Dua

806 66 12
                                    

Sekitar 3 tahun lalu. Iya, 3 tahun lalu.
Aku percaya bahwa mata memang mampu bicara.
Terbukti, ungkapan jujurnya yang menuntunku untuk terus menatapmu, kala itu. Tentunya, pada awal pertemuan kita.

Kamu tahu apa yang terjadi pada isi kepalaku pada saat itu?
Semua kriteria tentang pasangan yang aku susun jauh-jauh tahun, hilang begitu saja.
Karena satu hal; caramu menegurku ketika aku ada keliru.

Kamu berhasil mempertahankan itu sampai sekarang.
Dibenahimu, tentu aku merasa tenang.
Satu tanda bahwa kamu peduli.
Dibanggakanmu, tentu aku merasa senang.
Satu tanda bahwa kamu manusia, punya hati.

"Terima kasih, ya. Hati-hati di jalan", katamu.
"Yap. Assalamualaikum!", ucapku.
Obrolan kita setiap kamu kuantar pulang. Berulang-ulang kita lakukan sampai sekarang.

Jangan bosan jika sampai nanti selalu aku yang "Assalamualaikum" kepadamu, karena sungguh aku tidak akan bosan dengan "hati-hati di jalan"-mu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Awalnya KosongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang