01

20 2 0
                                    

"Jangankan mikirin percintaan,  mikirin rumus matematika aja susah"

                                 🌸🌸🌸

'We are young we are young tut.. '

Dikey mengucek matanya dan menutup panggilan telpon dari sahabatnyaㅡ  Jang Woonyong. Dikey langsung mengambil handphone nya yang berada di meja belajarnya yang berada di dekat kasurnya, dia melihat jam di handphone nya dan ternyata sudah jam 07.50 dikey buru-buru mengambil handuknya dan masuk ke kamar mandi sambil menggerutu dan sesekali dia memaki dirinya sendiri.

Selesai mandi dikey buru-buru memakai baju seragamnya, setelah itu dia langsung memakai kaus kakinya dan memakai sepatu sambil melihat jam tangannya, saat dia berjalan dia merasa bahwa sepatunya besar sebelah, ternyata sepatu itu milik kakaknyaPark Sungwon. Dikey kembali lagi dan menukarkan sepatunya, dikey langsung berlari menuju halte bus. Saat melihat jam ternyata sudah jam 09.00 bus sekolah sudah pergi. Dengan terpaksa dikey berlari menuju sekolah.

Saat dikey sampai di sekolah, gerbang sekolah sudah di tutup dan sekolah juga tampak sepi. Dikey berniat untuk menelpon woonyong, tetapi saat dia ingin menelpon woonyong tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang memberhentikan motornya dan membuka helmnya, dikey menatap laki-laki itu sambil mengerjitkan alisnya.

"Loh, kok sekolah? Bukanya sekarang hari minggu ya?"ucap laki-laki itu sambil menahan tawanya.

Dikey membulatkan matanya, "Apa?! Sekarang hari minggu? Lo bohong pasti mana mungkin sekarang hari minggu, tadi aja temen gue nelpon gue, lo bohong yaaa"dikey menunjuk laki-laki itu.

"Ngapain gue bohong? Enggak ada gunanya, gue cuman ngasih tau doang, udah ah gue mau pergi,"laki-laki itu langsung memakai helmnya dan menutup kaca helmnya, dia langsung menyalakan motornya. Sebelum laki-laki itu menjalankan motornya, dikey mamanggil laki-laki itu.

"Hhmm.. Gue boleh ikut elo gak? Soalnya gue capek, tadi gue lari-lari di halte sampe kesini, masa lo gak kasian sama gue? Boleh ya ikut, ya ya ya"dikey memamerkan gigi taringnya dan memberi wink kepadanya.

Laki-laki itu membuka kaca helmnya. "Elo elo gue juga punya nama kali, nama gue bang junhyuk,"

"Emang gue mau kenalan sama elo?"tanya dikey sambil memasang wajah songongnya.

"Yaudah sih kalo enggak mau, gue tinggal disini terus elo diliatin sama orang-orang,"junhyuk menunjuk orang-orang yang melewati sekolah dikey. "Yaudah deh, tolong anterin gue ke rumah ya, tapi gue enggak bisa naik motor junhyuk,"ucap dikey sambil menyebut nama bang juhnyuk di akhir kalimatnya dengan pelan. Sedangkan yang di sebut namanya menyalakan motornya dan membelokannya. Dikey mengira bahwa junhyuk akan meninggalkannya.

"Tunggu! Jangan tinggalin gue,"

Junhyuk membalikan badan nya, "siapa yang mau ninggalin elo? Orang gue cuman belokin motor doang, udah cepetan naik, tapi dimana rumah lo?"tanya junhyuk sambil menatap ke arah dikey yang sedang menundukan kepalanya.

Dikey menatap roknya sebentar kemudian menatap jok belakang motor junhyuk. Junhyuk yang melihat raut wajah dikey langsung turun dari motornya dan menyimpan helmya, kemudian dia membuka sweaternya dan memasangkannya ke pinggang dikey. Dikey yang di lakukan seperti itu oleh junhyuk hanya bisa mematung dan membulatkan matanya. Junhyuk langsung naik ke motornya.

To Love 방존혁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang