Pertama

42 1 0
                                    

Saat dikelas tadi , aku sedang berada dalam keadaan buruk . Lalu kau menyapaku dengan tatap matamu , yang sepertinya kau sengaja . Mungkin kau tak melihat balasanku yang berupa senyuman karena tertutup oleh lapisan masker yang sangat membantuku agar aku dapat bernafas dengan mudah . Satu detik , dua detik. . Tatapan itu tetap berada dalam tingkat kenyamanan yang sangat nyaman . Kubiarkan mata ini menikmati apa yang ia mau .

Untuk memastikan apakah ada orang yang sedang memperhatikan kita , aku memutuskan untuk berhenti sejenak dalam kenyamananku saat itu . Aku mengedarkan pengelihatanku ke seluruh penjuru kelas . Baik yang sedang bermain bahkan melamun . Semua kupandangi satu persatu . Tiba-tiba , mata ini bertemu sepasang mata -tanpa izin- yang pemiliknya adalah perempuan cantik yang sangat populer di sekolah . Aku menyadari bahwa Ia sedang memandangiku yang sedang dalam batas nyaman yang luar biasa. 

Awalnya aku ingin mengajakmu berbicara hal kecil , tetapi aku takut apabila nantinya anak populer tersebut akan salah dalam mengartikan apa yang sedang terjadi saat itu . Lalu , kuputuskan untuk memendamnya sebentar sampai keadaan kelas tidak terlalu gaduh .

Saat kelas mulai sepi karena pelajaran olahraga akan di mulai , kau menyapa ku . Dan seketika lamunanku pudar dan perasaan malu pun datang tanpa permisi . Kubalas seadanya . Dan tiba-tiba kau menanyakan kepadaku apakah aku mengikuti pelajaran olahraga ini . Saat itu aku berpikir keras layaknya seseorang yang sedang diberi pekerjaan mudah dengan upah yang sangat besar jumlahnya , tetapi jauh sekali dari kota kelahiran . Aku berpikir , mengapa kau menanyakan itu ? Tidak adakah hal yang lebih penting untuk kita bahas ? Atau kau berusaha untuk membuat keadaanku lebih baik? Tetapi , bagaimana kau tahu tentang keadaanku saat itu ? Berbagai pertanyaan terus bermunculan . Sampai pelajaran olah raga selesai .

Padasaat

Setelah pelajaran olahraga selesai , aku memilih untuk pergi kekelas sebelum pelajaran selesai .-kelasku terletak di lantai 2- lalu ketika aku memasuki kelas , mata ini menemukan sosok cantik dan populer , lagi.  Aku mengalihkan pandanganku -Bukan berarti takut , hanya tidak ingin menimbulkan masalah baru-. Aku melewatinya dan bertegur sapa dengan sosok anak laki-laki yang berumur 14tahun tetapi memiliki banyak keistimewaan . Diantaranya, baby face , memiliki negara sendiri dan menciptkan bahasanya sendiri . Anak laki - laki ini menjadi pasanganku saat dikelas .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Titik TerangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang