7|| Disperse

4.5K 1.2K 264
                                    

Kata orang, berkumpul bersama orang-orang asing itu berbahaya. Namun kini yang mereka lakukan adalah berkumpul untuk menghindari bahaya. Siapa peduli soal apakah mereka sebelumnya dekat ataupun tidak. Mereka sama-sama diujung tanduk dan juga sama-sama tak tau harus melakukan apa.

Jadi mereka terduduk diruangan ini dengan posisi-posisi abstrak. Sudah nyaris lima belas menit mereka hanya berada didalam sini. Mereka clueless.

"Kita mau membekam disini sampai mati?" Tanya Haknyeon tiba-tiba.

Hyunjoon berdiri dari duduknya. "Aku sudah tidak tahan lagi. Kita harus keluar."

"Jangan gegabah," cegat Jacob.

"Dia benar. Kita harus keluar," Hyunjae mengimbuhkan sambil ikut berdiri dan melakukan perenggangan.

"Hyung, ini bukan film aksi yang kau baca maupun tonton. Kita tak tau akhirnya akan bahagia ataupun menyedihkan," ujar Sunwoo.

Tentu saja akan ada pro dan kontra. Manusia punya pemikiran yang berbeda-beda dalam menghadapi hal seperti ini.

"Lalu kau mau kita mati disini?" Seolhee memandang Sunwoo tak habis pikir.

Sunwoo tak tau harus menjawab apa. Jika yang berada di ruangan ini hanyalah dirinya seorang, maka sudah jelas ia memilih disini sampai mati. Sampai ia dehidrasi dan meninggal sebagai pengecut. Sunwoo tidak memikirkan hal seperti itu.

Namun masalahnya disini ada Seolhee. Ia tidak takut mati tapi ntah kenapa tidak ingin gadis itu ikut mati bersamanya. Jadi ia mengurungkan niatnya untuk tetap disini.

Ia bangkit dan mengitari ruangan. Mengambil beberapa tiang bendera kecil yang ada disitu, menanggalkan benderanya dan hanya menyisakan tiang besi.

"Kita harus cari senjata juga," ujar Juyeon kemudian berinisiatif menanggalkan salah satu kaki meja.

Namun itu jelas hal yang bodoh.

Setelah itu, segala benda yang berada di atas sana berjatuhan kebawah.

"Bodoh!" Chanhee menepuk punggung Juyeon. Changmin membereskan segala perkakas yang berjatuhan. "Untung disini kedap--"

Brak!

Tiba-tiba pintu kayu itu seakan robek. Padahal itu benda padat. Kuku yang lebih mirip sebilah sabit mencuat dari lubang yang telah dihasilkan.

Semua yang ada didalam seketika membeku.

Sunwoo memberikan isyarat. Ia menyeret Seolhee pelan kesudut ruangan--diikuti Eric. Hyunjoon membawa Yookyung untuk berlindung di kolong meja. Jarak mereka sangat dekat. Hyunjoon bisa merasakan helaan nafas ketakutan dari Yookyung. Dan itu membuat jantungnya menggila. Jacob, Younghoon, Chanhee, Changmin, Juyeon, serta Haknyeon mencari tempat paling sudut. Yang penting tidak di tengah. Hyunjae sempat-sempatnya masuk kedalam lemari. Padahal tadi dia yang paling semangat keluar.

Tak selang berapa detik, pintu itu hancur. Sebentuk makhluk berpostur besar memasuki ruangan. Ia berdiam sebentar untuk mengamati dengan telinganya.

Dan orang-orang didalam sana mati-matian menahan nafas sangking ketakutannya. Berusaha keras tidak menimbulkan bunyi meski sedikitpun.

Hal yang paling menyebalkan bagi Eric saat ini adalah dengan kondisi kaki terkilir, ia harus berjinjit karena Sunwoo dan Seolhee menyudutkannya di paling pojok ruangan lantaran mutan itu bergerak kearah mereka. Dan tentu saja hanya Sunwoo dan Hyunjae yang mengetahui itu.

Rasanya air mata Eric sudah sedikit mengisi tepi kelopak karena sakit yang ternyata cukup sulit ia tahan.

"Akh!"

kevin's voice note ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang