1. Rebuild (Part A)

58 16 23
                                    

Kastil penyihir yang terbengkalai, kini kembali terurus. Semua tanaman rambat yang dulu nyaris memenuhi dinding, telah dipangkas dengan rapi. Setiap lampu yang telah rusak, semuanya diganti dengan lampu baru. Perabotannya juga telah diperbaiki, meski ada beberapa yang dibuang karena dianggap tidak diperlukan. Kebun dan taman di kastil telah ia rapikan dan dengan sihirnya dibuat agar tampak lebih segar kembali. Juga beberapa dindingnya yang rusak, jendela yang pecah, dan engsel pintu yang rusak sudah ia perbaiki. Gudang kini telah dibersihkan dan diisi dengan pasokan makanan yang Ravenic kumpulkan dari hasil pencariannya di kota—tidak bisa dibilang kota karena tempat itu sudah nyaris setengah hancur. Gadis itu harus mengendap-endap di kota demi menghindari dinosaurus yang tidak ada lelahnya, semua manusia ia lahap bahkan beserta pohon-pohon yang ada di sana. Seandainya saja energi gadis itu masih tersisa banyak dan juga sihirnya yang lebih kuat, mungkin saja ia bisa mengalahkan dinosaurus itu.

Selepas dirinya memperbaiki kastil, ia pun menjatuhkan dirinya di atas ranjang berukuran king size. Iris biru itu menatap langit-langit kamar, dirinya tenggelam bersama pikirannya. Ia masih penasaran kenapa Ratu Penyihir itu menyerahkan semua warisannya kepada seorang gadis penyihir yang bahkan menganggap dirinya payah. Ravenic mungkin bisa menggunakan sihir sehari-hari bahkan sihir jail sekalipun, namun dirinya tetaplah yang paling payah di antara teman-temannya dulu saat sekolah. Bodohnya dia kalau selama dua belas tahun ia sekolah di sekolah manusia, dan selama enam tahun ia sekolah malam di akademi sihir. Beberapa temannya bilang, ia gadis pintar. Dalam hati, Ravenic memang bangga bahwa ia pintar dalam sastra dan sejarah, plus ia juga lebih cepat meracik ramuan—itupun kalau dia sedang dalam suasana hati yang bagus—sisanya jangan tanya. Sebetulnya, ia berharap bisa meneruskan studinya di Universitas Magia, kampus khusus para penyihir yang bertempat di London. Tetapi, apa daya ia hanya bisa melanjutkan kuliah di universitas biasa di Inggris, kampus para manusia.

Ravenic mengerjap beberapa kali, ia memiringkan badannya, ditenggelamkan wajah ke tumpukan bantal. Sekarang ia terjebak di sebuah tempat aneh yang bahkan ia sendiri tidak tahu namanya, bahkan jauh dari tempat tinggalnya di London dan tanpa uang. Sisi gelap gadis itu kemudian merasuki pikiran, prinsip bahwa hidup itu perlu uang membuat ia berpikir ia harus diam-diam kembali menyusup ke kota dan mencuri uang di bank. Ravenic sangat yakin kota itu pasti ada bank-nya, tempat makanan saja bisa ditemukan mana mungkin tempat penghasil uang tidak dapat ditemukan.

Akhirnya setelah lama menimbang-nimbang, gadis itu segera bangun dari tempat tidurnya. Ia kemudian bergegas menuju lemari pakaian dan mengambil tongkat sihir warisan Ratu Penyihir, lalu ia segera berlari ke luar kastil seraya memanggil familiar-nya itu.

"Treyas! Ayo kita rampok bank," ujar Ravenic mantap. Gagak hitam bermata safir yang bertengger di pohon apel tak jauh dari gerbang kastil itu segera mengepakkan sayapnya dan terbang menuntun gadis penyihir tersebut.

Mereka berjalan menuruni bukit, berjalan di antara pohon-pohon oak yang tumbuh tinggi, menyeberangi sungai yang airnya sangat jernih juga dingin, dan terakhir mereka sampai di kota. Gadis itu siaga, namun matanya tidak menangkap ada sosok dinosaurus yang tadi sempat memakan para penghuni kota. Dengan cepat ia berlari melewati gedung-gedung yang sudah hancur, saat mendengar suara aneh ia segera bersembunyi di balik sebuah kedai yang untungnya tidak hancur. Namun, jendelanya pecah dan di dalamnya sangat berantakan. Tongkat sihir itu didekapkan ke dadanya, ia sudah siap meluncurkan sihir kalau-kalau dinosaurus itu muncul lagi.

Selama beberapa detik tak ada apa pun di sana, Ravenic segera berdiri, ia menghampiri sebuah meja kasir dan memeriksa setiap lacinya. Ada banyak tumpukan uang yang bisa ia ambil, tanpa pikir panjang ia mengambil semuanya. "Widen morta," ucap dia saat menyihir tas mininya supaya dalamnya lebih lebar. Semua uang itu segera saja masuk ke dalam tasnya.

Treyas berkoak, mengatakan pada Ravenic ada seseorang di belakangnya. Netra biru itu membelalak dan dalam satu kali gerakan ia mengayunkan tongkat sihirnya ke belakang, seorang gadis berteriak setelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Witch DiariesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang