Jaring 3 -The Devil Coach-

1.1K 214 19
                                    


Taeyong sekarang dihadapkan sama anak-anak yang lagi cengo liatin muka dia. Atmosfirnya krik banget dan senyum canggung dari Jonghyun gak bantu Taeyong sama sekali

"Gue Taeyong"
Sesuai harapan, gak ada respon. Ada sih, anak kecil rambut pirang yang lagi lambai-lambai tangan sama dia, lucu.

"Lo sih tadi pake cang-cing-cong segala, gak jadi kabur kan kita" Gerutu Haechan lumayan kenceng, bikin Mark pukul bahunya, masalahnya coach baru itu lumayan serem menurut Mark. "Coach lagi liatin kita, diem dulu kenapa" bisiknya sama Haechan yang lagi alay pegangin bahunya pura-pura kesakitan

"Coach! Mau tanya dong"

"Ya, Jaemin?" Jonghyun semangat banget, jarang-jarang anak kayak Jaemin mau antusias nanya.

"Kapan kita beresnya ya?" sontak pertanyaan Jaemin bikin mereka cekikikan kecuali dua orang dewasa didepan sana yang lagi masang muka bete

"Mungkin maksud lo, kapan latihannya dimulai?" Taeyong smirk ganteng tapi yang ada malah bikin anak-anak itu berujar malas, riuh banget kayak dipasar, mengeluh sana-sini

"..Kalau udah ga sabar, yo lah ke lapangan"








Taeyong tak habis pikir olahraga bola besar lapangan semacam basket yang menurutnya lumayan aman untuk dimainkan bisa terlihat berbahaya seperti ini, padahal main basket cukup digiring bolanya aja, gak berbahaya dibandingkan renang yang harus nyelem-nyelem di air atau terjun payung yang menakutkan. Sepertinya ini adalah permainan terkacau yang pernah Taeyong lihat selama 22 tahun hidupnya. Tampak berlebihan, but the kids doing that (bayangkan anak NCT kalau main basket atau bola, sekacau itu._.)

"Lo ngajarin apa aja sih selama ini ke mereka?"

"Hehe, ya basket lah lo kira maen bekel"

Okey, tapi yang terlihat sekarang anak-anak itu malah persis kayak main bola bekel, ketimbang basket. Jonghyun langsung nyengir "sabar ya Yong"

"Sabar gimana, gue angkat tangan kalau kayak gini" Tuhkan, Taeyong ngambek lagi.

"Yong, jangan gitu dong" Jonghyun sekarang persis boyfriend bucin yang lagi bujuk do'i nya yang lagi marah

"Gak pokoknya"

"Mereka cuman anak SMA ya, jangan samain skill nya sama anak-anak kampus"

"Lo nggak ngerti maksud gue, mereka gapunya motivasi buat main-"

Brugh.

Taeyong sama Jonghyun langsung nengok, ternyata suara gaduh tadi itu suara pantat Haechan yang jatuh waktu mau shooting bola three point ala-ala dia dan anak lainnya lagi sibuk ngetawain.

"Please ya, Yong"

"Oke deh"

Tanpa Jonghyun duga Taeyong sekarang nyamperin Haechan yang lagi pegangin bokongnya terus ngambil bola basket itu.

"Woaaah keren banget kak" Ujar Renjun yang langsung nutup mulutnya, keceplosan. Perjanjiannya kan mau buat si coach baru bete dan gak betah latih mereka.

Mark yang bahkan pencetus ide itu dibuat kagum dengan bola yang melambung dari ujung lapangan ke ujung satunya lagi dan tepat masuk ke jaring yang tingginya diatas kepala mereka

Taeyong jelas seneng, hobi pamer dia itu, kalau ini di lapangan fakultas sudah pasti banyak cewek-cewek yang lagi jerit-jerit centil dipinggir lapang.

"Ini baru ten point!" Komentarnya berlebihan, lalu berbalik melihat Haechan yang lagi pasang wajah tidak bersahabat

"Gak becus banget begini doang! Bisa lo apa? Gue tebak kerjaan lo cuman bisa makan seharian"

Taeyong rupanya udah mulai masang bendera perang, karena menurut dia, anak ini paling nyebelin diantara yang lainnya. Haechan yang hobi tubir tentu mau sambut dengan senang hati.




———-








"Sebel sebel, emosi gue pokoknya!"

Haechan lagi sebel sama Kak Taeyong, perkara masalah tadi yang dengan secara tidak langsung Coach barunya itu menurut dia udah body Shaming dengan kata-katanya. Tapi sekarang Jeno malah sebel sama Haechan yang ngedumel terus-terusan bikin telinga Jeno pengang —mendengar ocehan yang sama dari Sekolah sampai depan pintu rumah. If you wanna know its almost about thirty minute. 30 menit Jeno yang gak bisa dikembaliin sama kartu kuota 1000 giga bite sekalipun.

"..Mending gue makan menghasilkan ya.."
Haechan itu lumayan sensitif kalau ada yang sebut-sebut porsi makan dia.

" yang penting gak cungkring kayak dia kan?" Jeno masih aja dengerin Haechan, sampe akhirnya papasan sama Jisoo yang lagi makan, bawa-bawa piringnya sambil jalan

"Siapa yang cungkring?" Jisoo ini, giliran yang cungkring aja langsung nyaut, abis kata Jisoo yang cungkring ganteng sih, gebetan dia, misalnya. Kan Jisoo jadi ngebayangin.. Kayak ada bentuk-bentuk hati diudara.

Jeno yang lihat jadi ngeri sendiri..

"Ituloh kak, coach basket kita yang baru, kak Tae...."

"Sssssssshh.. " Haechan langsung membekap mulut Jeno, kejam memang bikin Jeno makin keki saja

"Gak usah sebut-sebut namanya deh, benci gue sama itu orang"

Kenapa ya, mendadak Haechan jadi kayak anak perawan yang mau dijodohin sama stranger aja, persis kayak kakaknya waktu tau mau dijodohin sama si nenek

"Adek lo kenapa sih, Jen?" Jisoo clueless lihat adek bungsunya yang udah semrawut aja waktu masuk rumah

"Adek lo juga kali kak"

"Emang dia adek gue?"

"Gue juga bingung dia adek gue atau bukan"

"Eheeeey" terus yang ada mereka malah tos-tosan, padahal Haechan udah mencak-mencak di kamar.




"EMANG GUE GENDUT YA?" Teriak Haechan dari kamar

"GENDUT SIH NGGAK! Sahut Jeno ikut teriak

"CUMAN BULET AJA BUNDER, LUCU KO CHAN! Sambung Jisoo dan setelahnya terdengar suara pintu kamar yang dibanting kasar.
















Welcome back Haechan☀️

Welcome back Haechan☀️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Coach🏀 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang