidak asing di matanya. itu mobil yang sering terparkir di lapangan parkir sekolah.




hesa menggeleng tidak percaya. adhiska yerim pradnyani disana berpelukan dengan galang, adik kelasnya dengan mata kepalanya sendiri.



wajahnya merah padam menahan amarah.

misconception | han&choerry ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang