1

58 12 5
                                    

"Entah kenapa, sejak pertama kali ketemu, gue merasakan ada sesuatu di hati gue"
- Rendra Pahlevi

Pagi hari yang segar dengan gemercik kicauan burung, dengan perlahan memunculkan sebuah sinar matahari  dari ufuk timur bersamaan dengan suara alunan khas ayam berkokok. Sempurna, berhasil membangunkan seorang perempuan.

Ya, perempuan itu adalah Alin. Hari ini memang sudah waktunya Alin untuk bergegas bangun dari tempat tidurnya, sebelum bangun dari tempat tidur, alin meraih jam bekernya yang memiliki nuansa pink smooth yang berlapis sticker pelangi. Bagi siapapun yang melihatnya akan terpesona dengan balutan stiker tersebut yang terletak tepat di samping tempat tidurnya.
Jam menunjukan angka 05.00 pagi. Alin bergegas ke kamar mandi kemudian ia mempoleskan sedikit riasan natural agar wajahnya tidak terlalu pucat.

-

Alin bergegas turun tangga, menuju ke meja makan yang telah disiapkan oleh Bi Siti. Jangan tanya Mama & Papanya, karena mereka berdua sedang bekerja di luar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.

"Pagi Bi Siti, hari ini sarapannya apa nih?" Sambut hangat Alin yang disertai dengan pertanyaan

"Pagi juga non alin, hari ini sarapannya nasi goreng dan susu coklat hangat khusus untuk non alin cantik" sambut hangat bi siti dengan pujian yang sontak membuat alin tersipu malu.

"Aduh Bi Siti bisa aja, saya jadi malu wkwk" jawab Alin dengan gelak tawa yang renyah.

[ALIN POV]

Sesampainya di sekolah, Alin segera memarkirkan mobil nya bersamaan dengan melihat jam tangan yang melingkar rapi di tangannya.
Jam masih menunjukan pukul 06.10 yang bisa diartikan bahwa hari ini masih terlalu pagi hanya ada beberapa orang yang datang.
Tak lupa ia pun turun sambil mengambil sebuah Iphone kesayangan nya dan juga headset nya untuk mendengarkan sebuah lagu sembari berjalan menuju kelas.

"So baby pull me closer in the.." ucap alin yang sedang keasyikan menyanyi sampai ia tak sadar bahwa ada seseorang yang menabraknya.

BRUKKK

"Aww.. sakitt eh lo kalo jalan liat mata dong. Lo masih punya mata kan?! Lutut gue sakit tau ga!" Ucap alin tidak main-main karena memang lututnya sekarang sedang berdarah, sembari ia mencabut headsetnya dan juga tanpa melihat siapa yang menabraknya hanya fokus pada luka di lututnya.

"Lah lu lebay banget sih maimunah cuman gitu aja, gue minta maaf gue gasengaja. Siniin tangan lu biar gue bantuin buat berdiri" jawab seseorang yang telah menabrak alin entah sengaja maupun tidak.

"Apaansi lo maimunah-maimunah, nama gue bukan itu ya asal lo tau, gausah dibantuin gue bisa sendiri" ujar alin sambil membersihkan lututnya dari campuran tanah dan darah, kemudian alin menengok siapa yg telah menabraknya.

Dia, Rendra. Ya, salah satu Most Wanted SMA Pelita Harapan yang memiliki banyak penggemar yang digandrungi oleh perempuan" tetapi Rendra memilih untuk cuek bebek. Sudah biasa jika seorang Rendra sangat banyak yang menggemari, bahkan sampai ada yang rela mengantri untuk menjadi pacarnya.

"Lah ini kan rendra? Dia kan denger" salah satu most wanted SMA ini. Etdah gue knp sih ini bodoamat lah mau dia most wanted most apalah itu gue gapeduli b aja deh" batin alin

"Buruan cepetan berdiri tuh diliatin banyak orang. Mau gue bantuin?" Tawar Rendra dengan senang hati

"Hm gausah gue bisa sendiri, gue mau langsung ke UKS aja" Ujar Alin sambil memaksakan untuk berdiri

"Idih sok mandiri, orang muka lu aja kayak orang kesakitan pincang juga. Gue anterin lu ya titik ga nerima penolakan anggep aja sebagai permintaan maaf gue" jawab rendra dengan nada cool

"IDIH ITU NGAPAIN SIH MEREKA BERDUA, CEWENYA GANJEN BENGAD IYUH" teriak no name 1

"OMG NGAPAIN SIH MEREKA BERDUAAN GITU,GUE GATERIMA SEBAGAI PACAR GELAPNYA RENDRA" Teriak no name 2

"Wah cocok juga nih mereka berdua, yang satu ganteng yajg satu cantik ughh mantull" ujar no name 3

"Keganjenan bgt sih cewenya iyuh dah amit-amit" ujar no name 4

Begitulah, terdapat komentar-komentar yang negatif dan positif tentang keberadaan mereka berdua di lapangan yang menjadi tontonan gratis para Siswa SMA Pelita Harapan.

