ERLINA 16 TH
Pagi yang cerah erlina biasa menjalani keseharianya dengan bersekolah menjadi kegiatan utamanya,namun hari ini hari yang menyenangkan untuk lina ya ia kerap dipangil lina. karena hari pertama masuk sekolah dengan kelas 10 tapi ia juga khawatir tentang dirinya jika ia tak mempunyai teman seperti di SMP nya dulu
Jam 06.00 “ah sudah jam 6 waktunya sarapan” sambil membereskan tasnya di punggung ia segera keluar dan menuruni anak tangga.
“pagi mah’’ sapanya sembari duduk
“pagi sayang,cepat sarapan dulu!” jawaban yang tepat untuk anaknya
Seperti biasa mamah menyematkan senyum dalam ucapanya dan erlina pun langsung makan.Tak akan pernah ada sesok papa lagi yang ada di dalam dihidupku entah kenapa aku pun tak tahu mengapa mamah tak pernah memberi tahu ku tantang papa dan dimana keberadanya ,namun aku tak pernah menyaanyakan lagi sejak waktu itu karena aku takut mamah kembali menangis saat ku tanyakan.hanya butuh 15 menit dalam memakan roti beroleskan selai itu dan mamah langsung mengingatkan kan kalau ini sudah pukul 06.15 lalu aku segera bergegas mengambil sepeda ku yang berada di samping rumah dan mencium tangan mamah
Benar! aku berangkat sekolah dengan bersepeda entahlah orang lain menganggap ku jadul namun ini lebih baik daripada mereka yang menggunakan motor atau kendaraan lainya padahalkan itu dapat merusak ozon!.batinku saat aku tiba dan ingin memasuki gerbang sekolah.lalu seperti biasanya ku parkirkan sepedaku di tempat sepeda lalu kuturunkan penyangga sepeda.
“oh ya ampun gue lupa hari pertama masuk sekolah kan harus bawa bekel.mati gue mana gak punya temen lagi mau minta tapi gimana gak enak juga” ia berguman sendiri seperti orang gila AH RASANYA KUTAK INGIN SEKOLAH PAGI INI TUHAN.ya sudah lah mau diapakan lagi erlina terpaksa masuk ke kelas dan saat masuk kelas ia bingung ingin duduk dengan siapa dan hamya tersisa 1 bangku di pojok kanan sebelah pintu.akhirnya tanpa pikir panjang erlina pun segera duduk terserah lah walau pun ia tak punya teman satu bangku juga yang penting ia masuk hari ini dengan perasaan obrak abrik.akhirnya jam jam pelajaran pun dimulai dengan bosan lina harus menikmati jam jam tersebut sepatah kalimat itu dari guru fisika yang pertama kali pun tak ada yang nyangkut jangan kan pelajaranya nama gurunya tersebut pun ia tak memperhatikan.Bel pun berbunyi ia segera lari ke toilet bukan karena ia ingin kencing atau BAB ia Cuma ingin menghindari omelan kakak kelas jika ia di Tanya tak membawa bekal.
“MAMPUS GUE KETEMU OSIS DIJALAN” karena mungkin osis akan mengira kalau ia akan jajan dikantin dengan wajah menunduk ia memberanikan diri lewat,
“Aduh dasi ini ya yang bikin kenalin lu kalau kelas lu kelas sepuluh secara tidak langsung!” salah satu anak osis yang bertugas sebagai pengawas pun akhirnya bicara
Erlina hanya terdiam dengan gugup ia menjawab
“eh ada kakak..eh maksud gue ... eh bukan maksudnya aku.. ehh..” belum selesai lalu langsung di jawab anak osis yang tinggi sekaligus mancung itu
“ lo mau kemana?” dengan nada datar ia memotong kalimat itu dengan jawaban santai lina pun menjawab
“mau ke toilet kak”
“yang bener …gue liat muka lo kayak ketakutan gitu,apa jangan jangan lo gabawa bekel ya ngaku lo?”
