Short Story 1

328 13 0
                                    

Gadis berambut panjang sebahu  berlari menuju seorang laki-laki berseragam putih abu-abu yang sedang menunggunya di parkiran sekolah.

"Ckckck. Lama banget sih Nay. Capek tau nunggu in" gerutu laki-laki tersebut. Sedangkan si gadis tersenyum lebar sampak terlihat gigi gerahamnya.

"Ehehe.. Sorry ya abisnya masih nyatet dulu tadi" ujar gadis tersebut yang diketahui bernama Nayla. Sedangkan laki-laki yang menunggunya bernama Keenan.

Keenan mendengus pelan "Ya udah yok pulang!"

"Iya."

Saat di perjalanan Nayla meminta Keenan untuk berhenti. Keenan yang terkejut pun langsung mengerem mobilnya secara mendadak.

"Duhh Nay bisa gak sih gak ngagetin aku? Untung aja belakang gak ada kendaraan!" ucap Keenan kesal. Sedangkan Nayla menundukkan wajahnya.

"Maaf" cicitnya pelan. Keenan menghela nafas pelan.

"Kenapa minta berhenti?" tanya Keenan dengan lembut. Nayla mendongak menatap manik mata milik sahabatnya tersebut. Sejenak ia merasa tenang melihat iris mata coklat madu milik laki-laki yang berada disampingnya ini.

Nayla dan Keenan sudah bersahabat sejak kecil. Kebetulan Papa mereka juga bersahabat. Dan rumah mereka pun bersebelahan. Nayla memiliki rasa kepada Keenan namun ia tak berani mengungkapkannya. Ia lebih memilih memendam perasaannya kepada sahabat laki-lakinya tersebut.

Nayla juga memiliki satu sahabat perempuan di sekolah. Namanya Karina. Nayla mengenal Karin saat pertama masuk sekolah SMA Harapan Bangsa dan bersahabat sampai sekarang. Keenan,Nayla dan Karina duduk dikelas dua belas.

"Aku laper. Kita mampir makan dulu ya?" ucap Nayla. Keenan mengernyitkan alisnya bingung.

"Mau makan apa?"

"Bakso. Tempat biasa ya?" Keenan mengangguk kemudian menjalankan mobilnya menuju tempat penjual bakso langganan mereka berdua.

Di warung bakso

"Pak Man bakso nya dua ya? Seperti biasa" ucap Nayla. Sedangkan Keenan mencari tempat duduk untuk mereka berdua.

"Oke neng. Di tunggu ya?"

Setelah pesanan datang Nayla dan Keenan sama-sama diam. Mereka menikmati bakso dalam keheningan. Keenan menatap Nayla yang sesekali mengusap keringat yang jatuh di dipelipisnya.

"Mangkanya jangan kebanyakan makan sambel" ucap Keena

"Hati-hati ntar sakit" sambungnya lagi.

"Iya bawel ah" Keenan menyodorkan teh hangat miliknya pada Nayla.

"Nih minum. Setelah makan makanan panas terus dikasih minuman dingin gak baik" Nayla meneguk teh hangat milik Keenan.

"Makasih"

Sesampainya di rumah

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam. Nayla,udah pulang sayang?" ucap Neva menyambut kedatangan putrinya.

"Iya ma. Aku capek banget. Aku ke kamar dulu ya Ma?

"Ya sudah setelah itu turun ke bawah kamu makan dulu" jawab Neva pada putrinya.

"Aku udah makan sama Keenan waktu pulang sekolah tadi"

"Ya sudah kamu istirahat saja" Nayla mengangguk kemudian melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada dilantai atas.

Malam hari

Nayla menikmati udara malam hari dibalkon kamarnya. Sampai sebuah suara membuatnya terkejut.

One Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang