Hidup tak lepas dari masa kini dan masa lalu
Layaknya sebuah layar kenangan
Hidup menyimpan tiap inci kenangan
Tak terbantahkan
Seperti juga hidupku
Dibalik layarku
Ada masa lalu yang terkenang yang sempat mengajak luka
Luka oleh sentuhan tangan tak berjiwa
Membawa arus menepi
Menghantam pasir berkerikil
Menghasut riak pada gelombang
Aku pengab, aku terlupa
Hingga gelombang menjadi arus kegarangan
Sesaat aku alpa
Sesaat kemudian aku tersadar
Aku simpan aroma luka ini
Dalam bejana yang ku tutup rapat rapat
Biarlah jadi luka sunyi
Lalu mati tak tersisah
Kenangan adalah sekolah kehidupan
Tak peduli menggores tawa atau luka
Kalau kini aku masih terjaga
Dan tetap teguh berpijak pada kakiku
Berpeluk erat pada kata hatiku
Aku percaya sepenuhnya
Tuhan itu ada
Dialah aktor penggurat dari segalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAIR REMAJA (ANTOLOGI PUISI)
PoesieRomansa mimpi bercerita Dengan kata indan Puisi mengalun Indan dalam kata... Adakah yang lebih baik Dalam mengungkapkan Selain ungkapkan Dalam bentuk puisi dan prosa Romansa mimpi terus mengalir Membuka bab ke bab Menjadikannya setumpuk Puisi Ind...