“maaf kak aku kebelet banget” tanpa menanggapi lina pun langsung lari dan belok di toilet putri setelah masuk ia hanya membenarkan rambutnya dan
“hemm ganteng juga yaa dia,ah udah lah dia galak gue gak suka eh tapi kan ah tau ah” lina hanya bergelut dengan perasaanya sendiri.setelah itu dia keluar kamar mandi dengan melepas dasinya saat sedang melepas dan menunduk tiba tiba seorang bertubuh lebih tinggi darinya menabraknya dri depan lina pun jatuh
“Eh maaf ya gue gak sengaja maaf banget”
lina berusaha berdiri sendiri ternyata dia seorang cowok eh maksud gue dia ganteng linaaa aduh lo mikir apasih. sepasang mata coklat itu tersenyum lalu meninggalkan lina sendiri
“Bukanya minta maaf malah langsung pergi”
lina ,memperlambat langkahnya agar dia tak cepat masuk kelas namun selambat lambatnya jalan lina juga tak selambat siput jadi ya masuk kelas juga akhirnya
Lina kaget disebelah kursinya ada seseorang yang duduk jadi sekarang lina punya temen sebangku dong akhirnya dia punya teman juga.untung kakak osis udh forword ke kelas sebelah jadi gue aman deh dlm batinya
“hai aku duduk disini ya soalnya udah gak ada tempat lagi gapapakan?” sambil melengkungkan bibir yang tipis itu
“ hai juga, gapapa kok duduk aja lagian juga kosong” lina pun membalas senyum dan memunculkan sederetan gigi rapinya.senyumnya terlihat begitu manis karena terdapat lesum pipit di pipi sebelah kananya
“terima kasih,nama kamu siapa?”sambil mengajak berkenalan dengan tangan yang di ulurkan
“namaku ERLINA AZZAHRA,namamu?” sambil menjabat tangan dengan teman disebelahnya
“namaku ERIKA DONNA,yaudah sini duduk”
“Oke terimakasih” tak lama kemudian bel pun berbunyi yang dilanjutkan dengan pelajaran yang tak pernah sama sekali ku sukai yaitu matematika tapi entah kenapa ku memilih jurusan ipa padahal tuk bisa matematika sangatlah sulit walaupun baru lulus kemarin yang kupelajari mendadak sirna karena sebulan libur sambil menunggu kelulusan
Guru matematika pun tiba dan memberi salam kenal terlebih dahulu
“kamu tadi terlambat ya soalnya tdi bangku ini kosong seblumnya?”
Erika hanya menganggukan kepalanya seraya melihat aku dan langsung fokus terhadap perkenalan guru matematika.dan aku hanya ber OH riya.Akhirnya saat saat yang kutunggu datang juga yaitu bel pulang sekolah berbunyi lalu kubereskan semua barang barang ku ke dalam tas
“mainlah kerumah ku erlina kalau ada waktu aku akan memberitahu rumah ku di line!”
“ehmm iya aku akan kesana jika ada waktu sengang”
“oke aku duluan ya soalnya sudah dijemput mama ku di gerbang depan sekolah”
“bye Erika sampai bertemu esok pagi” dan aku hanya dibalas sebuah senyuman itu lagi, lalu aku bergegas ke parkir sepeda namun hanya ada ada satu sepeda disana apakah hanya aku yang membawa sepada di sekolah ini?” aku hanya bisa menggelengkan kepala akhirnya kugoes sepeda ku dengan semangat lalu keluar dari gerbang sekolah.Saat di perjalanan aku kembali teringat sepasang mata coklat yang indah itu saat sedang menabrak ku tak sabar rasanya ingin ku ceritakan kepada orang yang kucintai dirumah yaitu MAMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIFFERENT
RomanceMungkin erlina tau kalau perbedaan akan membuat hidup ini lebih berwarna namun jika dirinya yang berbeda dengan dia?apa yg harus erlina lakukan?