Malam, Secangkir Kopi dan Hujan

42 3 0
                                    

tak ada kau malam ini
hanya kudapati bayangmu di secangkir kopi
dan kudengar nyanyianmu bersama hujan
yang penuh kealpaan

puntung-puntung rokok menumpuk
bersembunyi dari hiruk-pikuk,
asap bermain petak umpet
bersama dingin yang bersungut-sungut,
dan aku masih dengan dada yang terbanting
mengeja huruf-huruf yang dirapalkan
oleh lidah-lidah kesunyian:

"sunyi ini milikku," kata malam
"bukan! dia milikku," ucap secangkir kopi
"jangan sembrono! sunyi punyaku," ucap hujan
"sunyi ini milik kalian," ucap Tu(h)an

di luar sana malam masih saja
berseteru dengan hujan dan secangkir kopi
sedang aku masih menikmati
asap kejenuhan yang tak lekas
ditemukan oleh dingin yang
makin jahanam

Yogya, 2019

Tuhan, Aku & PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang