00

1.3K 163 31
                                    

You seek for happiness when you are sad.
  You seek for relationships when you are lonely.
  You seek freedom when you experience torture.

***

Seperti jarum pasir yang tak mampu berhenti. Detik jam pun menyadari ketidakberdayaannya pada takdir yang menjadi pemaksa. Langit biru seolah jatuh. Mendadak suara kicauan burung gagak hitam keluar dari lorong kecil gereja tua diujung jalan seberang sana.

Berterbangan seolah menyampaikan hal buruk akan segera terjadi. Entah untuk alasan seperti apa orang terdahulu lebih mempercayai mitos yang terdengar tak mungkin.

Lalu rumput hijau seolah ikut membantunya percaya, dengan angin kecil sebagai sarananya.

Didepan sana, seorang pemuda telah lama duduk berlama menatap derai air di sebuah danau di taman kota yang mengalir seirama. Suara langkah kaki yang terdengar sedikit sibuk di belakang sana bahkan suara-suara buatan manusia tak mampu mengalihkannya.

Terhitung sudah sejam ia tak kunjung beranjak dari bangku taman itu. Hingga satu detik setelah langkah kaki seseorang yang mungkin saja memang adalah orang itu.

Matanya melirik lalu mengalihkannya kembali. Bahkan suara detak jangtungnya tak segan menyuruhnya untuk berbalik dan melihat atas pertanyaan yang segera terjawab.

"Apa aku membuatmu menunggu lama?" Tanya orang itu setelah berhasil mendudukkan dirinya pada pemuda disampingnya.

"Maaf membuatmu menunggu."

Jimin. Pemuda yang sedari tadi membisukan diripun hanya mengalihkan atensinya ke arah berbeda, seolah jengah. "Memangnya aku bisa apa selain melakukan itu?" Ucapnya,

Matanya teralih menatap orang yang sedari tadi ia tunggu. Bukan. Orang itu memang selalu begini, membuatnya menunggu. Terlalu lama.

"Jungkook-ah"

Katakan saat ini ia tidak akan lagi mementingkan keegoisannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Katakan saat ini ia tidak akan lagi mementingkan keegoisannya. Pemuda itu. Sorot matanya, mampu menjadi sihir hidup baginya.

Satu kali lagi. Ia kembali terhanyut dalam sorot mata itu, juga tutur kata yang terdengar hanya bualan semata.

"Jimin-ah.."

"Jimin. Bukan begitu, sayang. Aku baru selesai rekaman untuk lagu baru ku. Kau tahu sendiri, aku harus memastikan agar tidak ada yang salah dengan hasil kerja ku. Kamu mengerti kan? Ehm?"

Dan langit menggelap, pun jalanan semakin sepi tak lagi terdengar langkah orang-orang yang berlalu lalang. Semuanya samakin menghilang, tak ada lagi yang terlihat. Menciptakan ruang kecil berwarna abu-abu, pun menyisakan dirinya juga pria di hadapannya.

Pada kenyataannya dialah seseorang yang tengah berjuang mempertahankan keegoisannya. Sekali lagi. Ia ingin menjadi orang keji itu.

'Apa yang sedang di bicarakannya?'

SELFISH [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang