01. Phone Call

806 190 73
                                    

“Hai? Kim Minju?”

“Iya, gue,”

“Eung, ini siapa ya?”

“Ahn Yujin, kak.”

“Oh, Yujin. Ada apa? Butuh bantuan buat proposal?”

“Bukan kak,”

“Ada anak kelas 10 yang bikin onar?”

“Bukan itu,”

“Terus apa yang buat lo nelpon gue, Ahn Yujin?”

Seenggaknya gue harus halus ke orang baru, kan?

“Panggil aku Yujin saja, okay?”

Oh my god. Dia google translate atau apa sih!? Baku banget.

“Okay. Ada apa, Yujin?”

“Aku ingin.....”

5 detik berlalu, tidak ada lanjutan. Minju pun masih diam.

10 detik..

Minju tidak berani menjawab.

“Kamu,”

“Aku ingin kamu,”

Hah!?

Minju membelalakan matanya.

Adik kelas ini, rekan kerja nya di osis, dia bilang apa tadi? Yujin mau dirinya!?

Degup jantung Minju tidak karuan, nafasnya tidak teratur. Ia menjauhkan telepon itu, takut deru nafasnya terdengar oleh si penelepon.

Bocah sinting.

“Aku ingin kamu,”

“Jadi rekan teleponku.”

Anjing.

Batinnya.

Ia tidak habis pikir, bagaimana bisa seorang adik kelas yang baru saja ia kenali tadi siang di ruang rapat OSIS seenaknya menelepon dan membuat jantungnya tidak karuan!?

Terlebih memintanya menjadi rekan telepon.

Gabut banget siah.

“Hah?”

“Maaf terdengar lancang, tapi...”

“Apa?”

“Aku benar-benar kesepian. Aku diam-diam mencatat nomor telepon beberapa rekan osis saat rapat, salah satunya kamu, kak.”

“Terus? Kenapa ga ke yang lain aja?”

“Entahlah, hatiku memilihmu.”

See? Minju benar-benar dibuat gila olehnya. Ahn Yujin, bocah sinting yang... akh! Minju saja tidak bisa mendeskripsikan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lonely | JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang