Na na na na na na......alunan nada-nada indah keluar dari hp ku pada saat aku berjalan keluar dari pintu supermarket.
"Halo ...ini siapa ya??"
"Alah gak usah sok belagak gak tau gitu lah ,yang begituan mah udah gak mempan lagi ama gue!"kata suara diseberang teleponku
"Iya iya maaf deh,btw ada apa nelfon kesini?"
"Iya jadi gini aku mau kasih info kalau nanti....teeeet teeeet ..."tiba tiba sambungan teleponku putus tanpa sebab
"Halo halo...halo Laura ..."berulang kali kuucapkan kalimat itu pada teleponku untuk memastikan apakah percakapan kami masih tersambung,tapi sebagai balasannya yang kudengar hanyalah suara bising tak jelas dari teleponku.Tiba-tiba angin pun bertiup sangat kencang dari arah barat,lalu disusul dengan banyak gerombolan burung-burung terbang dengan cepat sambil berkicau.
Sesaat aku tak mengerti apa yang sebenarnya akan terjadi.Kemudian aku merasakan getaran pada tanah yang kupijak,pertamanya pelan kemudian terasa sangat cepat sehingga membuat banyak orang berlarian keluar dari bangunan untuk menyelamatkan diri dari reruntuhan bangunan yang ada disekitar mereka.Lalu kusadari bahwa yang sedang terjadi sekarang adalah gempa bumi yang siap menghancurkan setiap bangunan yang ada di tempat ini....tak lamah kemudian datanglah suara yang sangat aneh dan besar dari arah pantai,lalu kulihat banyak orang berlari ketakutan sambil berteriak-teriak"tsunami... tsunami...tsunami telah datang cepattt selamatkan diri kalian!"
Kemudian aku lari dari tempat ku berpijak.Aku tak tahu aku mau kemana,tapi satu yang pasti dalam pikiranku adalah untuk lari sejauh mungkin untuk menyelamatkan diri.
Dapat kurasakan kini air laut perlahan telah menggenangi kakiku kemudian disusul dengan air yang lebih tinggi,lalu semuanya terasa mulai buram dan perlahan pandangan di sekelilingku berubah menjadi hitam.Dan yang dapat kurasakan hanyalah asinnya air laut yang masuk ke dalam mulutku"Cepat...cepat bawa ini kedalam ruang operasi!"
"Ayo bawa masuk jenazah ini kedalam untuk diperiksa nanti"
"Selamat pagi semuanya,kembali bersama saya Atika putri untuk melaporkan bencana gempa bumi dan tsunami yang baru saja terjadi di provinsi Bali tepatnya di pantai Kuta.Gempa dan tsunami baru saja terjadi di daerah pantai Kuta Bali dari yang diketahui jumlah korban untuk saat ini belum pasti dan diperkirakan akan terus bertambah....."
"Bawa tandunya kesini....ada korban lagi"kata seorang pria yang mengenakan pakaian kemiliteran
"Ayo cepat bawa tandunya kesana"kemudian disusul suara petugas penyelamat yang lain
"Iya iya "
"Cepat angkat bapak ini ke atas tandu!"kata pria tadi
"Siap pak"jawab petugas itu lagi
"Sekarang sudah hampir malam,ayo kita kembali ke rumah sakit untuk memeriksa keadaan disana."kata seorang pria paruh baya yang kelihatannya seperti pemimpin dalam rombongan tersebut
"Apakah ini sudah selesai pak??"tanya pria itu
"Saya rasa untuk lokasi ini sudah selesai...lagi pula kita harus kembali kerumah sakit sekarang juga
"Baiklah jika bapak rasa di tempat ini sudah cukup..mari kita kembali"
"Ayo semuanya kita kembali kerumah sakit"kata pria paruh bayah itu
"Siap komandan"kata para petugas secara serentak"Tolong...tolonggg,kumohon tolong aku!apakah masih ada orang disini??tolong selamatkan aku"kataku dalam hati,mulutku terasa berat untuk mengucapkan kata ditambah dengan kondisi ku yang terhimpit oleh reruntuhan bekas bangunan yang ada disini.
"Kumohon siapapun tolong aku"kataku sekali lagi,berharap akan ada orang yang akan mendengar jeritan dalam hatiku.Pipiku basah dan mataku sembab karena terus menangis terus mengharapkan pertolongan.Tapi sekilas yang dapat kudengar hanyalah banyak langkah kaki yang perlahan suaranya makin pelan terdengar,kemudian pandanganku kembali hitam lagi seiring badanku yang mulai lemas karena belum mendapatkan nutrisi dari tadi.Maaf kalau struktur tulisannya berantakan ya...soalnya ini aku perdana menulis
Selamat membaca....:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesan cinta untuk malaikat tak bersayap
RomanceBercerita tentang seorang wanita yang jatuh cinta pada malaikat penolongnya yaitu seorang pria yang telah menyelamatkan hidupnya pada saat bencana gempa bumi dan membantunya untuk melewati setiap masa kritis yang dialaluinya