chap 2.

22 5 7
                                    

Baru saja sampai didepan halaman rumah keluarga aditama. Gadis itu sudah mendengar suara pecahan dari dalam.

PRAKKK... PRAKKK.....

Gadis itu langsung melihat pecahan botol yang berserakan dilantai, karena ayahnya yang melempar botol ber acohol tinggi kelantai dengan muka yang kesel dan frustasi. Dan gadis itu harus menenangkan ayahnya.

"Ayah tenang." kata gadis itu yang cemas melihat ayahnya seperti ini. "Kenapa bi idak diam disitu aja, Bantuin aku tenangin ayah." lanjutnya.

Dan yang dipanggil 'bi idak' itu menolong gadis itu untuk menenangkan ayah nya.

Dalam waktu hampir 30 menit untuk menenangkan ayahnya sudah tertidur dikasur kamar ayahnya dilantai satu itu, karena gadis itu memaksa ayahnya untuk meminum obat tidur yang ada selalu di tempat meja samping kasur situ.

Gadis itu menghelak napasnya yang panjang, karena lelah dan capek akibat hal tadi. Dan dia beranjak dari kasur ayah nya keluar kamar dan masuk kamar dia yang berada dilantai 2.

Gadis itu merebahan tubuhnya dan memejamkan matanya, dikasur yang empuk miliknya. Disaat seperti ini dia selalu mengingat bundanya yang selalu bersamanya, dan abang tercinta.

***

Wait.
Disini kita belom berkenalan sama aku. Jadi ayo..... Kita kenalan, nama aku Dellia Putri Aditama. Anak kedua dari pasangan yang cukup terkenal diindonesia ini. Nama ayahku ditto aditama, seorang CEO diperusahaan Aditama's Corp. Dan nama bundaku adalah laras ayu aditama seorang pemain musik yang cukup terkenal dibidangnya yaitu biola.

Beberapa tahun yang lalu. Dimana bunda, abangnya, dan juga adik perempuannya meninggalkan Dellia bersama ayah nya berdua, dikarena kan bundanya melihat ayahnya sedang bercumbu dikamar mereka 'ditto&laras'.

Dan saat itulah bundanya meninggalkan Dellia. Merasa sedih dan frustasi saat seperti itu, untung ada bi idak -asisten rumah tangganya- yang selalu nemenin dan juga mengganti peran bundanya. Bi idak juga merasa yang sama apa yang dirasakan oleh Dellia.

Jangan sampe lupa, abang aku yang ganteng luar dalem. Perkenalkan nama abangku Devano Putra Aditama. Kita beda hanya selisih 5 tahun, kita dulu selalu ngelakuin hal berdua Quality time berdua, hang out juga berdua. Dulu sebelum kejadian dimana, bunda ku pergi dari rumah hingga sekarang belum mendapat kabar.

Dan adik aku yang belum lama ada didunia ini, dia yang selalu menangis ketika ku menggendongnya dan juga tidak mau ada didalam pelukan ku. Yang dia mau hanyalah bunda dan

Ehh, ya udah segitu aja.

***

Mata gadis itu membelak, ketika gadis itu mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, disekolah. Dan dia menggeleng-gelengkan kepalanya, supaya negatifthingking yang ada dikepalanya menghilang. Apalagi dia tak tau apa benda panjang itu. Dia mengendik bahunya.

Dia baru meyadari siapa yang menyelamatin dia dari dua pria itu. Dellia jadi penasaran. Tapi, diharus nanya ke siapa??? Punya teman saja dia tidak ada. Dia menghelak napas panjang-panjang.

"Udah Dellia, jangan dipikirin yang penting lu selamat." batin gadis itu.

TOK...TOK....

"Non, bibi masuk ya??" kata seseorang yang diluar, yaitu bi idak.

"Iya, bi." teriak ku. Agar bi idak mendengar dari luar.

CEKLEK....

"Non, belum mandi??" tanya bi idak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE SECRET OF DELIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang