15 || Night

4.1K 1.1K 136
                                    

Begitu banyak hal yang menghambat mereka untuk bertahan hidup. Bagaimana sang waktu yang berhenti berjalan terasa semakin mengerikan karena malam tak kunjung usai. Segala kecemasan berbaur dengan gelap yang hadir. Menghadiahi rasa takut yang kian bertambah di setiap detiknya.

Hyunjae, Yookyung dan Sunwoo sebenarnya sudah nyaris sepuluh menit didalam sebuah toilet. Ada puluhan mutan kecil yang mengejar mereka sampai mereka memutuskan untuk mengurung diri disini terlebih dahulu.

“Sadarlah bodoh!” Hyunjae menepuk-nepuk wajah Sunwoo yang bersandar di dinding. Matanya sudah terpejam beberapa menit lalu. Hyunjae bahkan mengambil banyak sekali tisu toilet untuk menyumpal pendarahannya.

Kepanikan Hyunjae membuat peluh merembes begitu banyak dari tubuhnya. Yookyung ikut membantu menahan luka tersebut agar tak lagi mengeluarkan darah. Namun bagaimana pun luka tersebut harus dijahit.

“Sunwoo kau tidak boleh seperti ini,” desis Hyunjae terus menerus.

🎧🎧🎧

Haknyeon menahan pergerakan Seolhee yang hampir memeluk Sunwoo. Gadis itupun menatap Haknyeon heran.

“Hyunjoon bilang jangan mudah percaya pada siapapun,” ujar Haknyeon.

Sunwoo menegakkan kepala. Dia berdiri dan memandang Haknyeon serta Seolhee bergantian. Seolhee pun lantas mundur beberapa langkah. Namun Sunwoo seakan sulit berdiri tegak. Darah merembes dari balik jaketnya hingga ke lantai. Tanpa pikir panjang Seolhee kembali mendekat dengan penuh ke-khawatiran.

“Kau terluka Sunwoo,” Seolhee tampak bergetar saat mengatakannya.

“Seolhee, dia bisa saja bukan Sunwoo!” Haknyeon berteriak kecil untuk memperingatkan.

Sunwoo memandang tajam kearah Haknyeon. “Dan dia bisa saja bukan Haknyeon. Kau lupa? Haknyeon juga terluka karena mutan. Itu berarti mereka juga telah mengambil darahnya.”

Jantung Seolhee berdetak sangat cepat. Kini ia berdiri tepat ditengah-tengah kedua orang yang saling beradu tatap tak suka. Seolhee hilang akal.

“Pada siapa aku harus percaya?” Tanya-nya.

“Seolhee, dengar! Jika aku adalah mutan, maka aku sudah menyerangmu sedari tadi!” Terang Haknyeon.

“Kau menunggu waktu yang tepat. Seperti Juyeon,” terka Sunwoo lagi, matanya memicing.

Haknyeon mendesis frustasi. Lalu ia bergerak kearah Seolhee yang terlihat sangat bingung. Gadis itu mengeratkan pegangannya pada sebilah cutter yang dia dapatkan diruangan cctv tadi. Langkahnya memundur ketakutan kala Haknyeon mendekat padanya. Disisi lain, Sunwoo tersenyum miring.

“Seolhee, aku tau Sunwoo adalah yang paling berharga untukmu. Tapi, dia bukan Sunwoo. Percayalah, aku Haknyeon bukan mutan!” Haknyeon sudah tak tau bagaimana kata yang tepat untuk meyakinkan Seolhee.

Seolhee menoleh pada Sunwoo. Dan pemuda itu jatuh bertumpu pada lutut karena tak sanggup menopang bobot tubuhnya.

“Sunwoo terluka parah,” mata Seolhee mulai berair.

“Sudah kubilang dia bukan Sunwoo!” Haknyeon habis kesabaran.

Sunwoo terkekeh. “Seolhee, kau bisa lihat bahwa dia hanya ingin aku mati.”

Getaran ditubuh Seolhee berangsur memudar. Dengan cepat ia menaikkan tangannya beserta cutter dan menodongkannya kearah Haknyeon. Pemuda itu hanya diam tak bisa berbuat banya. Ujung cutter yang runcing itu hanya berjarak kurang dari dua senti di depan lehernya.

Haknyeon menghela napas. “Semoga kau tidak menyesal, Seolhee.”

Seolhee tersenyum. “Tentu tidak.”

kevin's voice note ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang