06

5.5K 848 35
                                    

Akhirnya Seulgi kini sudah berada di dalam mobil Jimin, duduk di bangku belakang sambil bermain dengan Minwoo. Walaupun terasa canggung namun mobil yang dikendari Jimin terus melaju menuju kediaman Jimin yang entah mengapa Seulgi menyanggupi untuk ikut dan tanpa pikir panjang.

"Ada apa Jim?" Tanya Hani saat baru saja keluar dari gedung kantor yang mulai sepi.

"Dimana paman dan bibi?" Tanya Hani yang tak mendapati ayah dan ibu Jimin di sekitar area gudang. Hanya beberapa lalulalang pegawai yang akan pulang dan yang sedang lembur.

"Ayah dan ibu pergi ke rumah duka. Baru saja mendapat kabar Mr. Ko meninggal." Jelas Jimin.

"Mr. Ko, investor besar perusahaan?"

Jimin mengangguk.

"Dan kau masih disini?"

Jimin menghembuskan nafasnya agak kasar. "Jelas saja aku masih disini! Anakku ada disini noona. Dan aku tau kau itu musuh utama anakku!"

"Lalu kau tak datang ke rumah duka? Kau ingatkan anaknya Mr. Ko tak begitu menyukaimu. Kau tak maukan kalau perusahaan mereka tidak lagi bekerjasama dengan perusahaan kita? Ingat bagaimanapun juga sebentar lagi ayahmu akan pensiun dan kau yang akan menggantikannya. Lebih baik kau pergi kesana daripada kau mendapat cibiran dari rekan bisnis lain pada nantinya." Ucap Hani panjang lebar.

"Aku tau, tapi Minwoo? Aku tak mungkin meninggalkan Minwoo hanya denganmu saja noona. Bibi Kim juga sedang mengambil jatah liburnya. Dan aku juga tak mungkin mengajak Minwoo kan?"

Hani menghela nafasnya, begitu juga dengan Jimin.

"Ah, tante cantiknya Minwoo saja yang kau suruh menjaga anakmu itu."

"Tante cantik?" Bingung Jimin yang sepertinya sudah lupa obrolannya dengan Minwoo beberapa jam yang lalu.

"Dia benar-benar cantik memang. Terlihat natural. Sangat tipemu!" Goda Hani.

"Aish!" Kesal Jimin saat di goda dengan wanita awal 30an itu.

Hani mengisyaratkan pada Jimin untuk melihat interaksi Seulgi san Minwoo yang entah sedang bermain dan mengobrolkan apa itu tak jauh dari mobil Jimin terparkir.

"Seulgi-ssi!" Panggil Hani membuat Seulgi menoleh merespon panggilan Hani.

Hani tersenyum lalu menatap Jimin sekilas yang menampakan wajah ragunya dan sedikit ada gelengan kecil untuk menolak ide Hani.

Hani tak mempedulikan Jimin, ia segera menghampiri Seulgi dan meminta bantuan untuk mejaga Minwoo di rumah. Dengan segala penjelasan Hani, Seulgi mengangguk mengiyakan tawaran Hani. Tak lagi berpikir panjang, hanya mempedulikan bagaimana dia dulu saat merasa kesepian karena tak memiliki saudara dan orang tua yang sibuk membuat Seulgi menyanggupi permintaan Hani.

Di dalam mobil hanya diam, hening tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara kecuali Minwoo yang bercerita banyak hal pada Seulgi begitu juga pada papanya.

"Papa, tadi Minwoo belajar bahasa inggris di sekolah!" Seru Minwoo antusias.

Jimin yang berada di balik kemudi melirik sekilas melalui kaca spion sambil tersenyum dan menanggapi putranya itu.

"Apa saja?" Tanya Jimin kemudian.

"Belajar angka dan warna." Jawab Minwoo antusias kemudian bergelendot manja pada Seulgi.

"Tante, tante tau tidak Minwoo itu suka warna yellow, eum tapi blue juga suka. Eh red juga menarik." Ucapnya sedikit pamer. Namun hal itu terlihat mengemaskan membuat Seulgi mencubit gemas pipi Minwoo.

Tante, I Love U [Sayangku, Tante Nugget]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang