karna gk ada salahnya kita berjuang untum orang yang kita sayangi
"non sampai kapan bakal baca terus non"suara dari bu mirna mengejutkan Olin,memang dari tadi dia hanya membaca novel bahkan ia menghabiskan waktu 3 jam untuk membaca jujur saja bahwa sebenarnya Olin tidak pernah membuang waktunya untuk membaca hal yang tak berguna seperti itu ia lebih memilih ntuk belajar,Olin bahkan termasuk anak yang tergolong cerdas bahkan bukan cerdas lagi sudah jenius
"bi btw aku laper nih,cacing di dalem dah minta makan bisa bawain makanan gk bi"
"iya,non mau makan apa"tanya bu Mirna sopan
"nasi goreng aja deh bi minumnya susu ya"
bu Mirna dapat bernapas lega merdengar kata yang diucapkan Olin karna dari kemarin dia belum makan sedikitpun Bu Mirna hanya takut bila mag Olin kambuh lagi,Olin tidak begitu memperhatikan penyakit yang diidapnya karna dia adalah orang yang takut gendut padahal kondisi badannya sudah sangat kurus.***
Drrrt..
suara dari ponsel Olin yang berarti ada nontifikasi dari line Olin,ia langsung mengambil ponselnya dan ada pesan dari Viola"gue tunggu di depan cafe deket rumah lo"
read
Olin lalu beranjak keluar dan segera menghampiri Viola yang memang sudah menunggu disana,sebenarnya hari ini mereka merencanakan untuk berangkat sekolah bersamatin....tin
suara klakson dari mobil Olin menyadarkan Viola dari lamunananya"bengong aja,masuk cepet"
Viola dengan cepat masuk ke dalam mobil itu."kok tumben lo ajak gue berangkat bareng,ada apa?"
"nanti aja"
Viola dibuat menganggukkan kepalanya oleh penjelasan Olin.tak lama mereka sampai di SMA Cahaya Bintang dan sekolah tersebut masih cukup sepi,mereka berdua langsung keluar menuju kelas yang berada di lantai 2
"gmn lin" Viola dibuat membuka suaranya terlebih dahulu untuk memulai pembicaraan
"apanya" hampir saja Viola ingin menggaruk muka Olin karna geram akannya
"YANG MAU LO OMONGIN" Viola berbicara lumayan keras karna sebal akan tingkah Olin"simpel si,gue mau tanya aja gmn cara gue bisa deket sama Rafael?"
"oh itu ma gampang aja,lo kan deket sama Rafael kan ya udah lo ambil hatinya aja pelan-pelan"
"ya klo itu gue tau tapi gmn cara nya?"tanya Olin sekali lagi pada Viola"emm,ya kayak lo kasi perhatian terus ke dia aja" Olin mulai menggigit bibir bawahnya dan mulai resah sendiri.
Viola melihat kegelisahan dari Olin karna dia tau bahwa ia blm pernah melakukan hal seperti itu
"lo pasti bisa kok lin,semangat ya"
"ok makasih la"dibalasnya Viola dengan senyuman manis dan ramah,membuat kesan imut di wajahnya***
Sifat Rafael dari hari ke hari semakin berubah sejak berteman dengan Olin dia berubah menjadi ramah,dan hangat dan membuang sikap dinginnya."Fa"
"knp lin?" panggilan Olin membuat Rafael melihat ke arahnya disertai rasa bingung
"lo tau jawaban no 10 gak gue pusing dari tadi gak bisa mulu" meskipun sebenarnya Olin sudah tau jawabannya bahkan sudah ia ketaui sampai luar kepala,tapi ia ingin diperhatikan oleh Rafael"emm gmn ya,kayaknya lo masukin dulu rumusnya yait-"
"ya aku dah mudeng kok" ucapan dari Rafael langsung dipotong oleh Olin tapi dalam hati ia meruntuki kesalahannya sendiri"bego banget gue"
sejak tadi Olin terus saja bersikap aneh kepada Rafael dan membuat teman-temannya binggung kepadanya ,tak disangka ternyata ada yang tidak menyukai atau lebih tepatnya cemburu akan sikap Olin kepada Rafael siapa lagi kalo bukan Ray dan Thomas.
"makan yuk lin" sambil menggenggam tangan Olin yang membuatnya terkejut,tapi segera dilepaskan oleh Ray
"apaan sih lo Olin sama gue, makannya gk sama lo"
"sama gue"
"gue" Olin yang mendengarkan pertengkaran mereka ingin memisahkan mereka tapi tiba tiba ia merasa ada tangan yang lembut menggandengnya,dia kaget melihat orang tersebut adalah Rafael."lebih tepatnya Olin sama gue" ia langsung membawa Olin tanpa izin dari siapa pun,dan segera diikuti langkah dari Viola dibelangkangnya.
Olin hanya bisa membungkam mulutnya dan ia tidak bisa menahan bunyi degupan jantungnya yang cukup keras,Olin melihat banyak mata yang sudah melihat mereka ada yanag langsung bisik-bisik,ada juga yang memandangnya dengan tatapan tak suka,sedangkan Olin tidak peduli dengan semua itu karna disisi lain dia merasa sangat senang dan tidak ingin melepaskan genggaman tangan tersebut.
***
"lin woi" suara itu mengangetkan Olin dan tersadar dari lamunannya,memang sejak kejadian hari itu Olin lebih sering melamun dan senyum senyum tidak jelas yang membuat Viola agak takut."hah,knp la"
"gue kira lo tadi kesurupan kuntilanak,habisnya lo senyam senyum sendiri dari tadi"Olin hanya membalas Viola dengan cengiran khasnya
"semangat ya lin gue yakin lo pasti bisa" tiba-tiba Viola membisikkan kata-kata itu tepat di telinga Olin dan membuatnya membeku di tempat.
***
guys ini tu ceritanya bacanya klo udah selesai bab 1 langsung bab 3 ya terus lanjut ke bab 2kebalik ck
vote terus yak
comen jan lupa

KAMU SEDANG MEMBACA
HURT
Подростковая литература"gue tetep akan nunggu lo,sampai lo buka hati buat gue"-olin "gk akan pernah"-rafael Angelina Olin itu namanya dia terkenal cantik,ramah,baik,bahkan sekali pria menatapnya bisa langsung jatuh hati.Tapi berbeda dengan Rafael dia dingin,jutek,ke...