Dua : Ternyata 🌻

889 49 1
                                    

Jangan lupa vote and comentnya☺😉 dan minta krisar nya juga😊

Happy Reading ❣

🌻🌻🌻

Tak terasa sudah genap satu minggu Akila sekolah disini. Sudah banyak yang ia tau tentang sekolah ini. Dari mulai kantin, lab fisika, lab kimia, dan lab lainnya. Dia juga sudah tau ekskul apa saja yang ada di sekolah ini, dari mulai PMR, Pramuka, paskibra, marching band, volly, basket dan masih banyak lagi.

Bukan hanya itu dia juga sudah tau beberapa guru disini. Dan sudah ada guru yang mengenal nya. Bahkan ada juga guru yang menilai jika dirinya pintar dan bahkan cantik. Akila sudah biasa dengan kata-kata itu. Bahkan Akila dapat masuk ke sekolah ini karena prestasi nya yang terbilang lumayan jika di bandingkan dengan beberapa siswa dari berbagai daerah. Tapi Akila tak pernah sombong akan prestasi yang ia miliki. Ia juga tak pernah pilih pilih soal teman. Ia akan berteman dengan siapapun jika itu masih memiliki dampak yang positif bagi dirinya dan juga bagi orang lain.

Akila tak pernah menuntut siapapun untuk menyukainya atau tidak. Jika ada yang menyukai nya, silahkan. Karena Akila tak pernah melarang hal itu. Dan jika ada yang membenci atau tak menyukai nya, Akila juga mempersilahkan hal itu. Karena mereka juga pasti punya alasan tersendiri untuk membenci atau bahkan mengagumi Akila. Toh jika mereka mengagumi atau bahkan membenci Akila sekali pun sama sekali tak berdampak pada diri Akila sendiri. Karena dia sudah terbiasa dengan semua hal itu. Karena menurut dirinya, itu adalah hal yang wajar bagi seseorang yang baru di lingkungan mereka.

Hari ini Akila berniat untuk mengikuti ekskul PMR. Dari awal saat Jeni menjelaskan tentang ekskul yang ada disini, dua hari yang lalu. Akila tertarik dengan ekskul itu. Dan hari adalah jadwal dimana ekskul PMR diadakan. Dan tentunya kegiatan tersebut dilakukan saat selesai KBM.

"Hana, nanti kalo mau pergi ekskul kasih tau gw ya!" Ucap Akila pada Hana. Teman satu meja Indah. Dan Hana hanya mengangguk sebagai jawaban.

Akila sudah hampir mengenal semua siswa yang ada di kelasnya. Dimata Akila, semuanya memiliki tingkah tersendiri yang kadang membuat Akila tertawa. Awalnya Akila sedikit risih karena kebiasaan mereka yang kadang membuat suasana kelas berisik. Tapi lama-kelamaan Akila terbiasa dengan hal itu.

Krriiingg

Bel berbunyi dan itu adalah surga bagi setiap siswa. Akhirnya mereka bisa pulang lebih awal dan menghabiskan waktunya di rumah. Atau bahkan bermain. Begitu juga dengan kelas ini. Baru saja bel berdering satu menit yang lalu, tapi kelas ini sudah sepi. Tinggal Akila, Jeni, Hana dan Indah yang masih ada di kelas.

Dan sekarang terlihat Hana keluar kelas sembari menenteng tas punggung nya.

"Lho Hana? Lo mau kemana?" Tanya Akila.

"Mau pulang."

"Bukannya abis ini ekskul?"

"Iya emang, tapi bakal lama kalo harus nunggu di sini." Jelas Hana.

"Emangnya ekskul mulai jam berapa?" Tanya Akila kembali.

"Jam setengah dua! Nanti juga gw balik lagi kesini." Ucap Hana dan langsung keluar kelas setelah menutup pintu.

"Yaah lama dong! Gw kira langsung pergi ekskul. Kalo balik dulu kerumah males balik lagi kesekolah." Gumam Akila sambil membereskan buku-bukunya sambil berdiri.

"Tunggu disini aja. Gw juga nunggu disini." Ucap Jeni yang ada disebelah Akila.

"Emang Lo ekskul apa?" Tanya Akila yang kembali duduk.

"Marching band."

"Ouh..." ucap Akila ber-oh ria. "Kalo Lo dah?" Tanya nya pada Indah.

"PMR, tapi gw mau kumpul OSIS dulu nanti jam setengah dua." Jawab indah. Dan Akila mengangguk mengerti.

AKILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang