[ epilog ]

926 95 46
                                    

Beberapa bulan kemudian—

"Pagiii!!" Tubuhku tersentak kaget, bagaimana tidak; sahabatku— Chaewon dengan suaranya yang super duper nyaring berseru dengan jarak dekat dari tempat ku duduk.

Aku yang sedang membalas chat dari teman lama sontak langsung mendongak, untungnya aku tidak refleks membuang smartphone ku.

Aiss..

"Chaewon,,kaget" ucapku, sementara sahabatku cengar-cengir tidak jelas.

"Maaf" katanya.

"Hmm.. tidak apa-apa" jawabku dengan senyum tipis. "Untung aku tidak refleks melemparkan hapenya,kalo tidak mungkin sudah terbelah dua ini"

Dia tertawa renyah,disusul dengan aku yang tersenyum yang bisa dibilang cukup lebar.

"Ri" panggilnya lagi.

Aku tidak tau kenapa dia tidak langsung duduk, masih berdiri di tempatnya yang tadi.memang dia tidak lelah apa,huh.

Aku menunggunya melanjutkan perkataan,dia terlihat ragu,tampak dari kerutan di dahinya yang tidak tertutup poni.

"Maaf" katanya lirih.

Aku tidak mengerti, untuk apa?

"Iss,," desisku. "Tidak apa-apa loh,hape ku tidak rusak.kenapa minta maaf lagi?" Sambungku.

Sepersekian detik kemudian,dia mengambil posisinya untuk duduk di kursi sebelah ku.

"Bukan itu."

"Lalu?"

"Emm..anu" terlihat sahabatku itu khawatir, menggaruk belakang kepalanya risau.apa dia kutuan?hmm..bisa jadi.

"Kenapa?" Tanyaku menuntut. "Kamu garuk-garuk rambut,kutuan?"

Kulihat dia mendengus, membuatku tersenyum tipis.

"Iss" desisnya kesal. "Bukaan.." bantahnya. "Anu..kemarin pas kamu lagi ke minimarket aku ngeliat buku diary kamu"

Aku yang mulai mengerti maksud ucapannya masih diam, mendengarkan.

"Maaf ya,aku lancang sudah membaca buku diary mu" dia menggenggam tanganku,merasa bersalah.

Kemarin Chaewon memang ke rumah ku,kita berniat untuk belajar kelompok— menyelesaikan tugas,dan biasanya kita mengerjakannya di dalam kamarku.

Saat aku keluar ke minimarket untuk membeli makanan ringan,aku teringat meninggalkan buku itu di bawah bantal.entahlah aku lupa kalau Chaewon akan ke rumahku, entah kenapa kemarin aku malah membaca buku itu.aku yakin chaewon akan menemukannya dan benar,dia sudah membaca isinya.

Jadi itu bukan sepenuhnya salah Chaewon,itu juga salahku karena meletakkannya sembarangan.meskipun tindakannya itu juga tidak bisa dibilang benar sih.

"Ku kira kenapa" jawabku tenang.segera raut wajahnya berubah, yang tadinya khawatir menjadi sedikit bingung.

"Kamu tidak marah?" Tanyanya.

Aku menggeleng, "ngapain?" Tanyaku. "Sebenarnya salahku juga ngeletakinnya sembarangan, tapi kamu juga salah sih baca-baca buku orang."

"Maaf"

"Tidak apa-apa lohh, daritadi maaf mulu" aku tersenyum, dirinya langsung memelukku.merasa lega mungkin.

"Tapi,kamu serius suka hyunjin?"

Mataku agak melotot,itu sudah dulu.sekarang tidak.lantas aku menggelengkan kepalaku, membantah tentang ucapannya.

"Sudah tidak lagi" jawabku.

"Serius?" Tanyanya menyelidik. "Kamu suka mantanku tidak?" Terlihat dia menyeringai, menyebalkan.

Iya, hyunjin— pria yang aku sukai itu,kini sudah menjadi mantannya chaewon.entah karena alasan apa mereka putus, yang pasti waktu itu chaewon bercerita mereka sudah berakhir.dan anehnya, saat itu sahabatku ini tidak ada sedih-sedihnya.

"Suka, tapi dulu"

"Kalau sekarang?"

"Masih tetap dengan jawaban yang tadi"

"Padahal hyunjin suka kamu"

Aku dibuat terbelalak, cukup kaget.

"Apa-apaan sih, tidak lucu" decihku. chaewon sepertinya hanya menghibur.

"Kok apa-apaan?!" Protesnya. "Dibilangin tidak percaya"

"Nih ya, hyunjin itu temanku waktu sekolah dasar,kami memang tidak begitu dekat jadinya aku lupa.waktu itu aku juga agak terkejut ketika dia mendekatiku, beberapa Minggu kami chat-an dan karena aku baru putus dengan Sunwoo , waktu dia menyatakan perasaan, tanpa fikir panjang aku langsung menerimanya." Dia menjelaskan panjang lebar. "Aku juga salah, membuat hyunjin jadi pelarian,dan ternyata dia tidak suka aku, dia sukanya kamu.aku jujur, tidak bohong.kalau tau begitu kan aku tidak usah menerimanya, menambah koleksi mantan saja"

Aku memutar bola mata, "ya kamu sih, ngapain coba nerima hyunjin kalau tidak suka"

"Ya kan udah dibilangin buat pelarian" ocehnya. "Hyunjin juga sih, sukanya kamu yang ditembak aku. Gak jelas memang."

"Ya udah"

"Ya udah gimana" tanyanya.

"Ya udah gitu"

"Hyunjin gimana??! kemarin nanya-nanya kamu terus"

"Ya akunya udah gak suka juga"

Kini giliran dia yang memutar bola mata malas, "kalian sama-sama aneh."

"Nih ya aku bilangin,cinta memang se-gak masuk akal itu"






End—






Masih adakah yang baca?.

silent love ° jo yuriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang