🚬15

3.2K 767 109
                                    

diatas pangkuan sang kekasih, felix meringkuk, melingkarkan kedua tangan mungilnya ke leher yang lebih tua, dan menyembunyikan wajahnya tepat didepan dada changbin.

isak tangisnya masih terdengar sangat kentara, jari-jari lucunya mencengkram kuat kaus changbinㅡ berusaha untuk menyalurkan rasa takutnya.

“maafin kakak, maaf.” tangan changbin mengusap pelan punggung felix, terkadang berhenti sejenak saat yang lebih muda meringis kesakitan.

di dalam pelukan, si manis menggeleng ribut, namun masih setia menangis.

“kamu ambil jatah libur dulu, ya? sampai semua cewek itu udah di tanganin. jadi kamu gak diganggu lagi,”

felix mendongakkan wajahnya menghadap changbin, menampakkan sepasang mata bengkak, pipi gembil yang basah, hidung memerah, dan bibir halus yang bergetar.

membuat yang lebih tua tak bisa menahan diri untuk mencium sepasang kelopak mata indah tersebut.

“ng-nggak mau... felix tetep mau ke kampus, hiksㅡ felix bakal jaga diri, kok!” bela felix dengan suara yang masih bercampur dengan isakannya, mau tak mau menghadirkan kekehan kecil dari changbin.

“kemarin kamu baru aja bilang hal yang sama, sayang. tapi liat, mereka makin parah, kan? dengerin kakak, kakak gak bisa selalu sama kamuㅡ”

“jisung sama seungmin ada!” elak felix, namun tetap saja ditolak oleh changbin dengan gelengan.

baru saja hendak menyahut lagi, seseorang datang menghampiri keduanya dengan langkah terburu-buru.

“bin, ini nih biang onarnya, mau di apain?” ucap hyunjin sambil menunjukkan sebuah gambar melalui ponselnya.

changbin mendongak, menyeringai kecil dan masih diam memikirkan rencananya sendiri.

hal itu menarik perhatian felix untuk juga menoleh, saat melihat objek didalam ponsel hyunjin, si manis kembali menangis keras dan lagi-lagi bersembunyi ke dada changbin.

sedang hyunjin mengerutkan keningnya bingung.

“nanti kita bahas, jin. kayaknya felix masih takut,” setelahnya pria dengan tinggi diatas rata-rata itu berlalu begitu saja, meninggalkan changbin yang kembali mencoba menenangkan sang kekasih.

“k-kak...” tangan halus felix turun, menarik-narik pelan ikat pinggang yang lebih tua, membuat changbin menatap kearah felix dengan sirat penuh tanya.

“l-lagi,” felix menatap tepat kearah mata changbin. “pukul felix pakai ini lagiㅡ”

changbin menjauhkan tangan felix dari ikat pinggangnya, menegapkan duduk si manis dan langsung menatap tajam tepat ke netra coklat itu. “hey?! kamu kenapa, sayang?”

“k-kata kak minho, kalau di pukulㅡ”

“seo changbin, lo bisa pulang. felix, sama gue.”

sepasang kekasih itu menoleh kesamping, mendapati minho dengan raut yang tidak terbaca.

sedang felix menggeleng sambil menggigit bibirnya, menguatkan cengkraman tangannya pada kaus changbin.

“f-felix mau sama kak changbin!”

si surai hitam menatap kakak-beradik itu bergantian dengan penuh kebingungan, hingga tak menyadari felix yang tadi berada di pangkuannya sudah beralih ke pelukan minho.

“minho lo apa-apaanㅡ”

tangan minho memberikan isyarat kepada changbin bahwa jangan bertanya apa pun.






















“seungmin sama hyunjin bakal jelasin, mereka udah di depan, lebih baik lo pulang dulu. felix bakal gue urusin,”
















a/n
gais tangan aku gatel mau update terus, keburu ide lancar banget😣 apakah mau aku double update lagi?

smoke | changlixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang