part 1

151 10 2
                                    

   Jam istirahat, menunjukkan pukul 09:00 WIB, saat dimana aku sedang "nongkrong" di taman sekolah,menjalani hari-hari biasa bersama kedua teman dekatku. Arsen dan Rafa. Membeli makanan dan juga minuman, bermain game, itulah rutinitas kami. Remaja SMA seperti biasa, namun Arsen sepertinya lebih rajin dan sangat terobsesi dengan "nilai" dan dia tidak seperti remaja laki-laki pada umumnya, dia tidak tertarik pada wanita, namun tentu tidak juga pada pria. Singkatnya ia tidak tertarik pada hubungan percintaan remaja.

   Siang itu, saat sedang melahap makanan yang ku beli tadi, ada sosok yang menarik perhatianku. Sosok wanita yang berparas biasa saja, namun nampak menenangkan. Aku merasa belum pernah melihat dia sebelumnya. Wajahnya sederhana namun indah.

   Aku termenung tanpa sadar memperhatikannya.

   "Ma! Ma! Sadar woy! Lagi liatin apa, sih? Ampe bengong gitu." tanya Rafa dengan terheran.

   "Eh!" aku tersentak kaget, lamunanku buyar seketika akibat sentakan yang diberikan Rafa. Dasar pengganggu!

   "Iya, nih, aneh!" Arsen menimbrungi percakapan kami.

   "Ehm.." aku berfikir mencari jawaban yang pas untuk kujelaskan pada dua kawanku itu.

    "am em am em, ada apa hayo?" Ah, Rafa mulai lagi...

    "Gak, kok, cuma... Ehm.. Cuma.." ku mulai bingung.

    "Cuma merhatiin perempuan tadi, kan?" tebak Arsen.

    Kaget. Bagaimana ia bisa tahu?!

   "Sen, lo.. Lo.. Peramal, ya?" tanya ku

   "jadi, benar?" bahasa Arsen memang agak formal.

   "Em, ya.. Gak salah, sih, ehe" jawabku sembari "nyengir" dan mengacak-acak rambutku.

   "Yang mana, sih?" Rafa penasaran. Ia menoleh-noleh ke segala arah untuk mencari sosok itu.

    "Yang tadi" jawab Arsen datar.

    "Ish!" dengus Rafa, nampaknya ia kesal, hahaha.

    Kring!!...

   Bel tanda selesainya istirahat telah berbunyi, kami pun langsung bergegas masuk menuju kelas kami, kelas 11 D yang terletak di lantai 3. Kami berjalan cepat dan sedikit berlari menuju kelas, mengingat sekarang adalah pelajaran matematika.

   Di tengah perjalanan menuju kelas, mataku tertahan oleh gadis itu, ia tampak memasuki sebuah kelas, ya kelas 10 B. Aku tersenyum, kini ku tahu dia berada di kelas berapa. Good job! That's important thing, Yama!

…………………

Yoyoyoooo readers...
Thanks for reading this story, i hope you enjoy it.
Maaf cuma 323 kata.. Huhuhu...

Cerita ini butuh vote kalian, tekan bintang, yuk! ^_-

Terima kasih...
Tunggu next part nya yaaa

 

KinantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang