Saat tiba dirumah keisha sangat merasa kesepian. Bagaimana tidak? Tidak ada orang yang ia bisa ajak mengobrol dengannya. Ibunya telah meninggal dunia, keluargannya yang lain berada di luar kota, ayahnya yang begitu super duper sibuk, ditambah lagi ia adalah anak satu satunya.
Saat ini keisha hanya memiliki pembantunnya dan buku hariannya yang menjadi tempat curhatannya dan tempat untuk menceritakan semua hal tentang k-pop.
"Hm.. Mandi dulu ah" kata keisha. Ia pun menyimpan buku hariannya di atas meja. Ia pun menuju kamar mandi untuk menyegarkan diri. Ia pun bernyanyi ria didalam kamar mandi.
"Keisha sayang... Papa ke kantor dulu yah... Soalnya ada rapat mendadak" Kata papa keisha. Bapak Cokro Harianto Adriananta. Beliau masuk ke kamar Keisha sambil merapikan dasinya , namun keisha tak menyadarinnya karna ia terlalu asyik bernyanyi.
"Eh... Ternyata putri papa punya buku harian" ucap papa keisha sambil tersenyum. Beliau pun membuka buku harian tersebut dan membacanya. Beberapa menit kemudian senyum dari wajah pak Harianto berubah menjadi tatapan yang sangat menyeramkan.
Keisha yang baru selesai mandi dan mengganti pakaiannya pun kaget melihat papanya memegang buku hariannya dengan tatapan menyeramkan. Ia yakin sekarang pasti papanya sedang marah besar kepadanya.
"Eh.. Papa, papa ngapain?" tanya Keisha waswas
"Bukankah papa sudah melarang mu untuk menyukai k-pop?" Tanya pak Harianto to the point.
"Sudah pa... " Jawab keisha pelan ia pun merunduk karna takut melihat wajah ayahnya sekarang.
"Lalu mengapa kamu masih menyukainnya?! " tanya pak Harianto tegas. "M... Itu... Itu pah... " jawab keisha gugup. Tapi sebelum keisha menyelesaikan pembicaraannya pak harianto langsung memotong perkataan putrinya.
"Ingin alasan apa lagi kamu?" potong papa keisha. "Untuk apa kamu menyukai hal hal seperti k-pop?. Lebih baik kamu belajar keisha, agar kelak menjadi orang sukses. Papa kira kamu sudah mematuhi kata kata papa waktu itu. Papa itu suruh kamu ngejauhin korea biar kamu bisa belajar dan menjadi orang yang hebat keisha. Jujur papa kecewa sama kamu." lanjut pak Harianto pelan namun penuh penekanan.
Bagai disambar petir mendengar kata kata papa nya. Rasanya ia ingin menangis dan berteriak sekeras kerasnya, namun ia tak bisa untuk saat ini.
Ttttt....Tttt.. Telepon papa keisha pun berbunyi. Pak Haryanto pun segera mengangkat telponnya.
"Hallo.. Oh iy... Saya berangkat sekarang" ucap pak haryanto lalu mematikan telponnya. "Kita bicarakan ini lagi nanti." ucap pak haryanto lalu meninggalkan Keisha begitu saja. Keisha pun membanting pintu sekeras kerasnya dan menangis sejadi jadinya.
"Hiks... Hiks... Hiks" tangis keisha pecah. "Kenapa papa selalu melarang Keisha menyukai k-pop? Padahal keisha tidak macam macam" Ucap keisha.🌈🌈🌈
Malam harinnya keisha masih berada didalam kamar. Kata kata papanya masih berputar di kepalannya yang membuat ia semakin sedih.
"Non.... " panggil pembantu keisha. Keisha biasa memanggilnya Bi Isa. "Mari turun dan makan dulu non..." Lanjut Bi Isa. "Iya bi... Bentar ini lagi mau turun" jawab keisha. Ia pun mencuci mukannya agar tak terlihat seperti orang yang menagis.
Keisha pun keluar dan turun kebawah untuk makan malam. "papa mana bi? " tanya keisha yang menyadari papa nya tidak ada. "oh... Tuan katanya pulang agak larut malam non..." ucap bi Isa. "Loh? Non abis nangis yah? " tanya Bi Isa. "Ha? Em... Nggak kok bi" jawab keisha berbohong.
"udah bibi tau kok... Non pasti bohongkan?" tanya bi isa yang berhasil membuat genangan air terjun ke pipi mungil keisha lagi. Keisha pun tak bisa berbohong ia menceritakan semuannya ke Bi Isa.
Bi isa mengangguk paham, setelah makan malam berakhir, ia pun mengantar keisha ke kamarnya. "Tidur yang nyenyak non" ucap bi Isa. "Bibi juga" jawab keisha. Bi isa pun tersenyum sambil menutup pintu.Hallo.....
Maaf yah kalau ada typo heheheh....
Tetap tunggu yah cerita selanjutnya mweheheh...
Salam sayang Author pacarnya jeon jungkook :)))))

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone
Random"kalau lo bahagiannya sama dia nggak apa apa, gue mundur aja" kata putra sembari tersenyum walaupun di dalam hatinya ia sangat kecewa