02

23 3 1
                                    

Namjoon dibawa ke rumah sakit terdekat. Kondisinya cukup kritis, ia mengalami patah tulang iga dan pundak. Persendiannya juga mengalami dislokasi. Hoseok yang mendengar kabar tersebut langsung bergegas menuju rumah sakit tempat Namjoon menjalani operasi.

Beberapa hari kemudian ketika kondisi Namjoon cukup stabil, ia dipindahkan ke ruang perawatan khusus.

Sakit dan frustasi, Namjoon seperti kehilangan harapannya akan kehidupan. Kenapa aku harus berakhir seperti ini? Apa salahku?

CKLEK.

Seseorang membuka pintu kamar tempat Namjoon dirawat. Itu adalah Presdir. Ia berjalan kearah Namjoon yang justru memalingkan wajahnya.

"Untuk apa kau kemari? Senang melihatku seperti ini?" Ucap Namjoon Ketus.

Presdir Bang menghela napasnya untuk sesaat. "Namjoon-ah, aku perlu untuk membicarakan kelanjutan kontrakmu" ucapnya.

"Kau... kau mau membuangku?!! Setelah semua yang ku lakukan untuk perusahaan, sekarang kau akan memecatku?!!" Suara Namjoon meninggi.

"Hei pak tua, dengar.. barang-barang itu.. apa menurutmu aku orang yang semudah itu membuang mimpiku?!! Apa aku serendah itu? Aku dijebak!" Pekiknya.

Presdir Bang tak bergeming mendengar jeritan Namjoon.

Namjoon perlahan menatap presdir Bang dengan kecewa, "lihat, kau bahkan tidak percaya padaku" gumamnya perlahan.

"Kau tidak percaya padaku, benar kan?!"

"Tentu aku percaya padamu, anak bodoh! Tapi apa kau lihat orang-orang disana... apa yang menurutmu bisa ku lakukan?! Apa yang orang tua ini bisa lakukan, huh?! Beritahu aku!"

Namjoon bungkam. Ia lalu menundukkan pandangan matanya.

"Namjoon-ah, berhentilah untuk sementara. Istirahatlah disini sampai kau pulih dan kembali setelah masyarakat melupakan perbuatanmu... polisi yang menyelidiki kasusmu sedang mencoba mencari pelaku yang sesungguhnya dan bersyukurlah Taehyung menarik tuntutannya karena kau terluka" ucap Presdir Bang.

Beberapa langkah sebelum presdir benar-benar meninggalkan ruang rawat Namjoon, ia berhenti sejenak.

"Aku sudah menghubungi orang tuamu, cepatlah pulih dan menangkan kembali kepercayaan publik padamu"

Namjoon terdiam. Matanya memandang jauh seakan-akan jiwannya tengah berkelana entah kemana. Hatinya begitu hancur mengetahui fakta bahwa masyarakat dengan mudahnya mengambil kesimpulan dan beralih membenci dirinya.

#KimNamjoon_sisombong.

#KimNamjoon_sibarbar.

#KimNamjoon_pengecuttakbertanggungjawab.

Orang-orang itu terus menerus menghinanya bahkan di media sosial. Trending yang menyakitkan mata hingga ia tak ingin lagi berhubungan dengan orang lain. Kesepian, ketakutan dan kesengsaraan. Masyarakat benar-benar membencinya sekarang.

---

"Yo, Namjoon" ucap Hoseok yang hari itu datang menjenguk Namjoon. Ia lalu tersenyum sembari menunjukan kotak kue kesukaan Namjoon.

Namjoon tidak menggubrisnya dan lanjut membaca komik.

Hari ini, sudah minggu kedua Namjoon di rawat. Seperti yang dikhawatirkan Hoseok, semakin hari aura Namjoon entah mengapa terasa begitu pekat. Namjoon, pria itu seperti membangun tembok tinggi diantara dirinya dengan orang lain. Bahkan ia tidak mau berbicara sedikitpun dengan dokter maupun perawat yang bekerja merawatnya disana.

"...Sekilas berita, musisi dan komposer lagu ternama, Kim Namjoon diisukan melarikan diri dari pemeriksaan kepolisian. Diduga ia sengaja menyelakai dirinya sehingga ia dibebaskan dari segala macam pemeriksaan. Rekan sesama artis yang juga sati agensi dengannya, Kim Taehyung akhirnya membuka suara..."

"...'tolong jangan salahkan dia, ini adalah hal yang berat untuknya, dia sudah cukup banyak terluka'.. 'anda masih mendukungnya padahal ia telah melakukan tindakan pemukulan pada anda?'.. 'tolong jangan bicarakan hal itu lagi, dia adalah temanku, dia-.."

PIP.

Hoseok langsung mematikan televisi, wajahnya terlihat kesal.

"Kep*r*t sial, apa-apaan cara bicaranya itu. Ia membuatmu nampak buruk" gerutu Hoseok yang lalu membuka kotak kue dan memakannya.

Namjoon tetap diam tak perduli.

Seorang perawat tiba-tiba saja masuk kedalam kamar Namjoon.

"Kim Namjoon-ssi, aku dititipkan kotak ini untukmu" ucap perawat tersebut.

Namjoon mengambil kotak dari tangan perawat tersebut dengan curiga. Hoseok yang khawatir diam-diam berbisik menanyakan isi kotak tersebut.

"Apa anda sudah memeriksanya? Apa itu kotak ancaman?" Tanyanya. Perawat tersebut tertawa.

"Tenanglah pak, itu hanya kotak berisi surat. Sesuai kebijakan rumah sakit kami pasti akan mengecek terlebih dulu kiriman yang dikirimkan untuk pasien. Tetapi tenang saja, saya tidak membaca pesannya" perawat itu tersenyum lalu undur diri dari ruangan tersebut.

Hoseok melihat Namjoon yang hanya memandangi kotak tersebut dengan curiga sekaligus takut. "Kau ingin aku memeriksanya lagi?" Tawarnya.

"Tak apa" balas Namjoon singkat. Hoseok mengangkat lalu menurunkan kembali bahunya.

Perlahan Namjoon membuka kotak tersebut, seperti yang dikatakan perawat tadi isinya hanya surat dan beberapa origami burung bangau warna-warni. Dengan waspada Namjoon membuka surat tersebut lalu mengangkat sebelah alisnya, heran.

"Apa ini?" Gumamnya. Hoseok pun ikut menengok kearah surat tersebut dan hanya melihat gambar emotikon senyum dan tanda tanya.

"Apa ini jenis keisengan baru? Lucu sekali" Hoseok memiringkan kepalanya heran.

"Tch, orang-orang tidak berguna" Namjoon segera melempar kotak beserta surat dan origami tersebut kedalam tong sampah disamping ranjangnya dan bersiap untuk tidur.

---

Minggu selanjutnya, surat yang sama pun datang kembali. Tidak jelas siapa pengirimnya dan lagi-lagi isi surat tersebut adalah gambar emotikon senyuman dengan tanda seru disampingnya.

"Ugh.. ini semakin menyeramkan" gerutu Namjoon.

Hoseok mengambil surat yang dibiarkan jatuh ke lantai, ia lalu tertawa kecil. "Apa menurutmu, surat-surat ini mempunyai makna?" Ujarnya.

"Apanya? Itukan cuma surat iseng"

"Benarkah? Tapi aku tak berfikir begitu" Hoseok nampak memutar otaknya memecahkan maksud dari surat misterius tersebut. Sekilas ia melihat sesosok siluet mungil yang tengah mengintip dari balik pintu kamar.

"Ah, siapa... tunggu!" Sosok itu pun langsung berlari ketika Hoseok membuka pintu.

"Ada apa?" Tanya Namjoon terkejut melihat tingkah Hoseok.

"Namjoon-ah, sepertinya aku menemukan pengirim surat misteriusmu"

-
-
-
-

To Be Continued.

Paper Crane  ▪  RMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang