Demikianlah Ishak mengambil Ribka menjadi istrinya dan mengasihinya. Namun beberapa tahun pernikahan mereka. Ribka belum juga menunjukkan tanda-tanda mengandung. Adapun Abraham pada masa tuanya itu mengambil pula seorang istri, Ketura, yang ternyata melahirkan enam orang anak baginya. Demikian juga Ismael, saudara Ishak yang berlainan ibu tersebut memiliki dua belas orang anak. Namun Ishak tetap setia dan mengasihi Ribka dan tidak mengambil istri lain lagi. Tampaknya Ishak ingin tetap setiap menunggu janji Tuhan akan keturunannya.
Abraham memberikan segala harta miliknya kepada Ishak, tetapi kepada anak-anaknya yang diperolehnya dari gundik-gundiknya ia memberikan pemberian. Demikianlah Ishak mengelola semua harta kepunyaan ayahnya. Ia tidak kekurangan apapun. Namun perkawinannya dengan Ribka belum juga dikaruniai tanda-tanda akan memperoleh keturunan. Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
Namun Ishak tetap memegang teguh janji Tuhan yang diberikan kepada ayahnya, Abraham, janji yang diteruskan kepadanya itu, bahwa berkat Tuhan turun atasnya, dan Tuhan akan memberkatinya. Keturunannya akan seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut banyaknya. Itulah janji Tuhan kepada Abraham, ayahnya, yang juga di dengarnya sendiri saat mereka berdua berada di atas gunung di tanah Moria, setelah Ishak diluputkan saat akan menjadi korban bakaran.
Ishak pun dengan tekun berdoa dan memegang teguh janji Tuhan akan keturunannya itu. Jika Tuhan mampu melakukan yang mustahil kepada ayah dan ibunya diusia mereka yang telah lanjut, Tuhan juga akan memberikan keturunan kepadanya pada waktuNya. Bukankah Ribka adalah istri yang juga dipilihkan Tuhan kepadanya ?
Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; dan TUHAN mengabulkan doanya, sehingga pada akhirnya, setelah bertahun-tahun menanti, Ribka, isterinya itu, mengandung. Setelah hampir dua puluh tahun menanti, inilah keturunan yang dijanjikan Tuhan diberikan kepadanya. Tentu saja Ishak dan Ribka sangat bersukacita. Akhirnya anak yang dinanti-nantikan pun akan tiba. Kandungan Ribka pun tumbuh semakin besar.
Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan membuat masa mengandung Ribka sangat sulit sampai ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
Dan beginilah Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda." Ribka takjub dengan Firman Tuhan yang didengarnya itu. Jadi apa yang ada diperutnya tersebut bukanlah satu, melainkan dua anak sekaligus ? Dan betapa besar berkat dan perkataan Tuhan tersebut akan anak-anaknya. Dua bangsa, dua suku bangsa, dari kandungannya tersebut. Ribka bertanya-tanya apakah yang akan terjadi selanjutnya. Seperti apakah anak-anak yang akan terlahir baginya itu ? Siapa yang akan menjadi yang lebih tua dan siapa yang akan menjadi yang lebih muda ? Entah apakah Ribka memberitahukan kepada Ishak, apa yang difirmankan Tuhan kepadanya itu. Seperti apa kakak beradik yang ada dalam kandungannya itu ? Semua baru akan diketahui setelah mereka lahir.
YOU ARE READING
Ishak, Esau dan Yakub : Warisan Iman
SpiritualIman Abraham yang diteruskan kepada anaknya : Ishak, dan kedua cucu kembarnya, Esau dan Yakub. Bagaimana mereka memelihara dan meneruskan warisan iman itu ?