-

"Siniin gih luka lo biar gue aja yang bersihin" ujar rendra penuh pengertian

"Ga gausah gue bisa sendiri, gue juga punya tangan" ujar alin dengan nada cuek sembari ingin merebut kapas dan cairan antiseptik dari tangan rendra. Alhasil susah didapat karena kelincahan tangannya yang tidak membiarkan berhasil direbut oleh Alin.

"Kenapa? Mau ngambil? Kalo luka lo mau dibersihin, biar gue aja yang bersihin lo tinggal duduk manis, apa susahnya sih?" Tanya Rendra dengan nada kesal

"Idih apaansi lo nyebelin banget ya, udah ah gausah dibersihin aja mendingan, gue mau ke kelas aja daripada sama lo ikut campur mulu" cerocos Alin yang kelihatannya mulai sebal dengan sikap Rendra.

"Hmm lo yakin kekelas dengan kondisi lutut lo kayak begini? Berdarah-darah yang liat jijik tau gak lo yakin juga ntar siap diliatin aneh sama ditanyain sama orang-orang? Udah ga usah banyak ngomong lo nurut aja sama gue biar lo bisa langsung balik kelas." Jawab rendra dengan kalem. Tanpa aba-aba Rendra langsung membersihkan luka-luka Alin dengan perlahan agar Alin tidak merasakan kesakitan.

"Aduh ini sakit, pelan-pelan dong" ujar Alin meringis kesakitan

"Nah ini udah selesai udah buru kekelas sana atau mau gue anterin juga?" Tawar Rendra lagi

"Idih gausah repot-repot gue bisa sendiri" Alin segera berjalan keluar UKS tetapi, saat hendak mau keluar Rendra menanyakan sesuatu.

"Eh lo, btw nama lo siapa? Kenalin gue Rendra kelas X II IPS 2" Ucap rendra seraya memperkenalkan diri

"Oh, gue Alin kelas X II IPA 2 salam kenal. Udah ya gue mau ke kelas makasih atas bantuannya" ucap Alin segera keluar dari UKS

"Alin?" Batin Rendra sambil tersenyum sambil memikirkan sesuatu.

-

"WOI ALIN LU LAMA BGT SI ABIS APAAN EMANGNYA? BIASANYA JUGA DATENG PAGI-PAGI EH INI 15 MENIT LAGI MASUK" Teriak Caca histeris

Ternyata sudah 35 menit Alin bersama dengan Rendra.

Ya, Caca Zevanya adalah best partner seorang Alin. Kemanapun selalu bareng, entah itu ke kantin,nge mall, dan sebagainya. Cantik? Pasti,moodyan, TOA, mustly bawa parfum, sekalinya ngasih nasihat itu bakalan bijak banget.

"Gausah teriak-teriak juga dodol, kuping gue juga masih berfungsi kok" jawab alin dengan tampang sebal

"Iya ih santai dong, kok bisa hampir telat gitu emgnya lu kenapa tadi cerita sama gue" tanya caca dengan serius tapi santai:v

"Tadi gue tabrakan sama si Rendra" Ujar Alin dengan nada biasa saja

Belum sempat Caca menanggapi penjelasan Alin, ternyata ada seseorang yang menguping pembicaraan mereka "HAH BENERAN?" Tanya Sonya dengan kaget

"Mampus ada yang dengerin ca, gimana nih gue gamau kesebar ini dikelas kan berabe ntar" bisik Alin di telinga caca

Kemudian ....

Kira-kira bagaimana ya apakah berita ini akan kesebar di kelasnya? Bagaimana juga nasib alin jika sudah tersebar begitu saja?
Penasaran?
Maaf kalo ceritanya jelek:) baru pemula🤗
Jangan lupa untuk Vote & Comment
Salam hangat, Author🤗

P E N A N T I A NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang