chap 1.

29 4 13
                                    

Matahari hampir menampakan diri  dilangit, gadis yang berumur 15 tahun ini sudah hampir sampai disekolah tercinta 'SMP MELATI'. Dia mengendarai sepeda menuju sekolahnya.

Dia sudah masuk keparkiran dikhususkan untuk sepeda, mengunci sepedanya yang berwarna pink itu dengan 'gembok yang khusus untuk sepeda'. Jangan lupa dengan tasnya yang berada dikeranjang depan sepeda.

Gadis yang dikuncir seperti kuda itu memasuki koridor yang sepi nan sunyi. Dan gadis itu melihat jam tangan yang berwarna hitam itu 05.30.

Sesampai dia didepan pintu kelasnya, dia membuka pintu yang entah beberapa tahun tidak diganti itu. Selalu gadis itu lihat setiap pagi ada sepi dan tapi dia melihat perempuan yang berambut panjang di pojok kelas tepat dimana bangku dia disitu.

Gadis itu tersenyum dan berkata "Hai, neng." dan balasan dia hanya mengangguk kepala saja. "Kenapa diam saja???"

Dan perempuan itu hanya terdiam saja dibangku gadis itu. Gadis itu menaruh tasnya yang ada dibahunya ke bangku sebelah peremuan itu. Dan seperti biasa, dia selalu membersikan kelas setiap hari pada pagi hari dimana teman-temannya belum pada datang jadi dia bisa leluasa membersih kan kelasnya itu.

Setelah selesai menyapu dan menge-pel kelasnya, dia menaruh alat kebersihan tersebut ditempatnya, yaitu belakang tepat dia duduk. Dan gadis itu terduduk di sebelah perempuan rambut panjang.

Gadis itu mengeluarkan isi yang ada dalam tasnya, yaitu buku yang amat sangat tebal itu. Dan menaruhnya diatas meja. Dia belajar dengan buku tersebut sampai bel masuk sekolah.


***

Dan sekarang gadis tersebut berada dikantin dengan membawa nampan menuju meja dimana dia diminta tolong 'tanpa bilang tolong dan secara paksa' oleh kakak kelasnya untuk membelikan makanan yang berada dipojok kantin dan itu selalu ramai dikunjungin oleh murid disini.

Lalu saat sampai dimeja segerombong kakak kelas tersebut. Salah satu perempuan dari mereka yang bercat rambut berwarna merah itu dia menggebrakkan meja.

dan berkata "Lu bisa gak sih gak lelet kan Gue sama temen-temen gue kan laper, seharusnya lu tuh beli yang cepet dong, gimana sihhh!!!!."

Dan gadis itu hanya diam dan menundukkan kepalanya kebawah menatap sepatunya yang bersih.

Dan perempuan dari mereka yang kancing bajunya dibuka dua itu. Menangkup pipi gadis itu dengan kasar. "Sekali lagi lu telat bawa makanan untuk kita awas aja lu, hidup lu gak tenang."

"Yaudah sana lu pergi, gue alergi kalau lu disini kampungan." kata perempuan yang bercat rambut merah itu.

Ada sepasang bola mata yang meyaksikan kejadian tersebut, dengan tangan mengepal.

Dan gadis itu berjalan menuju ke kelasnya. Dia sudah terbiasa dengan sikap kakak kelasnya tersebut, dan perilaku temen seangkatan dia.

Gadis itu menyelusuri koridor sekolahnya dengan mata temen seangkatannya yang selalu mengejek dan menatap jijik. Dan itu juga hal wajar dalam tingkah tersebut bagi gadis itu.

Dan sesampai dia dikelas dan menempatkan duduknya dikursi dia. Dia mengambil tasnya yang berada di bawahnya dan mengambil bekel yang berada ditasnya.

Dia membuka tempat makannya yang berwarna kuning dengan gambar princess secara perlahan dan mengambil salah satu roti yang berada dibalam tersebut dan gadis itu juga mengambil buku fisika yang tebal tersebut yang berada didalam. Menaruh tasnya kembali, dan melanjut kan makan roti dengan membaca buku tebal fisika tersebut. Sampai jam istrahat selesai.

THE SECRET OF DELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang