Nyasar [2]

3.1K 441 46
                                    

Jihoon menangis sambil memeluk tasnya erat. Dia sendirian. Tangannya saling bertaut berharap Yoonbin cepat datang karena ia sudah sangat takut.

Beberapa menit kemudian, Yoonbin tiba dengan motor hitamnya dan berhenti tepat di depan Jihoon. Ia buru-buru turun dan menyampirkan jaket yang sengaja ia siapkan untuk Jihoon.

Melihat itu, tangis Jihoon malah makin kuat dan dengan cepat ia menghambur kepelukan Yoonbin. Kedua tangannya meremat bagian belakang jaket yang di gunakan Yoonbin.

"Udah gausah nangis. Pake jaketnya yg bener. Kita pulang"

Yoonbin berucap datar. Jihoon tau Yoonbin tengah menahan emosinya karena khawatir padanya.

-

"Abin... Maaf" ucapnya pelan dengan sisa tangis yang ada.

Yoonbin diam. Ia menghembuskan napas berat dan menoleh pada Jihoon dengan tatapan tajam. "Terus fungsinya chat gue di pin itu apa? Katanya biar gampang hubungin gue, kan? Kenapa ga minta gue jemput aja sih?"

"Gue takut hiks.. ngerepotin lo hiks..hiks"

"Takut ngerepotin tapi ujung-ujungnya ngerepotin juga. Apa bedanya?"

Jihoon semakin tertunduk mendengarnya. Ia tau ia salah. Tapi kalimat Yoonbin terasa menohok baginya.

Yoonbin menyibak rambutnya kasar. Sedikit melirik pada si pemuda yang tengah menangis. Sadar akan ucapannya yang keterlaluan, ia menghampiri kekasihnya tersebut dan merengkuhnya.

"Maaf gue kasar sama lo. Gue cuma khawatir. Lain kali, jangan gini. Gue gasuka dan gue ngerasa ga berguna buat lo. Lo pacar gue dan udah sewajarnya kalo lo ngerepotin gue. Lagian, gue malah seneng kalo lo suka ngerepotin gue. Karena itu artinya, lo emang butuh gue. Gue sayang sama lo makanya gue marah tau lo kayak gini"

Jihoon mengangguk. Kepalanya semakin menelusup ke perpotongan leher Yoonbin setelah mendapat kecupan ringan di puncak kepalanya. Jihoon janji, ia tidak akan pernah merasa sungkan lagi pada Yoonbin karena Yoonbin pacarnya.

---

Kenapa aku update yg ini terus? Bikos aing bikin draft nya udah nyampe 40 chapter. Masya allah sekali memang otak receh saya ini.

Stupidity [yoonhoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang