Tania mengusap ngusap dahinya dengan sebelah lengannya sambil berjalan.
Tutttt....
Tania sontak terkejut dan langsung membalikan badannya menghampiri Sofi yang baru mengejutkannya dengan klakson motor yang Super duper berisik.
"elu bisa gak sih ga ngagetin gue". Ucap Tania sambil menunjukan sorot mata yang sinis kepada temannya.
Sofi mematikan mesin motornya dan langsung duduk mengahadap ke arah Tania. " ya abisnya elu ngapain jalan kayak yang linglung, yaudah yu cus ke sekolah". Ucap sofi. "ehhh tunggu dulu".
Sofi melihat dahi Tania sambil mengerutkan keningnya. "Itu jidat lo kenapa lagi?".Tanpa mendengarkan temanya Tania langsung menaiki motor Sofi. "Yu cus keburu telat "
"tapi itu jawab du...".
"Nanti aja bahasnya". Tania memotong perkataan temannya , sofi pun langsung menghidupkan mesin motornya dan langsung pergi menuju sekolah.
•••
"Anak-anak kumpulkan pekerjaan rumah yang ibu berikan minggu lalu ". Ucap Bu Zelida dengan lantang.
Tania terkejut dan langsung memeriksa ke dalam tas sekolahnya dan benar saja buku matematika Tania tertinggal di rumahnya. "Duh mati gue, pake acara ketinggalan segala sih bukunya". Tania menggurutu kecil sambil memukul kepalanya pelan.
Sofi yang melihat kelakuan teman sebangkunya langsung menggelengkan kepalanya. "Kenapa lagi?". Tanya Sofi.
"Buku gue ketinggalan di rumah". Ucap Tania sambil mengerutkan keningnya.
Sofi memasukan kembali buku tugasnya kedalam tas dan tiba tiba Bu Zelida sudah berdiri di samping bangku Tania.
"Mana tugas kalian! ". Tegas Bu Zelida."Buku saya ketinggalan bu". Ucap Tania sambil menundukan kepalanya.
"Buku saya juga ketinggalan bu". Ucap Sofi tanpa ragu.
Tania menoleh kepada Sofi "bukannya lo ba...". Sofi mengerjitkan matanya tanda untuk Tania tidak mengoceh lagi.
"Kenapa bisa ketinggalan! waktu untuk mengerjakan tugas itu sangat panjang! SATU MINGGU! apa itu kurang?!". Tegas Bu Zelida yang membuat seisi kelas menjadi bungkam.
"Bukannya kurang bu, saya sudah mengerjakan tapi ketinggalan di rumah". Balas Tania.
"Alasan!". Bentak Bu Zelida.
"Bu saya tuh bukanya beralasan tapi memang benar ketinggalan bukunya bu". Ucap Tania sambil menelan ludah menahan jengkel terhadap Bu Zelida.
"Udah lah Tan". Ucap Sofi.
"Beraninya kamu membantah! Cepat berdiri". Bentak Bu Zelida.
Tania membuka tas Sofi dan langsung mengambil buku tugas milik Sofi dan langsung menaruh di meja yang ada di hadapannya lalu berdiri. "Sofi mengerjakan tugasnya bu". Ucap Tania.
"Sekarang kamu keluar dan tidak boleh mengikuti pelajaran saya selama satu minggu!". Tegas Bu Zelida dengan sebelah lengan menunjuk ke arah pintu kelas. "Dan kamu sofi tetap di dalam kelas".
"Permisi bu". Ucap Tania lalu berjalan menuju keluar kelas.
Bu Zelida berjalan ke depan kelas dan langsung berdiri menghadap murid murid. "apa ada lagi yang tidak ingin mengikuti pelajaran saya!". Ucap Bu Zelida dengan Lantang.
Seisi kelas pun bungkam tanpa ada yang berani menatap ke arah Bu Zelida.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Tania
Novela JuvenilTania dulunya adalah anak yang sangat baik namun setelah ibunya meninggal Tania merasa ia tak di perdulikan lagi di keluarganya sampai akhirnya ia menukan surat dari ibunya yang berpesan agar ia menemukan teman ibunya juga anaknya untuk menjaga Tani...