PROLOG

6.1K 324 27
                                    

Dania masih berkutat dengan deretan kalimat di layar laptopnya padahal di luar kamarnya alam sudah menggelar bersamaan dengan munculnya cahaya bulan. Kacamata baca bertengger di hidung mancungnya menambah kesan manis gadis itu.

Ia merenggangkan tubuhnya sesaat kemudian beranjak keluar dari kamar ternyamannya. Ia pergi ke dapur untuk minum dan mengambil beberapa camilan. Saat ingin kembali ke kamarnya, ia melihat sang mama baru memasuki rumah di saat jarum jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan.

"Mama baru pulang?" Tanya Dania menghampiri Sinta, mamanya.

"Iya, ada beberapa masalah di butik."

Mama Dania adalah ibu rumah tangga yang memiliki butik. Kegiatan sehari-hari Mama Dania sama seperti ibu rumah tangga lain, hanya saja untuk mengisi waktu luang, beliau membuka usaha butik yang banyak diminati.

"Kamu udah makan?"

"Udah kok Ma. Papa kapan pulang?" Tanya Dania sambil membuka snack rasa coklat favoritnya.

"Mungkin lusa. Mama mau istirahat, kamu jangan tidur malem-malem."

"Iya, Ma." Dania mengamati Mamanya yang sudah menaiki tangga hingga tubuh sang Mama hilang di balik pintu kamar beliau.

Dania menghela nafas pelan. Beginilah hidupnya, hambar, datar dan sedikit kesepian.

Dania Syamara, anak tunggal dari pasangan Harditama dan Sinta. Papanya bekerja sebagai direktur di perusahaan yang sudah dirintis oleh kakeknya. Pesatnya perkembangan  perusahaan keluarganya menjadikan  perusahaan tersebut memiliki beberapa cabang di beberapa daerah. Sehingga papanya setiap dua minggu sekali harus memantau perkembangan perusahaan cabang secara langsung. Akibatnya papanya lebih sering menghabiskan waktu di luar.

Dania kembali ke kamarnya dan melanjutkan tugas yang belum selesai. Belum sempat jari-jarinya menyentuh keyboard, ponselnya lebih dulu berdering.

Dania melihat siapa yang menelponnya kemudian menjawab panggilan itu.

"Hmm."

"..."

"Iyaa, emang besok lo mau masuk?"

"..."

"Kenapa nggak istirahat aja dulu?"

"..."

"Ya udah, okay."

Dania menghela nafas pelan. Ingatannya kembali berputar tepat tiga hari yang lalu. Hari dimana ia bertemu dengan seseorang yang entah mengapa kesan pertamanya justru membuatnya kesal.

Saat itu ia mengunjungi Dea, sahabatnya sejak di bangku menengah atas yang tiba-tiba tidak sadarkan diri saat mereka mengikuti kegiatan camping seolah pria itu paling benar. Ia masih ingat bagaimana pria itu begitu menyebalkan menceramahi dirinya.

Pria yang diperkirakan seumuran dengan papanya justru bertingkah seolah ia masih muda.
Perlahan tangannya menyusuri pipi kirinya yang sudah tidak suci alias sudah terjamah oleh bibir pria mesum hidung belang itu.

Jika mengingat bagaimana senyuman pria itu justru membuat Dania geram sendiri. Dan ia begitu menyesalkan kenapa pria kurang ajar itu memiliki wajah yang sangat tampan juga tubuh yang proporsional.

Garis wajah tegas, hidung mancung, alis terukir sempurna di atas mata biru tajam sekaligus teduh. Juga bibir tipis yang terlihat begitu sexy ketika menyunggingkan senyum.

Jangan lupakan tubuh kekar yang tersembunyi di balik kemeja maroon yang terguling hingga siku.

Astaga, entah mengapa Dania kini justru membayangkan pria itu. Seharusnya ia memaki pria yang sudah kurang ajar mencium pipinya. Bukan malah mengagumi pria itu!

Bahkan bisa dilihat usia pria itu pasti jauh di atas dirinya, yahh walaupun pria itu tetap terlihat muda.

"Argh..!!! Stop thinking about him!!" Dania meremas rambutnya kesal dengan kerja otaknya yang justru bekerja keras mendeskripsikan bagaimana sempurnanya pria hidung belang itu daripada memikirkan bagaimana nasib tugasnya yang bahkan masih setengah jalan.

Sepertinya bukan malam ini saja pria itu akan mengusik Dania. Hanya dengan mengingat saja, sudah membuat kerja otaknya bermasalah. Dan bagaimana ke depannya jika ia kembali dipertemukan dengan pria itu?

Reihan Wirabayu.














TARAAAAAA!!!!!!!!!
Dania sama Reihan punya lapak sendiri. Yeeaaayyy 👏👏👏👏

Siapa kemarin yang request?

Gimana PROLOG nya? Aneh?

Oh ya, pasti ada yang bingung kenapa judulnya DARE?
Yahh, karena Author juga bingung mau kasih judul apa 😂

Mungkin ada yang mau kasih saran judul gitu? 😁
Author bakal seneng banget kalau ada yang mau kasih saran judul 😋

Cerita Dania sama Reihan alias DARE ini akan lebih complicated dari pada cerita Nathan dan Dea. Tapi nggak kalah seru sama cerita mereka.

TAPI....

Cerita ini lanjut atau enggak tergantung dari kalian para readers. Kalau kalian suka aku akan up cerita ini. Kalau respon kalian biasa aja, yahh... aku nggak up.

So, jangan lupa VOMMENT biar tahu kisah DARE ini 🤗🤗

DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang